Sekilas Tentang Series Induk Gajah
Kalau ingin mencari info terkait series terbaru MD Entertainment ini, jangan lupa mencantumkan kata “series”, karena jika tidak maka yang muncul di pencarian justru dua ekor gajah: induknya dan anaknya, dalam arti yang sebenarnya.
Induk Gajah ini merupakan series yang baru saja tayang di platform streaming Prime Video pada 23 Maret 2023 kemarin. Series ini terdiri dari satu season dengan total 8 episode yang disutradarai oleh Muhadkly Acho, diproduseri oleh Manoj Punjabi, CEO MD Entertainment dan dibintangi oleh deretan artis ternama tanah air.
Seperti Marshanda yang berperan sebagai Ira, Tika Panggabean yang berperan sebagai Mamak Uli, Dimas Anggara yang berperan sebagai Marsel, dan Mikha Tambayong yang berperan sebagai Anita.
Tak terlepas pula di dalamnya para komika yang turut menyemai gelak tawa di sepanjang berjalannya episode. Misalnya saja seperti Boah Sartika, Ali Akbar, Lolox, Dickie Difie, dan Ichal Kate.
Secara garis besar, serial Induk Gajah mengangkat cerita hubungan antara Mamak Uli, yang dianggap sebagai Induk Gajah, dan Ira yang kerap dijuluki gajah oleh ibunya. Di mana Ira yang saat ini usianya telah genap 30 tahun masih belum juga menikah. Hal ini kemudian memantik rasa khawatir ibunya, yaitu Mamak Uli, dan menuntut Ira untuk menguruskan badannya agar menjadi lebih cantik dan segera mendapatkan pasangan.
Beragam usaha dilakukan Mamak Uli agar anaknya segera menikah, seperti mengenalkan Ira dengan banyak laki-laki, mulai dari yang satu gereja. Namun, pada akhirnya tidak ada satu pun laki-laki yang mampu menggaet hatinya. Sampai suatu waktu, Mamak Uli menghubungi teman lamanya, yang anaknya masih lajang bernama Marsel.
Meski pada akhirnya, Ira menerima perjodohan itu, rupanya itu sekadar untuk menenangkan hati orang tuanya semata. Jadilah perjodohan itu hanya menjadi sandiwara belaka, karena saking lelahnya Ira dijodoh-jodohkan dengan orang yang tak dikenalnya. Demikian pula Marsel yang telah memiliki pasangan bernama Anita, tetapi terhalang restu karena perbedaan suku.
Demikianlah garis besar cerita dan plot awalnya. Akan tetapi, ketika aku membaca synopsis di Prime Video, aku sempat mengira ini akan menjadi series romance-comedy dengan konflik atau drama keluarga sebagai pelengkapnya. Namun ternyata sisi dramanya, khususnya tentang keluarga juga tak kalah mengambil bagian dalam jalan ceritanya.
Barangkali hal ini disebabkan karena di awal, plot ceritanya banyak berputar pada dunia percintaan karakter Ira dalam mencari pasangan, antara Anita dan Marsel. Bahkan kelihatannya sisi romansanya memang cukup dominan dibanding sisi dramanya. Akan tetapi semakin ke belakang konflik keluarganya akan semakin terasa. Terutama hubungan antara Mamak Uli dan Ira.
Di sisi lain, komedi dalam film ini juga sama sekali tidak mengecewakan. Di sepanjang episode, selalu saja ada adegan yang mampu membuatku tertawa ngakak. Baik dari karakter maupun situasi, semua benar-benar dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu menghasilkan komedi yang bagus.
Intinya ini film yang punya sisi haru, seru, dan komedinya dalam satu paket.
Perihal Budaya, Jodoh, dan Insecurity
Hal unik lainnya dari series ini adalah latar belakang karakternya yang menyorot keluarga Batak. Jujur aku sangat senang sekali ketika mendapati film yang kental akan nuansa kedaerahannya, terlebih daerah-daerah yang belum banyak diekspos. Lewat film, kita bukan saja terhibur dengan sajian sinematografi, tetapi juga bisa belajar mengenal kebudayaan lain yang sangat beragam dan banyak jumlahnya di Indonesia ini.
Nah, berhubung focus utama cerita adalah keluarga Batak, tentu tidak terlepas pula dari permasalahan budaya dan adat. Misalnya seperti keluarga Marsel yang hanya memperbolehkan dirinya untuk menikah dengan wanita yang berasal dari Batak.
Kita akan diajak mengenal bagaimana pandangan dan kepercayaan masyarakat Batak, tetapi yang tinggal di Ibu Kota. Akankah tetap berpegang teguh pada adat istiadat, ataukah justru meninggalkan adat dan bersikap lebih fleksibel?
Ada pula permasalahan tentang jodoh. Antara memilih menikah tepat waktu, atau bertemu orang yang tepat di waktu yang tepat? Pandangan buruk terhadap perempuan yang telah berusia 30 tahun yang belum menikah masihlah melekat di masyarakat Indonesia, tidak peduli dari suku mana seseorang berasal.
Kemudian permasalahan terkait insecurity. Ira dituntut oleh ibunya untuk memperbaiki fisiknya, agar ia lebih kurus, berpenampilan lebih cantik, setidaknya dengan begitu akan ada seorang laki-laki yang tertarik padanya. Ya, semua tuntutan itu pastilah dialami oleh banyak perempuan, yang sayangnya, seringkali tuntutan itu justru membebankan.
Satu fakta unik lagi terkait series ini, permasalahan yang disajikan diangkat dari kisah nyata Iragita Natalia Sembiring, seorang jurnalis Kompas. Maka dari itu, aku juga tidak akan heran jika series ini benar-benar terasa dekat bagi penikmatnya.
Kalau di bulan Ramadhan ini kamu butuh tontonan yang seru, menarik, tapi juga menyentuh untuk menemani puasamu, menurutku series ini layak untuk masuk ke daftar tontonanmu. Apalagi kalau ditonton ramai-ramai bareng keluarga.
Secara keseluruhan, menurutku series garapan Muhadkly Acho ini benar-benar bagus. Bahkan alasan aku tertarik menontonnya pun karena nama Acho yang terpampang sebagai sutradara. Mengingat deretan film yang telah disutradarinya mendapatkan respon yang cukup baik, maka tentunya series ini pun juga tak akan jauh beda, memuaskan.