Puisi Karya Ruh Anto “Kumpulan Takdir”
takdir
di beranda, takdir dan diriku
sedang berbincang saling mengenal.
suasana sangat sepi hari ini.
takdir mengungkap dirinya sangat hikmat
ia lepas bajunya, dengan romantisme
membuat degup jantungku terasa
bagai gelombang sangat puncak
“jika yang dilakukan baru cemas, dan berharap
berkata sebab ini atau itu mesti terjadi,
belumlah kau melucuti bajuku. masalah
pasrah dan patuh itu urusan jiwa besar.
belum tampak olehmu dirimu sendiri
apalagi cintamu.” kata takdir
sambil memilin tasbih, ku dengar napasnya.
aku adalah ruh cinta yang tertiup
oleh napas dari cinta itu sendiri
dan memperkenalkan takdir itu, sebelum
habis waktu. seorang pecinta adalah mitra
dan cinta hanya mengikuti prakarsanya.
maka kematangan tertuang dalam gashalnya
“saat kau melempar, bukanlah sesungguhnya
engkau. tapi cintalah yang melemparkan nya.”
aku dan takdir pun terdiam dalam cinta.
ruh2022#lagu_kematangan.
kereta tua itu bernama
cinta. memuat segala rahasia
di setiap gerbong dan penumpangnya
berjalan di atas rel waktu tak berkesudahan
sejak zaman azali hingga kini. menggantung
tak menjadi bagian semesta benda. tak dimiliki
siapa pun, tak terbit juga terbenam
namun tak pernah padam. dengan nya tujuan
akan nampak menjelma, kereta tua itu bernama cinta.
saat dan zaman tenggelam di kalbu nya.
masing masing gerbong dibongkarkan
rahasia berdasar kalwatnya. cinta bukanlah
cahaya yang timbul oleh semesta, baik bulan
ataupun matahari. kereta tua itu bernama
cinta. coba pakai mata jernih si bayi
pandang dengan seksama dan ceritakan
kembali perjalanan dalam cinta, kereta tua.
sebab yang terlewati, akan mengurai hikmah
akan segala ciptaan cinta. yang tersembunyi
akan kian jelas dalam rel waktu. cinta akan
membuka hijab nya sedikit demi sedikit
sampai pada tingkat menggairahkan dan
klimak dalam penjelmaan wujudnya.
jibril pun dibuat cemburu oleh khalwatnya
kereta tua melaju memberi makna. cinta.
ruh2022#kereta_tua
katanya (pertemuan/penciptaan)
lebih mulia daripada adam, gelasnya
hanya berisi gejolak dan kecemburuan
tak ada sari anggur bahkan endap ampas
pun tak tampak. meski dari lempung hina
ia berkerabat dengan langit. dan bisa
mengurai ihwal pertemuan sekaligus
perpisahannya. wujudnya lemah
tapi matahari mengambil api darinya.
pertemuan jika menuju musnah,
bukanlah hidup sejati meskipun berbaju
makrifat.
pertemuan bukan awal juga akhir
tapi kejadian abadi yang menyimpan
kegembiraan akan cinta. maka tak perlu
bicarakan ihwal putus asa karenanya.
sebab ia menghisap darah hingga lukanya.
duduklah sejenak bersama hati
bercahaya cinta. saat itu terkandung
banyak perbendaharaan cinta, ada dan tiada
menjelma menampakkan rupa.
namun aku tak tahu, ada yang berlalu.
katanya pertemuan adalah perpisahan
terhadap yang sirna.
ruh2022#pertemuanpada_wujud.
jadi, kita mulai dari mana?
bawa aku pulang, di jalan mu aku berputar
pusing berulang. arah sudah kupunya
langit sepertinya masih sama.
jutaan pohon beraneka di jalan
hanya menggesek gesek daun saja
tak menunjuk arah ke buah yang matang.
jadi, kita mulai dari mana?
tak usah kau pancing darah sudah mendidih
dibakar cinta, kata titik koma pun tak bekerja
tak perlu ada ikan berkorban buat ritual
membujuk agar romantis di meja. mumpung
api masih menyala, sulutkan terus saja
pada sumbu jiwa dan tak perlu tanya lagi
“jadi, kita mulai dari mana?”
