Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang
Yayuk Hermiati, Membuka Forum Discussion Group. Sumber: humas dispusip Kota Malang

Pelestarian dan perawatan naskah kuno sepertinya memang sangat diperlukan. Apalagi mengingat serangkaian fakta sejarah Indonesia yang merupakan tanah bekas berdirinya banyak kerajaan-kerajaan, sampai dengan suku-suku.

Dari sana, Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang mulai mensosialisasikan program-program dan pentingnya merawat naskah kuno lewat Forum Discussion Group (FGD) yang digelar pada Senim, 13 April 2023.

Acara yang bertajuk “Mamayu Candi Pustaka” tersebut turut mengundang perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi sebagai salah satu narasumber, dan Abhimardha Kurniawan, seorang peneliti naskah.

Tak hanya itu, Dispusip Kota Malang juga mengundang budayawan, sastrawan, jurnalis, pengelola museum, kolektor manuskrip kuno, sampai dengan penerbit lokal Malang dalam gelaran tersebut.

Sejak kewenangan menjaga naskah kuno diberlakukan pada 2022 lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang merencanakan ragam program untuk merawat dan menjaga naskah-naskah kuno, salah satunya mendigitalisasi semua naskah kuno yang berhasil dikumpulkan.

“Sejak tahun lalu, kami mempunyai kewenangan untuk pelestarian naskah kuno,” ungkap Yayuk Hermiati selaku kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang.

Pelestarian ini tak hanya apa yang sudah terjamah, melainkan pula apa yang tersimpan pada banyak kolektor. Pun dari segi isinya, naskah-naskah kuno yang dikumpulkan tak melulu menyoal Malang.

Yayuk juga mengungkap bahwa bergeraknya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam melestarikan naskah kuno bukan semata untuk merebut naskah dari para kolektor dan orang-orang yang menggumuli naskah kuno, melainkan untuk mendata serta mengalihmediakannya melalui salah satu cara, yakni mendigitalisasikan naskah kuno.

“Kewenangan kami sebatas itu. Naskah kunonya tetap dimiliki pemiliknya. Kami hanya punya kewenangan untuk mengalihmediakannya saja,” ucap Yayuk.

Naskah-naskah kuno yang dapat dialihmediakan atau didigitalisasi diharapkan dapat diakses dengan mudah oleh para kalangan lintas generasi, terutama para generasi muda yang ada di wilayah Malang.

Yayuk juga menyampaikan bahwa Forum Discusion Group tersebut bertujuan untuk menjaring aspirasi masyakarat yang peduli dengan naskah kuno dan sejarah Kota Malang, sebagai bahan pertimbangan terkait perumusan dan pendataan naskah kuno yang ada di Kota Malang, mempercepat penelusuran, menjungjung tinggi nilai-nilai keluhuran dari naskah kuno, dan menambah keberagaman koleksi naskah kuno di Kota Malang.

Selebihnya, oleh Yayuk, acara yang terselenggara eksklusif tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan peran para masyarakat dalam perawatan dan pelestarian naskah kuno. “Jadi kalau misalnya bapak ibu punya naskah kuno yang masih tersimpan, cukup daftarkan ke kami dan nanti akan dialihmediakan,” ujarnya.

Profesor Henricus Supriyanto ketika memberikan selempat peta silsilah raja-raja Jawa dan bukunya kepada Dispusip Kota Malang

Turut hadir pula di tengah-tengah acara, Profesor Henricus Supriyanto, selaku peneliti sejarah, pelestari kesenian Ludruk, dan penulis buku Tumapel: Cikal Bakal Majapahit, yang diterbitkan oleh Intrans Publishing.

Pada kesempatan tersebut, beliau menyumbangkan selembar peta silsilah raja-raja Jawa dan juga salah satu bukunya kepada Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispusip) Kota Malang sebagai arsip. Pemberian itu diterima dengan baik oleh Yayuk Hermiati.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here