mujamil qomar

Profesor Mujamil Qomar adalah tokoh intelektual dan akademisi senior yang namanya sudah tak asing di dunia pendidikan Islam di tanah air. Usianya hampir mendekati 60 tahun tetapi semangat dan kreativitasnya dalam menulis tidak surut sedikit pun. Pada usia yang mungkin bagi sebagian orang merupakan saat-saat yang tepat untuk bersantai, beristirahat dari berbagai aktivitas, Prof. Mujamil justru memilih jalan lain. Ia terus berkarya, menorehkan ide-ide cemerlangnya dalam buku-buku yang menginspirasi para pembaca.

Hal yang membuat Prof. Mujamil begitu istimewa adalah dedikasinya yang tak pernah pudar terhadap ilmu pengetahuan. Di tengah rutinitasnya sebagai akademisi yang pulang-pergi dari Kepanjen, Malang ke Tulungagung, ia tetap meluangkan waktu untuk hal-hal produktif: membaca, mencatat dalam buku tulis, hingga mengetik ulang draft tulisan-tulisannya ke laptop.

Prof. Mujamil seperti tidak pernah lelah. Ia selalu membaca setiap ada waktu luang. Ia menyempatkan diri untuk membaca di sela-sela mengajar, bahkan ia membaca saat berada di dalam bus Malang menuju Tulungagung. Pikiran-pikiran yang melintas dan mengendap di kepala ia catat dalam buku tulis yang selalu dibawa kemana pun ia pergi, bersama laptop, di dalam tas wadah “berkat” dari pengajian.

Seorang koleganya menyebut, hasil dan berkah dari tas “berkat” itu adalah karya-karya monumentalnya yang meliputi berbagai topik penting. Mulai dari pemikiran Islam kontemporer, pendidikan, metodologi penelitian, sejarah, hingga refleksi spiritual yang relevan dengan situasi dunia saat ini. Bagi Prof. Mujamil, menulis bukan sekadar kewajiban akademis, tetapi juga panggilan jiwa untuk terus mengasuh para insan akademik. Panggilan jiwa itu mendorongnya terus berkarya menulis buku-buku yang selalu menjadi rujukan akademis.

Profesor Ngainun Naim, kolega satu kampus Prof. Mujamil, menyebutkan ada tiga kata kunci rahasia mengapa Prof. Mujamil bisa terus produktif dalam menulis. Kunci pertama adalah spirit. Menurutnya, Prof. Mujamil selalu bisa menjaga frekuensi agar spiritnya tetap tinggi. Tanpa spirit tinggi, sulit untuk terus menghasilkan karya. Syahdan, demi menjaga frekuensi tersebut, Prof. Mujamil dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di masa-masa Covid-19, selalu rutin datang ke penerbit untuk sekadar berdiskusi, mencari informasi dan referensi, hingga menanyakan perkembangan naskah buku-bukunya yang sudah masuk editorial redaksi. Hal ini membuat Prof. Mujamil selalu berada di dalam lingkaran perbukuan dan lingkungan tulis-menulis.

Kunci kedua adalah manajemen. Manajemen waktu sangat penting. Ada banyak aktivitas yang dibebankan kepada seorang dosen selain mengajar di kelas: membimbing mahasiswa, mengisi seminar, dan aneka kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya yang meringkus banyak waktu, khususnya bagi Prof. Mujamil yang musti wira-wiri puluhan kilometer dari Kepanjen ke Tulungagung.

Menurut Ngainun Naim, jika Prof. Mujamil tidak memiliki manajemen waktu yang baik, mustahil ia dapat menyelesaikan naskah-naskah buku yang terbit minimal empat judul dalam satu tahun. Prof. Mujamil mampu menulis satu buku serius dalam kurun waktu hanya beberapa bulan. Setahun ia menyelesaikan sekitar empat naskah buku. Bahkan, terkadang lebih banyak dari itu.

Kunci ketiga menurut Prof. Ngainum Naim adalah komitmen. Prof. Mujamil memiliki komitmen tingi untuk terus memproduksi ilmu pengetahuan. Beliau seringkali gelisah jika mendapati ada satu topik dalam bidang ilmu tertentu, terutama bidang pendidikan dan kajian Islam, belum banyak ditulis oleh orang lain. Ia seperti representasi seorang penulis ideal yang dibayangkan oleh Toni Morrison, peraih penghargaan Pulitzer (1988) dan hadiah Nobel Sastra (1993). Kata Morisson, “jika ada sebuah buku yang ingin kau baca, tetapi buku itu belum ditulis, maka engkaulah yang mesti menulisnya!”. Prof. Mujamil membaca banyak buku dan saat ia tidak menemukan apa yang ia gelisahkan dalam buku-buku itu, ia sendiri yang akan menulisnya.

