Saya menyukai cara sutradara hidup dan tentu sekaligus khawatir. Alasannya sederhana, di tangan seorang sutradara, jikalau anda menjadi subjek penelitian cerita anda dipaksa berhadapan dengan diri sendiri. Seolah kilas potongan cerita hidup anda ada dalam gambar yang bisa disaksikan. Termasuk berhadapan dengan masa kecil, seperti Masa Kecil Ivan dalam film Tarkovsky yang berjudul Ivans Childhood. Masa kecill adalah satu masa yang memiliki porsi besar untuk menentukan periode-periode lanjutan kehidupan manusia. Begitupula Ivan di tengah situasi perang melawan Jerman, Ivan harus hidup di sekitar lingkungan perang sebagai “calon partriot”.
Sebelum masuk ke dunia perang Ivan telah kalah. Meskipun jenis kekalahan apa yang ia temui disamarkan. Ketika film baru dimulai, Ivan sedang berlari di sekeliling hutan tapi entah ia menuju apa. Di pertengahan jalan setapak yang dilaluinya, tiba-tiba dua kembang api terjun dari atas seperti banaspati. Tapi potret itu hanya sekilas, tiba-tiba adegan berubah ke sosok Ivan yang sedang berdialog dengan perempuan. Adegan itu ada di sekitar sumur dan seolah mencirikan warna yang ingin menegaskan adalah ibunya yang sedang berbicara. Tetapi itu hanya sebentar, karena kemudian sosok itu hilang dan adegan kembali fokus pada Ivan yang sedang merangkak di rawa disambung danau.
Ivan merayap dilihat dari dekat dengan kamera yang pelan-pelan terus menjauh. Ivan merayap, berenang lalu sampailah ia dalam barak militer. Sesampainya ia di Barak, Ivan segera menuntut si penjaga sipir agar menghubungi kenalan dirinya, Capt Kholin. Kendati sejenak kita tahu, darimana Ivan mengenal Kapten itu masih menjadi misteri. Barangkali ada kaitannya dengan kematian Ibu Ivan. Tetap Trakovsky segera membuat adegan berbelok. Entah apa yang membentuk psikis Ivan, tiba-tiba saja mental patriotnya tumbuh dengan motif untuk bisa segera melawan Jerman. Ivan menolak Kholin untuk masuk Akademi Militer, di tengah usianya yang sudah 12 tahun Ivan ingin segera terjun ke medan tempur. Bahkan dengan tegas ia mengatakan Kholin sudah sepakat bahwa dirinya akan ikut ke medan tempur bukan ke barak pelatihan.
Bagaimana kelanjutan kisah Ivan menjadi titik tolak. Trakovsky tidak lagi menyorot peran traumatiknya, setelah kemudian Ivan turut ke Medan tempur dan menjadi Patriot. Waktu seolah mengikat pada usia dan ruang, jika usia dan ruang itu berjarak itupun merupakan jarak yang putus. Dengan kata lain, Trakovsky menghindari peristiwa traumatik ini dengan medan visual yang sama sekali putus dengan masa lalunya. Tentu pada masa itu, projek daripada Stalin sangat mempengaruhi pelbagai karya seni yang lahir di kawasan Rusia. Khususnya dalam hal projek kesenian dalam film. Dalam sejarah film, tentu siapapun aka mengakui pengaruh Soviet Montage sebagai ciri lain upaya seniman film melihat bentuk irisan ideologi dan estetika sebuah film guna kepentinga Revolusi., yang barangkali ini sangat jauh denga napa yang dilakukan oleh Sineas Prancis.
Dengan cara ini Trakovsky mempermainkan masa kecil Ivan, dengan cara menggubah ceritanya dengan sangat fragmentaris dan penuh dengan gambaran naratif berisi puisi. Trakovsky barangkali berusaha keluar dari formalism Rusia, mencari wahana lain dalam kesenian sebagaimana yang ia yakini, mencapai puncak spiritual melalui sinema. Seni film bagi Trakovsky adalah medan pergulatan spiritual, di luar keyakinan basis struktral material program Ideologis sineas Rusia pada masa itu. Dengan cara itu, ia merengkuh masa kecil Ivan menjadi medan spiritual bagi seluruh penonton. Seolah sesaat setelah film berakhir ia ingin mengatakan “Masa kecilmu berada di tanganku, Ivan!”.