Festival Sastra Kota Malang, Sabtu (21/10/2023), memeriahkan acaranya dengan mempertemukan para bookstagram di Pan Java Mulyoagung, guna mengulik pengalaman para bookstagram dalam mengulas buku.
Kehadiran Festival Sastra Kota Malang membuat semaraknya bulan Oktober, bulan yang diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra. Festival Sastra Kota Malang sukses menghadirkan para pegiat sastra lokal dengan sesi-sesi yang menggembirakan.
Selaras dengan tema yang diusung, yakni ‘Perjumpaan: Mengingat Masa Lalu, Membaca Masa Kini, Membayangkan Masa Depan’, Festival Sastra Kota Malang, menghadirkan acara berjejaring dengan para tiga pengulas buku yang senang mengulas di sosial media, terutama Instagram.
Tiga pengulas, yakni Fathiyah Azizah, Riska Yourina, dan Heni Purwati membagikan cerita di balik layar lahirnya akun Instagram mereka yang berisi deretan-deretan buku.
“Awalnya iseng posting foto buku, karena udah lama gak baca buku fiksi, “ ujar Fathiyah Azizah.
“Bermula dari work from home dan merasa bosan. Akhirnya aku ikut coba review buku,” ucap Riska Yourina.
“Biar Instagram gak kosong, itu aja dikasih foto buku. Caption aku ambil dari ulasanku di Goodreads,” ujar Heni Purwati ikut berbagi.
Sesi Temu Bookstagram ini berjalan dengan interaktif. Para pengulas berbagi pengalaman dalam menulis konten ulasan, pengalaman berinteraksi dengan pengikutnya di sosial media, tips, dan juga rekomendasi beberapa buku kesukaannya.
Ketiga pengulas juga berbagi tentang tips-tips merawat buku, tips menjaga minat baca, tips-tips mengatur waktu membaca dan mengelola bacaan. Jika dikumpulkan, tentu, jawaban ketiganya beragam, ada yang tidak mengatur bacaannya secara khusus dan ada pula yang mengatur bacaan dengan rapi dan terstruktur.
“Luangkan waktu untuk membaca buku, jangan menunggu waktu luang,” tutur Fathiyah.
Tak hanya seputar berjejaring dan membicarakan buku, seperti sesi Temu Bookstagram saja. Berbagai rangkaian acara dilaksanakan dengan beragam topik di festival ini.
Festival Sastra Kota Malang menghadirkan sesi-sesi seputar sastra, seni, budaya, film, musik, dan masih banyak lagi. Semua rangkaian dikemas dalam berbagai jenis acara, mulai dari diskusi buku, pemutaran film, lokakarya, dan sebagainya.