Judul Buku : Stunting Pencegahan dan Penanganan di Bidang Kesehatan Masyarakat
Penulis : Rokhmah, dkk.
Penerbit : Intelegensia Media
Ketebalan : xiv + 146 hlm
Harga P. Jawa : Rp85.000
Jika mengingat kata stunting, maka yang selalu terbesit dalam pikiran kita adalah gizi buruk. Selebihnya, tidak ada kata yang pantas disematkan setelah itu. Pada akhirnya kata itu pun, menjadi kata yang menakutkan di kalangan masyarakat. Sebab, beberapa ahli gizi bahkan ahli kesehatan memaparkan bahwa stunting menjadi penyakit yang menyumbang kematian anak terbesar dari beberapa penyakit lainnya.
Secara umum stunting adalah sebuah kegagalan pertumbuhan pada anak balita akibat kekurangnya gizi kronis. Anak yang mengalami Stunting cendrung memiliki bentuk fisik yang tidak ideal. Masyarakat menyebutnya “Kerdil atau Pentet”, kondisi semacam ini mejadi lumrah ataupun biasa, sebab pengetahuan akan literasi kesehatan atau health literacy amat sangat minim di lingkup masyarakat, utamanya masyarakat ekonomi strata ke bawah.
Stunting menjadi permasalahan di seanterio belahan dunia, sebab semua neagara pernah mengalami penyakit tersebut, tak terkecuali Indonesia. Menukil dari berbagai data yang menarasikan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-5 dari 81 negara dengan jumlah anak stunting terbesar di dunia mencapai 7.547.000 anak. Dari adanya data tersebut, Indonesia disebut pula menjadi negara penyumbang anak stunting terbanyak dibandingkan negara-negara yang berkembang, misal Afrika dan Sudan.
Hal ini pun semakin diperkuat dengan adanya Data Riskesdas tahun 2018 yang menjelaskan bahwa sekitar 30,8% anak balita di Indonesia mengalami stunting. Dikarena Indonesia menjadi negara yang memiliki jumlah terbanyak. Oleh karena itu, harapan akan penurunan angka sebanyak 19% tahun 2024 menjadi prioritas utama demi mencapai kesejahteraan masyarakat hingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sebagaimana, yang telah disebutkan di muka bahwa stunting disebabkan karena ketidak terpenuhinya asupan gizi yang merupakan penyebab utama terjadinya stunting. Faktor lainnya adalah pengetahuan orang tua yang masih rendah, pola asuh anak yang salah, sanitas, dan juga hygiene yang buruk dan pelayanan akses kesehatan yang masih sulit untuk diakses.
Dampak stunting seyoginya tidak hanya mengakibatkan ketidak idealnya postur tubuh, akan tetapi lebih dari pada itu. Stunting dapat mengakibatkan seseorang mengalami keterlambatan dalam menangkap sebuah pengetahuan atau bahkan parahnya dapat mempengaruhi mental dalam perkembangan si anak. Misalnya yang dikatakan oleh WHO akan dampak stunting salah satunya adalah perkambangan kongnitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal hingga hal ini dapat mengarah pada kematian si anak. Lebih jelasnya begini, anak kurang gizi yang tercermin dalam keadaan stunting memiliki masalah pada pemusatan perhatian, memori, pembelajaran, dan kemampuan visuospasial.
Oleh karena itu, upaya yang begitu keras seharusnya menjadi tanggung jawab negara soal menaggulangi kasus stunting. Utamanya, soal pengetahuan persepektif kesehatan (health literacy). Dimana, literasi kesehatan ini sebagai salah satu alternatif untuk membagun motivasi dan kemampuan individu dalam mendapatkan akses, memahami, dan menggunakan informasi untuk mendapatkan akses, memahami, dan menggunakan informasi dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan yang baik.
Namun, soal health literacy tidak hanya sebatas mensosialiasikan apa sebab akibat dari adanya stunting . Tanpa, memikirkan pemenuhan gizi bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Maksudnya, negara juga semestinya andil dalam memenuhi hak ekonomi masyarakat untuk menunjang gizi mereka. Sebab, apabila gizi yang terpenuhi disebabkan karena kadar ekonomi yang rendah, maka soal health literacy tidak dapat dilaksankan secara optimal karena terbatasnya pemenuhan kebutuhan tersebut.
Untuk megetahui lebih mendalam akan health literacy dalam mencegah stunting dalam menggunakan kacamata kesehatan masyarakat. Hadir sebuah buku yang apik untuk membahas hal tersebut, sebut saja “Stunting Pencegahan dan Penangan di Bidang Kesehatan Masyarakat” yang ditulis oleh beberapa ahli kesehatan dan gizi untuk membedah problematika stunting yang setiap tahunya ada tanpa absen di negeri ini.
Tentu buku tersebut, tidak hanya berisi soal konsep berkenaan dengan stunting. Namun, juga konsep penanggulangan stunting yang lebih praktif dan aplikatif berdasarkan atas penelitian dan pengabdian yang telah dilakukan. Buku ini amat sangat berguna untuk menjadi suatu pedoman dalam memperdalami pengetahuan kesehatan masyarakat.