Di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paolo, Brasil, pada tanggal 29, waktu setempat, seorang pasien bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento menghembuskan nafas terakhirnya. Pasien itulah yang selama ini kita kenal dengan nama Pele, si ‘Raja Bola’. Seorang legenda sepakbola yang mewarnai geliat dunia olahraga. Seorang jenius. Dan ‘anak ajaib’.
Dikabarkan bahwa Pele telah beberapa pekan menjalani perawatan yang intensif. Ia menderita kanker usus yang pada tahun 2021 kemarin menyerangnya. Pele juga sempat mengangkat tumor yang bersarang di usus besarnya pada bulan September tahun lalu. Dan tahun ini, penyakitnya mengganas dan menampakkan tanda-tanda komplikasi gagal ginjal dan jantung, tapi ia menjemput kematiannya dengan damai, pada usia senjanya, 82 tahun.
Peti mati Pele bakal dibawa ke Stadion Villa Belmiro, untuk diletakkan di tengah lapangan sebagai penghormatan terakhir untuknya. Stadion tersebut merupakan markas besar dari klub sepak bola Santos FC. Bersama Santos FC, karir profesional Pele dimulai. Ia menghabiskan hampir keseluruhan karirnya bersama tim tersebut. Ia membela Santos FC selama rentang waktu 1956-1974, dan tampil 636 kali pertandingan dengan jumlah gol 618 kali.
Kini, jagat sepakbola lagi-lagi kehilangan legendanya, setelah sebelumnya pada 2020 yang lalu, pemain legendaris Diego Maradona, juga menjemput kematiannya akibat gagal jantung.
Kendati saat ini Pele telah tiada, tapi namanya sulit untuk dilupakan para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Banyak dari pemain-pemain profesional terkenal seperti Lionel Messi, Mesut Ozil, Cristiano Ronaldo, dan Neymar, beramai-ramai mengucapkan dan menampakkan rasa berduka mereka ke khalayak luas lewat media sosial masing-masing. “Dia sudah pergi, tapi sihirnya tetap ada,” tulis Neymar di akun Instagramnya.
Sepanjang karirnya, Pele memberikan banyak trofi kepada klub maupun negaranya. Ia melibas title Piala Dunia sebanyak 3 kali bersama Brasil. Dimulai pada tahun pertamanya turun lapangan, 1958. Ketika itu Pele sangatlah muda, ia berumur 17 tahun. Pele menjadi orang termuda yang pernah bermain di Piala Dunia. Pada final yang mempertemukan negaranya dengan tuan rumah, Swedia, Pele berhasil mencetak 2 gol dan mengunci trofi piala dunia di genggamannya.
Tak butuh waktu lama bagi Pele dan Brasil menunjukkan taringnya lagi pada gelaran turnamen olahraga paling prestisius. Piala Dunia 1962 membawa Brasil mempertahankan kedudukannya di puncak atas setelah menumbangkan telak lawannya, Cekoslowakia, dengan skor 3-1. Meski tak bermain secara full akibat cedera ketika menjamu Mexico, Pele tetap memiliki peran yang besar di pinggir lapangan bagi kemenangan kawan-kawannya dan negaranya.
Sumbangsih terbesar Pele untuk Brasil kemudian datang pada tahun 1970. Pele dipanggil dan diminta untuk memperkuat Brasil untuk yang terakhir kalinya di Piala Dunia 1970 yang diadakan di Mexico. Brasil, pada tahun itu disebut-sebut sebagai tim yang paling unggul untuk menginjak babak final. Benar saja, Pele dan kawan-kawannya bertemu Italia di final Piala Dunia 1970, dan berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan Italia dengan skor telak 4- 1.
Kemenangan Brasil pada pergelaran Piala Dunia 1970 juga menjadi catatan rekor bagi Pele sendiri. Sampai detik ini, Pele merupakan pemain satu-satunya di dunia yang mendapatkan trofi World Cup sebanyak 3 kali dalam sejarah, di antaranya Piala Dunia tahun 1958, 1962, dan Pele memaksa Brasil menyimpan rapi penghargaan piala Jules Rimet untuk selama lamanya.