Tentu sudah tidak asing istilah resensi bagi para pecinta buku. Merupakan suatu hal yang lumrah bila seseorang mencari tahu mengenai suatu produk yang akan mereka beli. Untuk mengetahui apa-apa saja yang ada dalam produk tersebut, seseorang pasti akan mencari ulasan produk tersebut. Dalam hal ini, resensi buku adalah sebuah cara bagi seseorang dalam memberikan ulasan terhadap suatu buku, tak terkecuali buku non fiksi (ilmiah) sekali pun.
Akan tetapi, pengertian resensi tak hanya semata-mata menilai saja. Terdapat ketentuan yang harus dipatuhi ketika menulis sebuah resensi, terlebih bila ingin meresensi buku ilmiah. Karena meskipun terdengar sama, namun ada perbedaan yang perlu diperhatikan antara menulis resensi buku fiksi dan nonfiksi.
Lalu, apa sih sebenarnya resensi itu, dan apa saja ketentuan serta tips dalam menulis resensi buku ilmiah.
Resensi berasal dari bahasa latin yaitu revidere atau recensie yang artinya adalah menimbang, melihat kembali, atau menilai. Dalam kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah ulasan dari sebuah buku. Jadi resensi merupakan ulasan singkat mengenai isi suatu buku, novel, majalah, drama ataupun film yang biasanya disiarkan oleh media-media sosial. Adapun tindakan meresensi ialah untuk memberikan suatu penilaian, pembahasan, mengkritik, atau mengungkapkan kembali isi yang terdapat di dalam sebuah buku.
Dalam eksekusinya, resensi buku ilmiah tidak sama dengan resensi buku fiksi seperti novel. Apabila dalam resensi buku fiksi kita harus mencantumkan alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, gaya bahasa, dan bagian paling menarik dalam cerita tersebut, lain halnya dengan resensi buku ilmiah.
Resensi non fiksi adalah suatu resensi yang isinya membahas tentang buku-buku yang sifatnya ilmiah, bersifat nyata, faktual dan benar-benar terjadi. Contohnya seperti buku pendidikan, jurnal, buku modul, majalah, skripsi dsb. Pada resensi buku non-fiksi, resensator harus lebih mengutamakan teknis dan membahas lebih dalam tentang isi buku, kebermanfaatan, kelebihan dan kekurangan, serta alasan mengapa harus membaca buku tersebut.
Setelah kita mengetahui mengenai konsep resensi buku ilmiah, selanjutnya kita akan membahas mengenai tips-tips dalam menulis resensi buku ilmiah.
Prinsip Penulisan Resensi
Prinsip resensi buku non fiksi setidaknya memiliki empat poin. Pertama, resensator harus memilih objek resensi bukunya apa, apakah buku pendidikan, buku motivasi atau buku ajar. Nah, di sini pula kamu juga melihat media mana yang akan di sasar. Karena setiap media juga memiliki karakteristik jenis buku yang diresensi.
Kedua, mengenal dan menguasai objek resensi juga hal penting yang harus dikuasai oleh penulis. Resensator yang tidak menguasai objek resensi, tentu saja akan terkendala dalam melakukan review buku. Ketiga, barulah resensator mengulas dan menimbang objek resensi termasuk menulis hasil resensi itu sendiri.
Unsur Resensi
Unsur resensi buku ilmiah ini meliputi data-data dari buku tersebut, antara lain:
Judul
Judul adalah hal paling pertama yang harus diketahui oleh pembaca karena judul merupakan sebuah identitas buku dan merupakan kata kunci.
Penulis
Secara umum, pembaca akan sangat senang menuliskan resensi sebuah buku jika penulisnya adalah orang-orang ternama, seperti Buku The Ego and the Id yang ditulis oleh Sigmund Freud, seorang bapak psikologi.
Penerbit
Nama penerbit harus dicantumkan dalam cara menulis resensi yang baik sebagai bentuk publikasi sebuah media publishing yang mempelopori buku tersebut.
Sampul
Sampul di sini adalah berupa keterangan tentang jenis sampul yang digunakan. Apakah buku tersebut menggunakan hard cover atau soft cover juga dapat dituliskan dalam poin ini.
