Bagi kamu yang merasa resah dalam pergaulan baik itu susah bergaul maupun susah meyakinkan seseorang mungkin buku satu ini cocok buat kamu baca!. How to Win Friends and Influence People adalah salah satu buku pengembangan diri yang bisa jadi pilihan. Buku yang ditulis Dale Carnegie sejak tahun 1936 ini adalah buku terlaris sepanjang sejarah. Bahkan telah terjual 15 juta kopi di seantero dunia.
Menurut Dale Carnagie, orang yang disukai dapat mempengaruhi orang lain tanpa melukai harga dirinya. Dalam artian mempengaruhi orang lain tanpa menggurui. Orang tersebut harus mengubah cara pandang dan perilaku diri sendiri terlebih dahulu. Karena bagaimanapun kita harus menyadari bahwa lawan bicara adalah makhluk penuh perasaan yang diliputi prasangka dan kesombongan jadi harus hati-hati.
Bisa dikatakan buku ini sangat menarik karena mampu mengemas ide yang terkesan common sense atau biasa biasa saja namun dikaitkan dengan peristiwa penting yang relevan sehingga pesan si penulis tersampaikan dengan bukti yang dapat dibuktikan . Berikut intisari yang dapat diambil dari buku How To Win Friend And Influence People karya Dale Carnegie dan dapat membantu kamu untuk lebih memahami buku .
Jadilah Orang Yang Ramah
Dalam pergaulan sehari-hari, orang yang ramah lebih mudah diterima dan didekati oleh orang sekitar. Namun keramahan seseorang dapat terlihat dari gerak gerik tubuhnya karena 50% komunikasi tatap muka berasal dari dari bahasa tubuh. Ada beberapa cara agar kita terlihat ramah di mata orang lain. Diantaranya adalah senyum yang tulus tanpa dibuat-buat, mengingat nama lawan bicara karena dengan begitu lawan bicara akan merasa diapresiasi, menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara karena seseorang sangat suka berbicara tentang dirinya sendiri dan yang terakhir adalah membaca profil lawan bicara dan mencari tahu apa minatnya
Sebisa Mungkin Jangan Mengkritik
Terkadang salah satu kesalahan yang sering kita lakukan adalah suka mengkritik tanpa disengaja. Alih-alih ingin mengekspresikan rasa peduli nyatanya membuat lawan bicara jadi tidak nyaman dengan keberadaan kita. Lalu bagaimana cara kita menghindari kondisi tersebut?. Cara memenangkan sebuah perdebatan adalah menghindari perdebatan. Tak dapat dipungkiri bahwa berdebat tidak akan menyelesaikan masalah. Hendaknya kita jangan mudah men- judge orang lain dan bilang “kamu salah, kamu mestinya begini!”. Melainkan mencari solusi, dimulai dari hal-hal yang mudah disetujui. Sebisa mungkin kita harus membuat lawan bicara banyak berkontribusi. Lawan bicara harus diumpan agar bisa diajak berpikir jernih dalam berdiskusi.
Mempengaruhi Orang Lain Tanpa Tersinggung
Tidak jauh beda dengan poin kedua, poin ketiga menjelaskan cara bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa tersinggung. Ini adalah softskill yang tidak dapat dipelajari di bangku sekolah namun sebisa mungkin harus kita kuasai dalam berkomunikasi. Mempengaruhi lawan bicara haruslah dengan cara positif tanpa ada unsur merugikan. Salah satu caranya adalah dengan metode sandwich. Dimana ada tiga tahapan yaitu apresiasi lawan bicara dengan santun terhadap tentang perilakunya. Contoh : ‘Wah, mantep banget seblak yang kamu bikin, bikin nagih. Tamu undangan banyak yang suka aku denger” . Kemudian beri saran : “ Tetapi, menurut Bu anu, sepertinya kalau kamu pake bumbu ini dijamin lebih enak dan lebih wangi sedap”. Dan akhirnya tutup dengan komentar posistif : “ dipertahankan ya caramu masak. Karena bakat kamu bakal berguna untuk rencana bisnis catering kamu nanti”.
Hal yang tak boleh dilupakan saat mempengaruhi lawan bicara adalah menjaga muka lawan bicara. Kita harus pandai membaca mimik muka dari lawan bicara. Disamping itu, menceritakan kesalahan sendiri bisa menjadi senjata empati untuk lawan bicara. Secara tak langsung lawan bicara akan terpengaruh dengan kisah yang kita bawa. Disitulah kesempatan kita mengutarakan maksud hati agar diterima lawan bicara.
Berdasarkan intisari yang sudah dipaparkan, sejatinya buku How to Win Friends and Influence People menuntut kita belajar dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Apalagi pengalaman tiap orang tentu berbeda-beda. Jadi sudahkah kamu mencari pengalaman?.