ruh2022#takusah_tanya
jantung adalah doa (mandiri)
sementara jalan senyap, kehendak bangkit.
kau jadi penuh hasrat dan bersemangat
jendela sudah terbuka, saat kau menangisi
dalam munajat. terlihat pagi cerah
dalam pandangan mata. saat kecil,
kau hanya tangkap peristiwa. dan saat
besar kau dipenuhi gagasan. maka jangan
jadi yang biasa, bahasan mu nama orang lain
yang tak berkesudahan. cukuplah…
tangisanmu, membuat genangan samudra
di malam gelap dan ceburkan diri makin ke dalam
temukan mutiara di dasar karang. nafasmu
adalah tindakan dan jantung adalah doa
yang berdetak terus iramanya sampai syurga.
kemandirianmu menanti kau menjadi
dan kematianmu saat bersemi menyebar
aroma wangi. sebelumnya jangan pergi.
tetap ikuti irama abadi bumi pijakmu.
mandiri adalah ikut serta dalam hidup abadi
jika cinta mencipta malam maka ia
membuat lampunya. jika cinta membuka fajar
ia mewarnai taman dan bunga bunga.
hidup abadi tak bergantung pada siapapun
kecuali hanya pada cinta. maka terurailah makna
“as shomad” yang sebenar-benarnya.
nyala cinta ada dalam kemandirian, yang sinarnya
memancar hasrat pencarian.
ruh2022#mandiriatascinta
tuhan dan tuhan lain (1. seri estafet)
atas nama apakah aku ditiupkan ruh
yang berawal dan tak kan berakhir lagi.
mengenal nama-nama benda, lalu
diangkatlah dengan gelar kalifatullah fil ardh
bersujudlah semesta terpercaya kecuali dia
yang ponggah. membusung dada merasa mulia.
ruh ku terus menari dalam pencarian
menikmati jadi musyafir abadi, berhenti
adalah mati. pahami rahasia pengembaraan
bangkit sekali lagi setiap tersungkur menghampiri.
cinta sedetik tak pernah diam. baik dalam
perpisahan dan perjumpaannya.
dan semua atas nama cinta.
berbagai perangkap disusunnya.
siang malam dihiasnya, bumi renta dirias
agar jelita dan dipoles pesonanya.
meracik cinta lain, dijelmakan jadi idola.
ruh ku tetap menampik pemberhentian
namun yang aku khawatirkan sepeninggalku
cinta lain yang subur bersemi bagai taman
kertas di halaman bermain anak anakku.
lalu terbakar terik setelah matahari
membuka hijabnya. hilang musnah
sebab bukan cinta sesungguh nya.
ruh ku terjagalah, hindarkan dari percik
kecemburuan cintamu, itu lagu malamku.
tuhan dan tuhan lain (2. seri estafet)
antara ku dengan cahaya matahari
begitu banyak tirai yang menyekati
ratusan bahkan ribuan tabir terbentang
di wajahku. berlapis menyaring jelmaan
berbagai rupa, hingga kelembutan saja
yang menyentuhku, menyalakan hati
dan menghidupkan ranting dan daun jiwaku.
gandeng tanganku nak, jangan silau
dengan cahaya temanmu. sesungguhnya
cahaya ada dalam degup jantungmu.
asah ia dengan batu uji kegelapan
dan terang dengan hasrat pencarian cinta
abadi. maka sinarnya mengalahkan matahari
berkilau bagai perak gemercik tangismu
ditimpali lampu redup tengah ruang munajat
bertabur gemintang mengaminkan di angkasa liar
memulihkan lelah-letih seharian di taman.
malam tak ada permintaan apapun tentang cinta
cukup kuatkan saja pada pertempuran ini. dan
jadikan kegairahan meskipun tanpa pasukan,
tanpa senjata juga pertumpahan darah.
bangkitkan lagi ruh abadi tanpa kungkungan
ruang dan kematian dalam perjalanan ini.
tinggal sebaris munajat harus dilantunkan
agar memantik sumbu kalbu memancar cahaya
menerangi jalanmu agar tak tersesat nanti.
ruh2022#nyanyian_tauhid