Kehidupan ini tak lepas dari suka dan duka. Perasaan seseorang yang beragam, adalah sebuah anugerah yang luar biasa. Banyak cara ketika seseorang ingin mengekspresikan perasaannya pada orang lain pada keadaan yang sedang dialami. Senang, sedih, cemas, dan perasaan lainnya pasti pernah dialami oleh semua orang. Salah satu bentuk ekspresi seseorang dalam menunjukkan perasaannya adalah dengan musik.
Awal tahun 2023, dunia musik Indonesia kembali dihadirkan oleh satu lagu berjudul Badai Telah Berlalu yang dibawakan oleh para musisi yang berkolaborasi yaitu Diskoria, Laleilmanino, dan Bunga Citra Lestari atau yang akrab disapa BCL. Single tersebut rilis pada 20 Januari 2023. Lagu tersebut hadir dengan musik yang cenderung ceria dan lirik yang memiliki makna mendalam. Suara khas lembut dan soulful dari BCL yang dipadu dengan musik kolaborasi Diskoria dan Laleilmanino, dan video musik yang sangat padu dalam menggambarkan maknanya menjadi satu kesatuan yang apik.
Dilansir dari laman instagram pribadi milik BCL, lagu tersebut secara garis besar memiliki makna bahwa kita telah selesai berjuang dengan masalah-masalah kita yang mungkin berat dan menguras banyak emosi, tenaga, dan waktu. Namun lebih dispesifikan lagi bahwa maksud “Badai Telah Berlalu” di sini adalah kita akhirnya selesai bertarung dengan badai pandemi covid-19 yang terjadi mulai awal tahun 2020, hingga kurang lebih akhir tahun 2022 dan menyisakan pilu bagi banyak orang.
BCL sendiri mengaku lagu ini pun ia maksudkan untuk dirinya yang telah jauh lebih ikhlas dan menikmati kehidupan pasca suaminya, Ashraf Sinclair, meninggal dunia secara mendadak pada Februari 2020 lalu. Menurut Diskoria sendiri, lagu ini lagu ini menjadi cara menggambarkan rasa syukur manusia setelah berhasil melewati masa sulit dalam hampir tiga tahun terakhir. Karya ini menyuguhkan pesan dan mengajak para pendengar untuk mengingatkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.
Untuk lebih jelasnya, mari kita urai lebih detail!
Visualisasi Lirik melalui Music Videonya yang sangat sesuai
Lagu ini dibuka dengan bait lirik:
Selusin purnama berganti berikan cahaya
Menanti gulita kapan kau berlalu
Lama tak kulihat senyummu
Selusin adalah arti kesatuan untuk sesuatu yang berjumlah 12. Selusin purnama bermakna 12 bulan yang berarti setahun. Bulan purnama yang selalu bersinar di setiap bulannya seakan tertutupi oleh awan atau langit yang gelap gulita sehingga sinarnya tidak begitu terlihat.
Hal tersebut memiliki arti bahwa di tengah badai atau masalah yang sedang kita hadapi, kita senantiasa ingin segera menemui titik terang dan ingin kembali ke keadaan sebelum terjadinya badai atau masalah tadi. Pada musik video di bagian ini, lirik tersebut digambarkan dengan hujan gelap disertai petir dan seorang ibu yang diperankan oleh aktris senior Christine Hakim tengah menangis dan cemas seperti sedang menanti sesuatu yang membahagiakan.
Semusim angin malam halangi terang tidurku
Seribu baju pengantin malam kini
menari di gantung lemari
Bait pertama masih menceritakan tentang kepiluan yang digambarkan oleh sang ibu yang tengah memegang dan melihat lekat-lekat pigura foto anak-anaknya.
Bait kedua dan ketiga memiliki arti bahwa ada kabar bahagia yang mulai datang. Hal tersebut digambarkan dengan munculnya seekor anjing menghampiri sang ibu yang menggonggong disertai tegak telinga dan kepalanya dan berulang. Dilansir dari IDNTimes, hal tersebut pertanda bahwa akan ada kabar bahagia yang datang.
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang (kini berganti merdu)
Badai telah berlalu
Ini merupakan bagian reff dari lagu. Lirik tersebut menandakan bahwa inilah akhir dari perjuangan dan pertarungan terhadap rindu yang berkepanjangan. Kurnia di sini memiliki arti berkah atau karunia, serta dewata yang berarti para dewa.
Maknanya, ujung cerita kali ini berakhir bahagia, penuh berkah, sebagaimana karunia dari Yang Maha Kuasa. Setelah gulita di lirik sebelumnya, kini yang tergambar adalah senyuman cerah.
Hal tersebut tergambarkan dari raut wajah sang ibu yang seakan mengerti kabar bahagia yang disampaikan oleh sang anjing. Efek video juga mendukung lirik tersebut karena yang semula dingin berubah menjadi cerah. Nadanya pun naik saat di awal bait yang sesuai untuk menggambarkan kebahagiaan yang sedang dirasakan.
Sirna sudah awan hitam di hatiku yang sedang gelisah
Sirna sudah awan hitam atau masalah dan ujian yang telah dihadapinya. Hal itu digambarkan dari videonya, di mana pada akhirnya anak-anaknya kembali pulang dan bertemu ibunya.
Kini akan kukembali jauh terbang tinggi
Ke angkasa
Bersama merpati putih yang tak lelah
Melayang hingga awan terang
Lirik ini menggambarkan semangat baru yang menjadi permulaan kembali dalam menghadapi hidup baru yang lebih membahagiakan. Lirik merpati putih di sini memiliki makna perdamaian dan cinta kasih.
Seperti dilansir dari Karawangpost.com, merpati putih merupakan burung jinak yang dikenal monogami dengan pasangannya, karena sikap mereka yang lembut dan sebagai simbol navigasi, karena kemampuan mereka untuk menyampaikan pesan, seperti sebuah praktik yang telah ditelusuri kembali ke 3000 SM di Mesir Kuno. Merpati putih yang tak lelah melayang hingga menuju titik awan terang, yang artinya perdamaian dan cinta kasih yang dijunjung setinggi mungkin berkat kebahagiaan yang hadir.
Music video yang tergambarkan juga sangat mewakili lirik tersebut, di mana semua anak-anak yang pulang ke rumah dan kembali meramaikan rumah yang sebelumnya sepi. Mereka bermain-main, melakukan hal-hal bersama, dan berfoto bersama.
Makna lagu tersebut benar-benar menggambarkan keadaan saat ini yang sudah bebas dari pandemi Covid-19 dan kehidupan kembali normal.