Kisah Greyfriars Bobby adalah kisah nyata kasih sayang seekor anjing kepada tuannya yang tak terbatas, berlatar pada pertengahan abad ke-19 di kota Edinburgh, Skotlandia yang masih merupakan bagian dari kerajaan Inggris Raya.

Bobby adalah anjing kecil jenis Skye-terrier berbulu kusut yang selalu mengikuti tuannya, Auld Jock, ke mana saja. Auld Jock adalah seorang gembala tua baik hati yang sederhana dan tidak terlalu dikenal. Kehidupan Auld Jock sangat menyedihkan. Sejak kecil, Bobby selalu menemani tuannya kemanapun tuannya pergi sehingga lelaki tua itu tidak pernah sendirian.

Pada suatu malam yang dingin di suatu penginapan di daerah kumuh, Auld Jock meninggal dunia, ditemani Bobby di sampingnya. Karena Auld Jock memiliki simpanan uang yang cukup, maka dia dikuburkan di pekuburan Greyfriars, sebuah pekuburan yang bagus di Edinburgh di samping sebuah gereja.

Meskipun tuannya sudah tidak ada, Bobby tetap ingin menemani tuannya, Bobby ingin tidur di atas makam tuannya. Namun, ada sebuah peraturan yang melarang anjing untuk memasuki gereja dan area pekuburan. Bobby, anjing ramah dan banyak akal itu tidak pernah menyerah dan berusaha menarik simpati penjaga kuburan dengan berbagai cara hingga akhirnya Bobby diijinkan untuk tidur di atas makam Auld Jock.

Keteguhan hati Bobby, keramahan, dan kasih-sayangnya terhadap tuannya membuat orang-orang di sekitarnya merasa tersentuh. Bobby menjadi teman bermain bagi anak-anak di sekitar pekuburan, menjadi inspirasi bagi orang-orang yang mendengar kisahnya. Banyak petualangan-petualangan yang dialami Bobby dan berbagai permasalahan yang muncul. Namun Bobby tetap setia menjaga makam tuannya.

Semakin lama kisah Bobby semakin terdengar luas, dan Bobby menjadi terkenal. Hingga suatu ketika datang seorang bangsawan baroness yang menaruh simpati kepada Bobby dan ingin membuatkan monumen patung anjing itu di pekuburan Greyfriars. Ketika itu Bobby sudah tua dan telah menunggui makam Auld Jock selama lebih dari 14 tahun. Baroness itu menginginkan kisah Bobby tidak akan pernah lekang oleh waktu dan akan dikenang oleh siapapun. Meskipun Bobby telah tidak ada, namun kisah kasih sayang anjing kecil tersebut kepada tuannya dan orang-orang di sekitarnya akan tetap diingat oleh sejarah.

Greyfriars Bobby adalah suatu karya yang dianggap ‘klasik’, karangan seorang penulis Amerika, Eleanor Atkinson (1863-1942). Disebut klasik karena adanya unsur realisme yang digabung dengan fiksi, serta ditulis pada tahun 1912.

Cerita yang ditulis Atkinson ini berdasarkan kisah nyata terkenal yang terjadi di Edinburgh, Skotlandia, pada sekitar akhir abad ke-19. Novel ini dikatakan klasik karena memengaruhi karya-karya di masa mendatang (masa sekarang).

Novel dengan isi keseluruhan yang menceritakan tentang kesetiaan anjing kepada pemiliknya ini memengaruhi karya sastra saat ini, seperti Hachiko. Tidak hanya digambarkan dengan anjing dan pemilik, “kesetiaan” juga banyak ditemukan pada karya-karya sastra saat ini.

Bobby adalah anjing kecil periang berbulu kusut yang dimiliki seorang pekerja kasar, kadang gelandangan, bernama Auld Jock. Ia mengikuti kemana saja tuannya pergi, menunggunya bekerja di ladang, ke kedai makan, juga saat harus bermalam di jalanan.

Suatu saat Auld Jock jatuh sakit dan meninggal di pagi hari. Karena Auld Jock sempat mengumpulkan uang yang cukup, maka saat meninggal ia layak diperlakukan seperti orang terhormat dan dimakamkan di pekuburan untuk orang-orang terhormat, pekuburan Greyfriars.

Bobby yang sangat sedih dari hari ke hari selalu menunggui makam tuannya, tidur di atasnya, walau ada aturan anjing tidak boleh masuk ke pekarangan gereja yang sekaligus menjadi area pekuburan tersebut. Di sinilah dimulai petualangan-petuangan Bobby berusaha tetap mendatangi tuannya walau hanya untuk duduk di atas makamnya.

Selain itu, juga ada keterlibatan orang-orang di sekitar Greyfriars, termasuk Mr. Brown, sang penjaga pekuburan yang awalnya tidak suka dengan kehadiran Bobby, yang tersentuh oleh kesetiaan Bobby dan akhirnya bekerja sama menyelundupkan Bobby agar ia bisa selalu bermalam di atas makam tuannya itu.

Perhatian akan adanya seekor anjing terrier kecil yang demikian setia, dan perjuangan orang-orang yang membela Bobby, akhirnya meluas ke komunitas yang lebih besar. Bahkan dewan kota pun akhirnya terlibat untuk membela hak Bobby, dan orang-orang pun mulai menyebut anjing ini Greyfriars Bobby.

Kesetiaan Bobby menunggui makam tuannya berlangsung hingga 14 tahun. Ia akhirnya meninggal di usia tua. Sebuah patung lalu didirikan di samping pekuburan itu untuk mengenang kesetiaan seekor anjing kepada tuannya. Walau tetap ada unsur fiksi, buku ini banyak mengungkap nama-nama, tempat-tempat dan serangkaian peristiwa yang memang terjadi.

Nama asli Auld Jock disebutkan di buku ini adalah John Gray, yang mana memang merupakan tuan yang sebenarnya dari Bobby si anjing dari Edinburgh ini. Patung Bobby sendiri memang benar ada, juga pekuburan Greyfriars, dengan patung Bobby dan kisah dibaliknya, telah menjadi objek wisata. Bar “Greyfriars Bobby” pun ada di sisi jalan dimana patung berada. Bobby sendiri dikuburkan tidak jauh dari makam John Gray.

Penggunaan bahasa yang digunakan dalam buku terlalu kaku sehingga terkesan sangat serius. Pada dasarnya kisah Greyfriars Bobby ini memang ditujukan untuk orang dewasa. Buku ini kurang cocok untuk anak-anak karena bahasa yang digunakannya terlalu formal dan sarat informasi, tetapi buku memiliki pembelajaran yang baik bagi anak.

Namun di sisi lain, kisahnya sendiri sangat cocok untuk diceritakan kepada anak-anak mengingat ada banyak nilai positif yang dapat dipetik. Meskipun sang penulis buku, Eleanor Atkinson, tidak pernah ke Edinburgh (latar tempat asli Bobby tinggal), ia tetap berhasil menyelesaikan kisah dengan cara membangun imajinasinya.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here