Kampung Cempluk Festival kini memasuki usia remajanya ke-14 tahun. Selama bertahun-tahun, festival ini menjadi ajang hari raya kebudayaan yang mengakar dalam kehidupan masyarakatnya. Perjalanan eksistensi Kampung Cempluk sebagai ruang kreatif dan budaya terasa begitu alami, tumbuh bersama dengan generasi mudanya yang semakin menyadari potensi kampungnya.
Selama seminggu penuh, 22-28 September, Kampung Cempluk Festival menjadi hari raya kebudayaan yang menyatukan seluruh warga dan para pengunjung dari berbagai penjuru. Perjumpaan aneka budaya nusantara. Dalam suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan, berbagai acara yang melibatkan seluruh elemen kampung, dari anak-anak hingga orang tua, semuanya turut ambil bagian. Tidak hanya sebagai penonton, warga Kampung Cempluk bertransformasi menjadi pelaku kebudayaan yang aktif, menciptakan karya seni, musik, tari, hingga pertunjukan teater yang menjadi wajah dari keberagaman budaya kampung.
Perjalanan festival ini memberikan banyak pelajaran-perubahan bagi warga kampung, terutama bagi para pemuda yang bangga dengan identitasnya sebagai warga kampung cempluk. Mereka tidak lagi melihat kampung sekadar tempat tinggal, tetapi sebagai ruang potensial yang kaya pengetahuan lokal. Kampung menjadi laboratorium hidup bagi anak-anak muda untuk belajar, berkreasi, dan srawung sembari berkarya. Laman-laman kampung yang tampak sederhana berubah menjadi panggung terbuka bagi ilmu pengetahuan, di mana setiap pojoknya bercerita tentang sejarah, kearifan lokal, dan kebersamaan.
Keunikan Kampung Cempluk Festival yang membuatnya begitu istimewa adalah suasana kebersamaan, gotong royong. Muara perayaan budaya ini ialah kebahagiaan kolektif seluruh warga kampung dan petandang.kamoung Cempluk Tidak ada sekat antara warga dan tamu, semua merasakan getaran serupa—kebahagiaan tulus dan penuh cinta terhadap ruang hidup. Dalam kebersamaan itu pula, energi kreatif dan produktif tumbuh subur. Setiap karya seni yang ditampilkan, setiap nada musik yang dimainkan, setiap gerakan tari yang dipentaskan, semua membawa vibrasi positif yang menyentuh hati setiap insan hadirin.
Selama 14 tahun perjalanan Kampung Cempluk Festival, kampung ini telah membuktikan bahwa kebudayaan bukan hanya soal warisan masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan ruang di masa mendatang. Para pemuda kampung belajar bahwa mereka adalah penerus dari siklus pengetahuan yang terus berputar, yang akan mengalir kepada generasi berikutnya. Berkelanjutan. Melalui peristiwa kebudayaan ini, mereka menemukan jati diri mereka dan menyadari bahwa kampung mereka memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menggerakkan perubahan, baik bagi mereka sendiri, maupun bagi siapa pun yang berkesempatan hadir dan merasakan keajaiban kampung ini.
Kampung Cempluk Festival bermetamorfosis menjadi gerakan kolektif merayakan kehidupan, kebersamaan, dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh sebuah komunitas kecil dengan impian besar. Setiap langkah pembakti kampung menularkan semangat kreativitas, inovasi, dan kebahagiaan kepada setiap orang yang singgah di kampung ini. Inilah esensi dari kebudayaan Kampung Cempluk, sebuah perayaan kehidupan yang tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk terus diperjuangkan dan diwariskan.
Kampung Cempluk Festival tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya yang memancarkan kebahagiaan kolektif, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat secara signifikan. Aktivasi peristiwa sosial budaya di kampung ini menciptakan ruang bagi warga untuk turut berpartisipasi dalam perputaran ekonomi lokal. Dari sekadar area perkampungan yang sunyi, Kampung Cempluk bertransformasi menjadi pusat kegiatan ekonomi sementara, di mana warganya diberdayakan untuk memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber pendapatan selama festival berlangsung.
Selama seminggu penuh, festival ini menarik pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat lokal hingga publik dari luar daerah. Keramaian tersebut menciptakan peluang ekonomi yang langsung dirasakan oleh warga kampung. Berbagai usaha kecil tumbuh, mulai dari penjualan kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga layanan jasa seperti parkir dan potensi wahana lokal. Produk-produk lokal yang selama ini hanya dikonsumsi oleh warga setempat kini mendapatkan panggung untuk dikenal lebih luas. Pedagang-pedagang kecil mendirikan lapak-lapak sederhana yang menyajikan makanan khas kampung, minuman tradisional, serta produk kreatif buatan warga, memberikan peluang ekonomi yang berdampak nyata bagi kesejahteraan mereka.
Perputaran ekonomi yang terjadi selama festival ini bukan hanya sekadar aktivitas jual beli, tetapi juga memperkuat simpul-simpul sosial lintas personal di masyarakat. Interaksi antara pedagang, pengunjung, dan warga kampung membangun hubungan yang lebih organik dan alami, melampaui sekadar transaksi ekonomi. Keterlibatan warga dalam festival ini menumbuhkan rasa memiliki yang kuat, di mana setiap individu merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari keberhasilan acara tersebut.
Lebih jauh lagi, aktivasi ekonomi ini membawa dampak yang lebih luas bagi penguatan jaringan sosial antarwarga. Dengan bekerja sama dalam kegiatan ekonomi dan berbagi tanggung jawab selama festival, warga semakin mempererat hubungan mereka satu sama lain. Simpul-simpul sosial yang terbentuk ini menjadi ikatan yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari kampung. Festival ini membuka ruang bagi kolaborasi dan solidaritas di antara warga, di mana gotong royong dan saling dukung menjadi fondasi utama dari keberlangsungan festival dan kehidupan sosial mereka.
Kampung Cempluk Festival menjadi bukti bahwa peristiwa sosial budaya memiliki kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat ikatan sosial di masyarakat. Dampak dari aktivasi ini tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga secara emosional dan sosial. Warga kampung tidak hanya merayakan kebudayaan mereka, tetapi juga merayakan keberhasilan bersama dalam menciptakan ruang ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada akhirnya, Kampung Cempluk bukan hanya menjadi pusat budaya yang memikat hati banyak orang, tetapi juga menjadi model bagaimana sebuah kampung dapat mengelola potensi lokalnya untuk kesejahteraan warganya. Perayaan budaya ini menjadi pengikat organik yang memperkuat simpul-simpul sosial di masyarakat, menciptakan harmoni antara budaya, ekonomi, dan kebersamaan. Ini adalah perjalanan kolektif menuju masa depan yang lebih cerah, di mana setiap langkah kecil dari festival ini memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan solidaritas warga Kampung Cempluk.
Pawon Cempluk
4 Oktober 2024