Kalimetro Shop mengundang Moh. Roychan Fajar selaku penulis buku “Menuju Aswaja Materialis”, dan In’amul Mushoffa salah satu peneliti Intrans Institute dalam acara yang bertajuk ‘Kalbook’, yang diselenggarakan langsung di Kalimetro pada Sabtu 4 Maret 2023.
Acara yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB tersebut mendiskusikan narasi dan isi dari buku Moh. Roychan Fajar yang berjudul lengkap “Menuju Aswaja Materialis: Aswaja Sains Marxisme, dan Post-modernisme Islam”.
In’amul Mushoffa, selaku editor buku dan pembedah buku tersebut pada acara Kalbook menjelaskan bahwa ia dengan tidak sengaja menemukan naskah buku ini lewat komunikasi, “pada awalnya iseng-iseng komunikasi, dan ternyata Roychan punya naskah, punya pemikiran,” jelasnya.
Roychan menuturkan ketika memulai sampai dengan proses penulisan naskahnya, ia menemukan bahwa marxisme lebih banyak ditakuti ketimbang dipelajari oleh masyarakat. Itu menurutnya hal yang wajar, sebab kita memiliki beberapa pengalaman yang buruk, dan itu berkaitan erat dengan gerak-gerak pemikiran marxis.
Namun di sisi lain ia juga sedikit tak menyangka kalau bukunya terbilang cukup laku di pasaran. Hal tersebut, menurut dugaannya, bukan karena bukunya bagus atau tulisannya menarik, melainkan banyak kalangan muslimin yang menginginkan hal baru, sudut pandang yang lain mengenai islam atau aswaja.
“Karena satu hal, menurut saya, jadi waktu itu saya berpikir bahwa orang yang membeli buku saya itu mungkin bukan karena aswaja materialis itu yang bagus. Saya berpikir bahwa memang banyak orang di luar sana sudah mendambakan dan rindu perpspektif-perspektif baru tentang kajian keislaman.
Roychan sendiri juga mengaku bahwa ada alasan di balik kenapa sedikit banyak masyarakat islam yang menginginkan sudut pandang baru tentang keislaman. Itu semua karena studi-studi islam telah berlimpah ruah berjalan secara hegemoni.
“Selama ini memang sudah terhegomoni studi islam arus utama yang sangat didukung oleh ormas-ormas tertentu, bahkan melalui negara lewat perguruan tinggi dan semacamnya.” Tukasnya.
In’amul Mushoffa juga menuturkan pada saat ia menemukan naskah Roychan itu, kampanye atau atmosper sebutan islam progresif sedang gencar-gencarnya di Indonesia. “Kebetulan pada waktu itu sedang giat-giatnya sebutan islam progresif.”
Lahirnya buku “Menuju Aswaja Materialis: Aswaja Sains Marxisme, dan Post-modernisme Islam”, oleh Roychan diimpikan untuk membuka cakrawala perdebatan-perdebatan tentang aswaja-marxis. “Impian saya itu membuka perdebatan kembali tentang islam dan marxis, yang nampaknya sekarang ini kajian-kajian demikian tidak utuh dilakukan.” Tegasnya.
Acara diskuis buku “Menuju Aswaja Materialis: Aswaja Sains Marxisme, dan Post-modernisme Islam” ini diselenggarakan atas kerjasama antara lain Kalimetro Shop, MCW, Intrans Institute, Semilir.co, dan Pojok Peradaban. Dipandu oleh saudari Miri Pariyas. Acara berlangsung semi eksklusif dengan membuka kuota terbatas.