Kakotopia

Saya memang lebih dulu mengenal DhendaRP dibanding Miqdad Barlaman. Dan ketika mengetahui keduanya berkolaborasi, satu kata yang melintas di pikiran adalah “sangar”. Ya, sangar melintas di pikiran karena saya mengenal DhendaRP sebagai komposer musik yang sudah melahirkan beberapa karya indah dan Miqdad Barlaman sebagai seseorang yang aktif di dunia kreatif, yang juga merupakan anak salah satu kyai di Banyuwangi. Alhasil dari kolaborasi keduanya lahirlah “Kakotopia”. Sebuah musik dengan lirik tulisan Miqdad Barlaman yang jika ditelisik asal-usulnya sangatlah mendalam dan kental dengan pesan spiritual tinggi. Terlebih dibalut musik dengan nuansa yang tidak biasa dari DhendaRP yang bagi saya semakin menambah unsur magis dalam lagu “Kakotopia”.

DhendaRP pun menganggap musiknya ini dengan sebutan “dark pop” karena bernuansa gelap. Berikut lirik dari “Kakotopia”:

Tangan berjabat
Angan.. Angan..
Tangan.. tangan..
Berjalan
Beriringan
Kau ku giring
Ku tenggelam

Alenia ini bersifat membusuk
dalam pikiran yang penuh bualan.
Bukankah kita berjanji pada kematian
bahwa kau bersedia tuk kusiksa?

Berjalan
Beriringan
Kau ku giring
Ku tenggelam.

Meskipun terkemas dalam kesederhanaan tulisan yang menjelma lirik, tetapi pesan yang ingin disampaikan Miqdad Barlaman tidak sesederhana itu. Dalam kesempatan berbincang riang dengan DhendaRP dan Miqdad Barlaman, saya sangat kagum mengetahui pesan yang ingin disampaikan pengkarya.

Miqdad Barlaman ingin mengingatkan kita bahwasanya yang pertama kali dilakukan manusia ketika ditiupkan ruh adalah berjanji. Hal tersebut pun Miqdad Barlaman dapatkan dari QS. Al Hadid [57]:8 yang menyatakan “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman.” Lantas diperkuat juga dengan isi dari QS. Al-A’raf [7] : 172 yang menjelaskan isi perjanjian manusia dengan Sang Pencipta “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”

Melalui sumber inspirasi menulis Miqdad Barlaman yang sangat mulia tersebut, akhirnya DhendaRP beranggapan bahwasanya ternyata seseorang bukan hidup dalam utopia atau kesempurnaan. Seseorang kerap tenggelam jauh, terjerumus jauh, melenceng ke arah yang jauh dari kesempurnaan. DhendaRP pun juga menuturkan bahwa sudah berapa kali lupa yang kita (manusia) ‘aduh’ kan menjadi penyebab penyesalan demi penyesalan? Dan sudah berapa kali maaf yang terucap atas kelalaian berulang? Saat mengingat, seseorang selalu menjadi bulan -bulanan atas janji – janjinya sendiri. Dari situlah judul “Kakotopia” muncul.

Kakotopia sendiri merupakan antonim dari utopia, yang artinya kita memang hidup di tengah ketidaksempurnaan dunia. Banyak hal yang terjadi tidak sesuai keinginan kita agar kita senantiasa mengingat serta kembali bersandar kepada Sang Pencipta. Juga sekaligus mengingat bahwa satu-satunya kesempurnaan hanya terletak pada Sang Pencipta. Seharusnya tidak ada yang pantas disombongkan manusia atas segala ketidaksempurnaan.

“Kakotopia” sendiri sejatinya sudah ditulis Miqdad Barlaman sejak 2020 silam dan akhirnya berhasil menjadi lagu menjelang akhir 2022.

DhendaRP mengakui bahwa “Kakotopia” menjadi hal baru dalam karir bermusiknya karena menjadi karya eksperimentalnya. Sebab di “Kakotopia”, DhendaRP banyak melakukan eksplorasi suara synthesizer yang tak lazim digunakan dan harmoni yang tak lazim dipadukan dengan harmoni lagu pop umumnya. Kecuali suara synthesizer biola pada intrelude lagu.

Dalam penuturannya, DhendaRP menciptakan “Kakotopia” kental dengan tangga nada harmonic minor, termasuk modulasi antar tangga nadanya. Dari tangga nada E harmonic minor ke G harmonic minor. Begitupun sebaliknya.

Gaya klasik pada “Kakotopia” dibuat mencolok sesuai dengan lagu-lagu terdahulu yang turut memberikan pengaruhnya terhadap “Kakotopia”. Ya, DhendaRP dalam melagukan “Kakotopia” pun mendapat pengaruh dari beberapa karya yang relatif lawas. Diantaranya adalah: Bach -Toccata and Fugue in D Minor (1685), Guruh Gipsy-Chopin Larung (1976), Ozzy Osbourne-Mr. Crowley (1980), Chrisye-Sendiri (1985), Barry Manilow-Could it be Magic (1973) dan Frau-Kita Adalah Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa (2010).

Itulah mengapa di awal menulis ini saya menganggap ketika DhendaRP berkolaborasi dengan Miqdad Barlaman kata sangar lah yang terlintas di pikiran. Dan tentu dalam penggarapan “Kakotopia” DhendaRP tidak sendiri. DhendaRP dikelilingi energi baik dari orang-orang yang berkenan serius bermusik bersamanya hingga akhirnya DhendaRP menamai kumpulan bermusiknya dengan sebutan “Dhenda Brothers and Sisters”.

Menariknya, tidak ada personil tetap dalam “Dhenda Brothers and Sisters”, oleh karenanya DhendaRP tidak menganggap “Dhenda Brothers and Sisters” sebagai band dan setiap orang yang terlibat dalam karir bermusik DhendaRP dianggap sebagai saudara laki-laki dan saudara perempuan (karena berganti-ganti).

Kamu bisa mendengarkan “Kakotopia” di channel youtube DhendaRP (video lirik) atau di platform musik soundcloud. Ketik di pencarian dengan kata kunci “Kakotopia” dan selamat mendengarkan persembahan luar biasa “Dhenda Brothers and Sisters” yang berkolaborasi dengan Miqdad Barlaman. Serta rasakan sensasi musik yang cukup berbeda dari musik pada umumnya.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here