Kalau berbilang tentang band ataupun musisi pasti tidak jauh dengan atribut. Salah satunya yang paling terlihat dan sering di pakai oleh penikmat musik adalah kaos. Kaos band pertama yang saya punya adalah kaos bergambar logo SID yang keren itu. Di saat itu saya masih belum mengerti betul apa itu SID, saya hanya mengerti beberapa lagu yang trend saja. Kalau di tanya siapa saja personilnya, saya tidak tau apa-apa. Karena kaos tersebut di belikan oleh Ibu, saya tinggal memakai saja. Itupun Ibu dan saya juga belum tau perihal kaos bajakan, soalnya saya masih kecil. Tapi sekarang sudah Ibu saya sudah saya kasih tahu bahwa beli kaos bajakan itu merugikan banyak orang. Pengalaman yang tidak mengenakkan saya ketika ada kawan yang tiba-tiba menyerang pertanyaan tentang SID.
Mulai dari sejarah, top playlist, biografi personil, hingga album dan lagu-lagunya. Pasti saya langsung kena mental. Seketika mental saya langsung down secara drastis, apalagi saya di situ di sidang oleh banyak orang yang merasa paling mengerti musik, katanya. Bagi saya, kalau dibilang menyebalkan, memang itu sangat menyebalkan. Memang saya paham karakteristik seseorang itu beda-beda. Termasuk kawan-kawan saya menyerang dengan pertanyaan-pertanyaan tentang band-band tersebut. Orang-orang seperti itu merupakan yang menuntut setiap orang yang memakai kaos ataupun atribut dari band minimal harus tau lagu-lagu band tersebut.
Kita harus memahami dahulu, orang-orang yang memakai kaos band itu mempunyai niatan yang beda-beda. Ada yang karena di kasih oleh kekasih, ada yang di belikan oleh orang tua, ada yang memakai karena desain kaos yang menarik atau bagus.
Memang menyebalkan dihadapkan dengan orang-orang seperti itu. Masih banyak sekali orang yang beranggapan kalau memakai kaos band harus paham dengan musiknya. Ya, tidak harus seperti itu juga wahai kawanku.
Setidaknya kalian harus tahu, kaos itu merupakan sesuatu hal yang selalu di pakai setiap hari dan bentuk ekspresi seseorang. Jadi, tidak masalah dong ketika seseorang memakai kaos. Masak, ya, harus tidak berpakaian. Tidak masalah juga ketika seseorang mengikuti tren pop culture. Sekarang pun juga lagi tren pakaian kaos band. Masak, ya, kita mencegah mereka?, itukan hak mereka, uang mereka.
Saya paham, memang begitu asik ketika ngobrol perihal musik sama orang yang paham musik juga. Tapi itu hanya untuk yang paham saja, kalau tidak paham, ya, obrolan jadi kaku, kayak ikut seminar jadinya. Saya pernah melihat Bapak-bapak penjual pentol yang memakai kaos SID. Seketika saya langsung memuji beliau “kaos bapak keren!” beliau langsung menjawab “ini kaos anak saya, Mas, saya tidak tahu apa-apa.” Masak, ya, harus saya tanya perihal, sejarah, dan musiknya juga. Pasti tidak lah.
Masalah orang memakai kaos band itu merupakan bentuk fashion, seharusnya kita bisa menerima akan hal itu. Masak, ya, harus kita tuntut sesuai keinginan kita. Biarkanlah mereka bebas dalam memakai kaos.
Bukankah kalian merasa aneh ketika ada setiap orang yang memakai kaos band, lalu kita wawancarai. Sekalian saja penonton konser itu kalian wawancarai, itu kan pasti banyak sekali yang memakai kaos band. Logikanya begini, belum tentu petani yang memakai kaos partai itu juga paham terkait partai politik. Bahkan bisa jadi mereka ketika pemilu golput. Itu semua hanya masalah pakaian saja, selagi terlihat pantes dipakai, ya, dipakai saja. Gitu saja kok repot.
Saya itu suka melihat seseorang memakai kaos band, karena dilihat pantes saja dan keren. Kita pun tidak berhak untuk marah jika ada orang yang memakai kaos band tanpa tahu band tersebut. Atributnya saja diperjualbelikan secara bebas sama band tersebut. Yang penting jangan beli bajakan, itu dosa dan bisa merugikan siapapun.
Gimana, mau menyalahkan siapa? grup band, orang yang memakai kaos band, atau bahkan kamu yang terlalu problematik.