https://id.pinterest.com/pin/521502831855909893/

Setelah Bumi hancur akibat kiamat nuklir, 100 penghuni stasiun ruang angkasa dikirim ke Bumi untuk memastikan apakah planet dapat dihuni manusia.

100 remaja sedang berada di Ark. Stasiun ruang angkasa yang diluncurkan karena kiamat yang terjadi di Bumi. Kiamat ini disebabkan karena perang nuklir 97 tahun, yang radiasinya mempengaruhi bumi dan kehidupan di dalamnya. Setelah menepi ke angkasa luar, hampir 100 tahun, mereka, para petinggi Stasiun Ark menginginkan agar ada manusia yang lebih dulu memeriksa apakah bumi sudah layak tinggal. 100 remaja itulah yang dikirim, dengan subsidi perbekalan yang cukup untuk berjalan selama 3 tahun. Mereka yang tuun, lebih dulu berencana pregi ke Gunung Cuaca. Titik gunung yang dianggap memiliki udara yang bersih ,tanpa cemar radiaksi.

Film ini disutradarai Jason Rothenberg. Bukan sutradara terkenal, tapi mampu mengekranasikan (adaptasi novel ke film) The 100. Jason Rothenberg, memang banyak menghabiskan dunianya dalam industri film Hollywood, tapi terbiasa berada di balik layar penceritaan ataupun tim utama sinema. Entah apa yang mengilhaminya, setelah itu, Rothenberg memilih untuk menjadi Sutradara, menulis naskah-naskah Novel The 100 menjadi serial Film TV Hollywood di Netflix.

Mereka semua pergi ke Gunung Cuaca. Perjalanan ini, seperti proses menempuh kehidupan baru sedari awal mula. Karena mereka, ketika berada dalam stasiun Ark, tidak terbiasa menggunakan tubuhnya, seperti dalam cuaca-cuaca yang berada di Bumi. Sehingga tubuh pelu adaptasi kembali. Selain tubuh, mereka juga perlu menyesuaikan pembagian keja, sesuai dengan apa yang ingin mereka capai, yaitu Gunung Cuaca. Karena jika selama 3 tahun mereka tidak sampai ke sana, mereka mati kehabisan bekal

Berbeda dengan IO, hasil Sutradara Jonathan Helpert yang mengeksplorasi dunia setelah kiamat, tetapi dalam konteks katastrof. IO adalah bulan tujuan mereka singgah. Mereka yang sudah berangkat ke IO membangun kembali pemukiman di sekitar Gunung Vulkanik, yang berada di salah satu bulan dari Jupiter itu. Sementara di bumi, terdapat satu orang yang mampu bertahan di tengah suhu tak menentu bumi. Ia adalah Sem Waldon. Seorang saintis muda, yang membatalkan keberangakatannya ka IO menjelang kapal itu meluncur. Dalam film IO, antara mereka yang tinggal di Jupiter dan mereka yang masih singgah di Bumi, masih melakukan kontrak kerjasama yang tidak begitu berat. Konfliknya tidak melibatkan perang, perebutan wilayah dan sebagainya. Mereka hanya fokus bagaimana caranya mengembalikan bumi seperti sedia kala.

(Kiamat Nuklir) Inilah yang membedakan IO dengan The 100. Kompleksitas cerita The 100 dalam dunia distopia setelah kiamat lebih menarik diamati karena bangunan konfliknya memberikan ruang eksplorasi pelajaran lebih mendalam. Misalnya, mula ketika mereka sampai di Bumi, sudah terjadi satu pembunuhan. Pembunuhan pertama di Bumi setelah 97 tahun ini bukan berdasarkan kecemburuan, seperti Adam-Hawa, melainkan karena insting binatang seorang manusia yang diperlihatkan dalam cerita. Pembunuh ini adalah seorang anak kecil.  Sementara di Bumi, meski sedang dalam pengawasan pengurus stasiun Ark, mereka sebetulnya seolah lepas dari pengawasan. Terbunuhnya seorang anggota kelompok, tidak diselesaikan oleh mereka yang berada di Stasiun Ark. Akhirnya dengan segala upaya, mereka membuat hukum pertama kembali di Bumi, dengan cara musyawarah, menetapkan pemimpin dan menentukan hukuman.

Cerita tak berakhir. Mereka merasa, mulanya sebagai satu-satunya kelompok yang mendiami bumi. Suatu ketika saat sedang menelusuri jalur menuju Gunung Cuaca, mereka menemukan tiga pejalan kaki dengan pakaian berbulu melintas. Setelahnya mereka kembali ke kemah, memberi kabar, bahwa di bumi ini, masih ada yang tinggal selain kita. Berdasarkan asumsi pertama, asumsi yang datang dari Clarke, orang-orang itu adalah yang saat perang nuklir terjadi, orang yang membuat gorong-gorong bawah tanah untuk berlindung dari ancaman radiasi. Sejak itu, mereka mulai membuat garis membatas. 100 remaja yang turun dari langit, menyebur mereka yang ada di daratan, orang darat yang berisi para penyintas (Survivor). Sementara itu, mereka orang darat, saat melihat pesawat luar angkasa jatuh dari langit, menyebut mereka orang langit.

Perjalanan awal ini pintu. Di luar perkemahan, masih banyak misteri yang belum terjawab oleh mereka. Tentang perang nuklir, siapa yang terlibat, siapa yang sebetulnya patut dilindungi sampai ke gunung cuaca, dan sebagainya. Barangkali ini seperti kisah ketika Adam pertama kali, berdasarkan kepercayaan agama semit turun ke Bumi. Pembunuhan pertama Sapiens, Qabil membunuh Habil akibat kecemburuan birahi. Adam yang tak mengerti bagaimana cara mengubur bangkai, lalu gagak memberi mereka gambar, dan Fin, Clarke yang masih menimang bagaimana seorang teman yang mati perlu diperlakukan, setelah bertahun-tahun silam di luar angkasa hidup hanya penuh rasa bahagia.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here