With the lights out, it’s less dangerous

Here we are now, entertain us

I feel stupid and contagious

Here we are now, entertain us

Kalimat di atas adalah penggalan lirik lagu “Smells Like Teen Spirit”. Ketika membacanya, para penggemar Nirvana mungkin akan langsung bernyanyi. Hampir semua penggemar mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan anthem dari musik grunge. Itulah salah satu fans theory yang muncul mengenai “Smells Like Teen Spirit”.

Berkat lagu yang memiliki durasi empat menit tiga puluh delapan detik itu, Nirvana berhasil menduduki tangga lagu teratas industri musik beberapa negara. Belgia, Prancis, Selandia Baru, dan Spanyol adalah negara-negara tempat “Smells Like Teen Spirit” duduk di singgasana teratas tangga lagu. Hal ini pula faktor yang menjadikan lagu tersebut mainstream.

Meledaknya Nirvana melalui lagu pertama dari album Nevermind dipengaruhi besar oleh tangan dari seorang Kurt Cobain. Pada saat menulis, Kurt memang berniat untuk menjadikan lagu itu nantinya sebagai “the ultimate pop song”. Kurt mengatakan bahwa dirinya terinspirasi dari The Pixies, dengan menggunakan dinamika yang tenang di awal hingga kemudian menjadi keras.

Kurt menulis lirik-lirik yang ada di album Nevermind dalam keadaan homeless (tunawisma) dan mental illness (gangguan mental). Selama proses perekaman album kedua, kadaan homeless membuatnya biasa tidur di mobil. Kondisi ini diakibatkan dari perseteruan dengan ibunya. Setelah Nevermind lahir, Kurt kembali ke ibunya untuk memberi dengar album tersebut. Ibunya mengatakan bahwa lagu-lagu itu akan membawanya ke kehidupan yang baru. Sampai saat ini, Nevermind mencapai penjualan puluhan juta keping di seluruh dunia.

Sekitar 1991-1992, Nirvana berhasil menggiring pendapat orang tentang musik, terkhusus rock. Wajah musik rock pada tahun-tahun itu sama sekali berubah akibat eksistensi Nirvana di tengah-tengah pendengar. Sekaligus dengan kehadiran Kurt, dirinya lantas menjadi ikon yang mengawali revolusi musik pada tahun 90-an.

Kurt menuangkan apa yang menjadi kerisauannya tentang hidup melalui lagu. Metode yang ia gunakan adalah dengan menciptakan melodi terlebih dahulu kemudian diikuti dengan lirik. Tak sedikit lagu-lagu yang Kurt tulis menggambarkan kondisi kemarahan dan kekecewaan terhadap hidup.

Lahir dari latar belakang kelas pekerja, Kurt kecil memiliki darah musik yang mengalir keras dalam dirinya. Kepandaiannya memainkan piano mendorong ia untuk menciptakan lagu sejak kecil. Sampai menginjak usia sembilan tahun, ia dipandang sebagai penyendiri. Perceraian kedua orang tuanya disebut-sebut sebagai penyebab perubahan perangai Kurt dari yang awalnya periang menjadi pendiam.

Kesendirian Kurt kemudian diobati oleh teman imajiner yang ia ciptakan sendiri. Boddah, nama teman khayalan yang sering disurati Kurt saat ia ingin melakukan percobaan bunuh diri. Pertemanan khayalannya dengan Boddah tidak selalu berjalan baik. Kurt sering menuduh Boddah akibat kesalahan yang ia lakukan semasa kecil. Akan tetapi, keberadaan Boddah dalam hidup Kurt dianggap sebagai coping mechanism (perilaku yang bisa mengurangi dan mengatasi stress) dari kesendirian yang ia alami.

Kondisi kesehatan mental bukan satu-satunya masalah yang ada dalam dirinya. Penyakit yang menggerogoti perut membawa Kurt untuk mengonsumsi narkoba. Pernah dalam suatu kesempatan, Kurt mengalami overdosis sesaat sebelum naik ke atas panggung. Courtney Love, istrinya, langsung menembakkan jarum suntik ke dada Kurt sehingga kondisinya kembali baik. Penampilan Nirvana pun tetap dilangsungkan seoalah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Kurt hidup berdampingan dengan trauma-trauma yang ikut membesarkannya. Trauma itu kemudian memiliki pengaruh besar pada keputusan-keputusan yang ia ambil dalam hidup. Dua tahun di tengah kejayaan Nirvana, Kurt ditemukan meninggal dengan sebuah pistol di tangan kirinya. Tak diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi, bahkan bunuh diri belum valid sebagai penyebab kematian Kurt. Kepergiannya di usia 27 tahun menambah daftar The 27 Club bersama dengan para legendaris lainnya.

Sebelum meninggal, Boddah ditulisi sepucuk surat oleh Kurt. Surat ini disebut sebagai salam perpisahan untuk teman imajinernya itu. Sampai saat ini belum ada kepastian soal penyebab kematiannya, Kurt tetap saja memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar. Tak sedikit penggemar yang relate dengan lagu-lagu Nirvana tentang kekecewaan soal hidup. Bahkan, pendengar bisa mendapat spirit melalui “Smells Like Teen Spirit” sebagai coping mechanism di waktu-waktu yang melelahkan. Terima kasih, Kurt!

 

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here