Brainstorming mengacu pada proses menghasilkan ide atau memecahkan masalah. Dalam sesi brainstorming individu, kamu bisa menghasilkan ide sendiri melalui berbagai teknik. Brainstorming membantu kamu mempertimbangkan beragam ide dan menemukan hubungan di antara ide-ide tersebut sebelum menemukan solusi potensial.
Kegiatan brainstorming diperlukan sebagai langkah awal dalam keseluruhan proses penulisan. Kok bisa? Karena dengan mengetahui konten apa yang ingin kamu sertakan sejak awal membuat semua langkah selanjutnya menjadi jauh lebih mudah.
Tujuan dari brainstorming adalah untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide saat kamu menulis. Itu bisa bekerja dengan baik bagi sebagian orang, tetapi bagi kebanyakan orang hal ini tidak terjadi. Mengambil pendekatan proaktif dalam menghasilkan ide cenderung tidak hanya menghasilkan lebih banyak ide, namun juga menginspirasi ide-ide yang lebih berkualitas. Belum lagi, dalam sesi brainstorming kamu memiliki kontrol lebih besar terhadap kapan ide-ide tersebut muncul, daripada menunggu.
Bayangkan brainstorming untuk menulis sebagai kompartementalisasi. Kamu menyisihkan waktu khusus untuk mengedit dan membuat kerangka, jadi mengapa tidak menyisihkan waktu hanya untuk ide? Lebih mudah untuk memunculkan ide dalam jumlah besar ketika pikiran Kamu sudah berada dalam pola pikir brainstorming.
Nah, bagi kamu yang tertarik menjadi seorang penulis tetapi merasa sulit untuk memantik ide-ide, mungkin 7 teknik brainstorming ini bisa kamu coba, loh!
1. Membuat daftar atau poin penting
Dalam versi paling sederhana dari brainstorming, catatlah ide-ide yang muncul di benak Kamu. Gunakan kata-kata atau frasa pendek, kemudian kamu dapat meninjau kembali daftar dan memilih satu ide untuk dikembangkan. Kamu dapat memperluas ide tersebut dengan menggunakan teknik brainstorming yang lainnya seperti menulis bebas, pemetaan pikiran, atau mind mapping.
2. Menulis bebas
Teknik brainstorming pendapat ini melibatkan membiarkan pemikiran dan ide kamu mengalir bebas dalam selembar kertas atau dokumen komputer kamu. Luangkan sedikit waktu untuk menulis dan gunakan waktu itu hanya untuk menulis dan mengisi halaman atau dokumen pengolah kata. Kamu hanya perlu menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran, daripada mengkhawatirkan kesalahan ketik atau kesalahan tata bahasa lainnya. Fokuslah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin hingga waktu yang kamu targetkan berakhir. Setelah kamu selesai menulis, tinjau ide-ide kamu dan temukan ide terbaik untuk dikembangkan.
3. Pemetaan Pikiran
Peta pikiran atau mind mapping adalah diagram yang membantu kamu mengatur informasi. Teknik ini merupakan metode brainstorming visual non-linier yang membantu kamu mengasah pertanyaan atau topik dan menghubungkan antara ide-ide yang berbeda.
Ini merupakan teknik yang sangat berguna untuk membantu Kamu melakukan brain dump ide.
Untuk membuat peta pikiran, pertama-tama tulislah topik utama Kamu atau konsep sentral melalui media apapun. Beralih dari konsep sentral, kamu dapat menciptakan cabang-cabang yang menghubungkan ide-ide dengan konsep sentral tersebut dan kemudian sub-konsep berikutnya. Dengan memetakan pikiran juga dapat membantu seseorang untuk mengembangkan keterampilan berbahasa baik, keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
4. Pengelompokan
Pengelompokan memberi kamu kemampuan untuk mengeksplorasi bagaimana ide-ide kamu terhubung. Jika kamu tidak punya ide lagi, tuliskan satu topik di tengah halaman. Kemudian, soroti subjeknya dan pikirkan topik atau ide terkait dan kaitkan dengan subjek sentral. Pikirkan ide lain yang berhubungan dengan ide yang baru kamu buat. Ulangi langkah tersebut hingga kamu memiliki beberapa ide dalam format seperti web yang berasal dari subjek utama.
Pengelompokan pada dasarnya memungkinkan kamu melihat ide tulisan dalam format visual yang berbeda. Temukan kelompok ide yang menurut kamu menarik dan gunakan istilah kunci untuk masing-masing ide sebagai titik awal untuk tugas atau proyek menulis berikutnya.
5. Analisis SWOT
Teknik perencanaan strategis yang terkenal ini dari perencana pemasaran dan proyek untuk melakukan brainstorming tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman topik utama kamu. Analisis SWOT adalah daftar “pro dan kontra” yang utama. Mulailah dengan topik utama kamu di bagian atas halaman, kemudian buatlah daftar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam format kisi atau daftar empat bagian.
6. Asosiasi Kata
Jika kamu mencari beragam kata untuk proyek menulis kamu berikutnya, pertimbangkan untuk membuat atau menggunakan bank kata. Bank kata adalah kumpulan kata berdasarkan kata yang kamu perlukan untuk topik tulisan kamu. Teknik brainstorming pendapat ini membantu kamu menemukan kata-kata yang terkait dengan topik tertentu tanpa mengulangi kata-kata yang sama sepanjang proyek kamu kerjakan.
7. Membentuk Kubus
Dengan teknik cubing, kamu melihat topik kamu dari enam sudut atau arah yang berbeda. Tulis topik kamu di selembar kertas dan jelaskan, bandingkan, kaitkan, analisis, terapkan, dan argumentasikan baik yang mendukung maupun menentangnya. Tinjau apa yang kamu tulis dan tentukan apakah tanggapan kamu menawarkan ide-ide baru tentang topik tulisan yang relevan. Identifikasi pola atau tema apa pun yang kamu lihat di antara enam arah berbeda dan gunakan ini untuk mendekati topik tulisan kamu berikutnya.