Sumber: Semilir.co

Suasana malam itu sudah dapat diduga oleh semua orang. Ramai. Sudah pasti kata itulah yang tepat untuk menggambarkan konser bukan tunggal Iksan Skuter yang berlokasi di Lapangan Rampal, Malang. Hari ketiga sekaligus hari terakhir Kickfest adalah hari Iksan Skuter tampil untuk membawakan lagu-lagunya di Kota Malang.

Malam itu saya sampai di Louder Stage, panggung tempat Iksan Skuter tampil, tepat ketika giliran Iksan untuk tampil. Ketika itu lapangan penonton sudah ramai, penuh dengan orang-orang yang ingin menyaksikan penampilan Iksan pada malam hari itu. Entah yang benar-benar penggemar berat Iksan atau yang penikmat lagu-lagunya saja, atau orang-orang yang senang dengan keramaian konser.

Sebelum membawakan lagu pertama, terlebih dahulu instrumen lagu kebangsaan diputar untuk dinyanyikan bersama. Bendera khas merah putih yang disertai lirik ditampilkan di layar raksasa panggung. Iksan dengan gitar yang sudah terpasang di bahunya meletakkan tangan pada dada kirinya sambil ikut menyanyi, suaranya menyatu bersama kerumunan penonton tanpa menggunakan pengeras suara.

Sekitar 9 lagu banyaknya Iksan nyanyikan untuk penontonnya, dengan lagu Revolusi Ala Sinetron sebagai pembuka. Saya bukan penggemar maupun penikmat lagu Iksan, tetapi saya merasakan sensasi seru dari orang-orang yang mengetahui lagu-lagunya dan ikut bernyanyi bersama Iksan dengan semangat penuh.

Kala lagu kedua dinyanyikan, tadinya saya tidak tahu judulnya. Tapi begitu mendengar lirik berbunyi “Partai Anjing” diulang terus-menerus dan selalu yang paling semangat diikuti oleh penonton, saya entah bagaimana “tahu” kalau itu adalah judulnya. Teman saya mengonfirmasi begitu saya memastikannya. Betul-betul setiap sudah waktunya lirik itu, penonton pasti mengikutinya dengan volume suara keras. Seolah giliran lirik tersebut tiba adalah momen yang mereka tunggu. Entah karena senang mengumpat atau memang mereka “perlu” untuk mengumpat di hari itu.

Kalau saya tidak salah ingat, tepat setelah lagu Partai Anjing selesai dibawakan, Iksan menghimbau sekaligus mengingatkan agar penonton laki-laki menjaga para penonton wanita. Seorang laki-laki di belakang saya menjawab “SIAP!” dengan begitu lantang sampai saya terkaget, membuat saya yang sebenarnya sedikit khawatir akan terombang-ambing dengan penonton yang begitu bersemangat sedikit lega. Sedikit.

Ketika tiba waktunya Iksan membawakan lagu berjudul Rindu Sahabat, atmosfer penonton menjadi berubah. Yang tadinya berseru lantang dengan kaki melompat-lompat dan satu tangan ke atas, menjadi tenang, kalem, dan mellow. Saya yang kurang puas berusaha untuk lebih mendekati panggung, dan sepertinya penonton laki-laki di belakang saya sudah berbeda. Dia tanpa peduli pandangan orang apakah suaranya enak didengar atau tidak, cempreng atau tidak, terlalu keras atau tidak, ikut bernyanyi bersama Iksan dengan setiap lirik yang dihayati. Saya tidak melihat ekspresinya, tapi dari suaranya saya bisa menangkap kalau dia sangat hafal lagu itu karena setiap liriknya ikut dia nyanyikan. Mungkin kalau tidak seret, dia akan ikut bernyanyi satu lagu penuh.

Benar-benar hafal lirik, betul-betul dihayati, seolah ketika bernyanyi dia ingin menyampaikan, bahwa lagu ini sedang menggambarkan dirinya saat itu. Mungkin. Atau saya hanya sok tahu.

Penampilan Iksan ditutup dengan lagu berjudul Bingung. Lagunya asik dan membuat kepala ingin menghentak-hentak mengikuti musik. Lagu ini dinyanyikan setelah saya keluar dari kerumunan. Hari semakin malam dan durasi Iksan Skuter untuk tampil sudah sampai pada ujungnya.

Untuk pertama kalinya saya menonton konser seorang Iksan Skuter. Sayang seribu sayang saya tidak mendapat posisi depan karena terlalu “tepat waktu”. Meski demikian, tidak bisa saya memungkiri kenikmatan menjadi penonton seorang Iksan Skuter. Penontonnya ikut bernyanyi dengan gairah berapi-api sampai selesai. Lagu-lagu Iksan juga dibawakan dengan urutan yang terasa tepat. Saya puas dapat menyaksikan penampilannya malam itu. Semoga “lain waktu” dapat saya jumpai.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here