Edisi Ke-/Cetakan Ke-
Edisi atau cetakan perlu dicantumkan untuk mengetahui seberapa sering buku tersebut diproduksi, hal ini juga sebagai bentuk promosi secara tidak langsung akan buku tersebut.
Jenis kertas + Jumlah Halaman
Jenis kertas juga boleh dicantumkan sebagai pelengkap dan jumlah halaman juga penting untuk dituliskan sebagai bentuk gambaran tebal tipisnya sebuah buku yang diresensi.
Tahun Terbit
Tahun terbit sebaiknya dituliskan agar menunjukkan kapan buku tersebut dibuat dan tahun terbit ini juga mengindikasikan seberapa baru informasi yang ada di dalam buku tersebut.
ISSN/ISBN
Nomor ISSN atau ISBN buku yang diresensi juga boleh dicantumkan sebagai bentuk keabsahan sebuah buku yang telah terbit.
Poin Penting dalam Resensi Buku Ilmiah
Setelah mengetahui struktur dari resensi buku ilmiah, kita juga harus mengetahui apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan resensi buku ilmiah. Hal ini berguna untuk membedakan antara resensi buku fiksi dan ilmiah (non fiksi). Poin-poin yang harus diperhatikan dalam penulisan resensi buku ilmiah antara lain:
Tujuan, Manfaat dan Sasaran dari Buku tersebut di awal penulisan resensi. Penulis resensi harus mengetahui tujuan buku tersebut dibuat, manfaat bagi pembaca serta sasaran utama dari penulis buku tersebut. Sebagai contoh adalah ketika saya menulis resensi untuk buku Manajemen Komunikasi Bisnis yang ditulis oleh Dr. Fajar Supanto, S. E., M.Si. Dalam resensi yang saya tulis, saya menyertakan target pasar dari buku ini, di mana sasaran dari Penulis resensi harus mengetahui tujuan buku tersebut dibuat, manfaat bagi pembaca serta sasaran utama dari penulis buku tersebut. Sebagai contoh adalah ketika saya menulis resensi untuk buku Manajemen Komunikasi Bisnis yang ditulis oleh Dr. Fajar Supanto, S. E., M.Si. Dalam resensi yang saya tulis, saya menyertakan target pasar dari buku ini, di mana sasaran dari buku ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan Manajemen.
Perbandingan dengan Buku Lain yang Sejenis. Selain itu, pada bagian pendahuluan resensi juga bisa ditambahkan tentang pandangan penulis resensi tentang buku tersebut yang dibandingkan dengan buku-buku lainnya yang sejenis.
Komentar Buku dari Sudut Pandang Penulis. Komentar tentang isi buku menurut pandangan penulis resensi secara umum. Penulis dapat memberikan pandangan dari sudut pandang penulis buku tersebut dengan melihat biografi penulis buku yang diresensi. Pada kasus resensi yang saya tulis, saya menuliskan kesan penulis melalui kata pengantar penulis.
Kelemahan buku. Adanya kelemahan buku, baik berupa jenis huruf, isi, desain buku, pengetikan, pemilihan warna, jenis bahasa dan yang lainnya sesuai dengan hasil pengamatan penulis resensi yang sudah membaca buku tersebut juga merupakan sebuah nilai plus dari sebuah resensi.
Kelebihan Buku. Selain kelemahan tentu saja ada kelebihan yang dapat dilihat dari sebuah buku yang dibaca dari sudut pembaca. Seperti yang saya tulis di resensi saya, saya menuliskan kelebihan dari buku Manajemen Komunikasi Bisnis. Kelebihan yang paling mencolok adalah adanya kegiatan terstruktur yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa pada setiap babnya. Sehingga bukan hanya teori, tapi mahasiswa diharapkan dapat menguasai materi melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Kesimpulan
Pada akhir resensi buku, penulis resensi sebaiknya menggunakan kalimat yang mengajak pembaca lainnya untuk membaca buku ini dengan menuliskan kalimat-kalimat positif tentang buku ini.
Itulah beberapa informasi terkait penulisan resensi buku ilmiah. Jadi, apakah kalian tertarik untuk menulis resensi buku ilmiah?