Konten evergreen bagi beberapa pembaca bagaikan ventilasi yang menyediakan ruang sirkulasi udara. Kok bisa begitu? Karena konten evergreen merupakan konten yang tidak mengenal kata kadaluarsa, sehingga dapat memberikan angin segar bagi pembaca yang bosan dengan tulisan trending topic yang itu-itu melulu. Konten ini relevan dibaca kapan pun sehingga memungkinkan untuk meningkatkan traffic pembaca pada situs web dari waktu ke waktu. Peningkatan traffic pembaca bagi situs web memiliki peran sangat penting untuk mempromosikan situs web itu sendiri sehingga dapat dikenal pembaca secara luas.
Konten tutorial, konten ilmu pengetahuan dan budaya, konten ulasan buku atau film, maupun konten rekomendasi tempat wisata merupakan bagian dari konten evergreen. Jenis konten ini akan tetap memliki peminatnya bahkan meskipun telah ditulis bertahun-tahun yang lalu. Berbeda dengan gosip artis yang sedang hangat, liputan bencana alam terkini, atau bahkan orang biasa yang mendadak viral karena suatu sensasi, lambat laun eksistensinya akan memudar seiring dengan trend baru yang muncul di permukaan.
Konten evergreen menjadi sebuah tantangan bagi seorang penulis karena harus menuhi kepuasan pembaca ketika membutuhkannya setiap saat. Untuk menghasilkan konten yang membawa angin segar sebagaimana seperti ventilasi udara diperlukan kepiawaian seorang penulis. Oleh karena itu, menulis konten evergreen bukan hal mudah apabila tidak menguasai trik-trik jitu yang dapat menarik minat pembaca. Beberapa trik jitu yang dapat kamu coba di antaranya:
- Pilih Keyword yang Tepat
Penggunaan keyword dalam konten evergreen sebaiknya menggunakan long tail keyword. Keyword jenis ini bisa memberitahumu apa saja yang sedang dicari oleh pembaca, sehingga memungkinkan meningkatkan volume pencarian konten yang kamu tulis.
- Optimalkan SEO
Selain pemilihan keyword yang tepat, penggunaan SEO juga sangat diperlukan dalam penulisan konten evergreen. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan SEO adalah dengan meletakkan keyword pada judul, URL, serta didistribusikan di setiap bagian artikel. Kemudian, kamu juga perlu memberikan alt text pada gambar dan memasukkan hyperlink dari artikel lainnya.
- Pahami Minat Target Baca
Hal yang tak kalah penting dari menulis adalah mengetahui terlebih dahulu kebutuhan dari target pembaca. Dengan mengetahui minat pembaca, kamu akan memiliki bekal dalam menentukan konten apa yang akan dituangkan dalam tulisan.
- Gunakan ilustrasi yang Relevan
Ilustrasi visual diperlukan untuk menunjang kemenarikan dari isi konten. Bukan sembarang ilustrasi, diperlukan pertimbangan untuk menentukan ilustrasi yang sesuai dengan konten yang kamu buat. Beberapa situs web yang menyediakan ilustrasi visual yang bisa kamu coba secara gratis di antaranya, Pexels, Unsplash, Freepik, dan masih banyak lagi. Kamu juga bisa mencoba menyisipkan ilustrasi visual hasil jepretan atau desain grafis sendiri, loh!
- Hindari Penggunaan Bahasa Teknis
Pemilihan diksi dalam konten yang diunggah melalui website maupun blog tentu berbeda dengan artikel ilmiah yang diunggah dalam jurnal. Sehingga ketika menulis konten evergreen, sebaiknya hindarilah penggunaan diksi teknis yang kaku dan monoton karena target baca yang kamu tuju cenderung mencari konten-konten yang santai hanya untuk sekadar mencari informasi atau hiburan.
Setelah mengetahui beberapa trik jitu menulis konten evergreen di atas, apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Sebaik-baik penulis adalah yang berani memulai dan percaya diri terhadap tulisannya sendiri. Jika kamu tidak mencoba menulis mulai sekarang, lantas kapan lagi?