Dalam beberapa kesempatan, Prof. Mujamil pernah menyampaikan bahwa ia ingin membangun iklim akademik yang mengasuh: mengasuh dengan buku. Itulah yang membuatnya selalu memiliki energi untuk terus berkarya. Itulah sebabnya, di penerbit Intrans Publishing saja –dengan berbagai lini penerbitnya, hingga tahun 2024 ini, ia telah menerbitkan 22 judul buku. Hampir seluruh bukunya itu berbicara tentang isu-isu yang sering kali luput dari perhatian publik.

Buku-buku karya Prof. Mujamil Qomar:


Bagi Prof. Mujamil, menulis adalah cara untuk terus hidup dalam pikiran dan hati orang lain. Di balik setiap karyanya, tersimpan harapan agar para dosen dan peneliti muda menjadi para pencipta gagasan baru yang akan membentuk masa depan: tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga menjadi penulis buku.

Dalam menulis sebuah buku, Prof. Mujamil tergolong antik, unik, dan klasik. Beliau ketat dalam mencatat di buku tulis referensi apa saja yang hendak ia rujuk dalam setiap karyanya. Saya pernah melihat, untuk menjadi satu buku utuh, Prof. Mujamil memulainya dengan beberapa catatan awal berisi “koding” penomoran: semacam kumpulan footnote-footnote. Setelah itu, “koding-koding” itu ia olah dan gagasan baru ia masukkan ke dalam setiap tulisan.Gaya penulisan yang sistematis dan lugas membuat karya-karya Prof. Mujamil mudah dipahami, dan yang tak kalah penting, diterima oleh pembaca luas. Penerbit pernah mendapatkan respon dari “pembaca setia” karya Prof. Mujamil Qomar. Ia mengaku mengoleksi buku-buku terbaru Prof. Mujamil yang telah terbit di Intrans Publishing Group. Ia juga menegaskan bahwa buku Prof. Mujamil seolah menjadi jembatan yang menghubungkan dunia akademik dengan para pembaca umum non akademik, terutama para praktisi dan peneliti profesional.

Di usia yang hampir 60 tahun ini, Prof. Mujamil Qomar membuktikan bahwa batas usia bukanlah penghalang untuk terus produktif dan kreatif. Justru sebaliknya, usia menjadi saksi kebijaksanaan yang kian matang. Baginya menulis adalah medium untuk menyalurkan hikmah yang telah diperolehnya dalam perjalanan hidup puluhan tahun. Semangat ini menjadi teladan bagi kita semua bahwa ilmu dan kreativitas adalah harta yang tidak pernah mengenal kata akhir.

Sebagai informasi tambahan, saya akan merilis 22 judul buku karya Prof Mujamil Qomar. Berikut ini adalah daftar judul dan tahun terbitnya:

  1. Studi Islam di Indonesia Ragam Identitas dan Pemikiran Islam di Indonesia (Malang: Madani, 2017);
  2. Pendidikan Islam Transformatif (Malang: Madani, 2019);
  3. Pemikiran Islam Indonesia Tradisi-tradisi Kreatif dan Metodologis Intelektual Muslim di Indonesia (Malang: Madani, 2019);
  4. Pendidikan Islam Multidisipliner, Interdisipliner, dan Transdisipliner (Malang: Madani, 2020);
  5. Paradigma Manajemen Pendidikan Islam (Malang: Madani, 2021);
  6. Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur (Malang: Madani, 2022);
  7. Metodologi Penelitian Kualitatif Membekali Kemampuan Membangun Teori Baru (Malang: Inteligensia Media, 2022);
  8. Metode Penelitian Agama (Malang: Madani, 2022);
  9. Arus Utama Pemikiran Pesantren (Malang: Intrans Publishing, 2023);
  10. Inteligensia Pesantren Epistemologi Pembaruan Pesantren (Malang: Intrans Publishing, 2023);
  11. Sosioantropologi Pendidikan Islam Sebuah Pendekatan Interdisipliner (Malang: Madani, 2023);
  12. Isu-isu Aktual Pendidikan Islam: Manajemen, Kritik Keilmuan dan Penelitian di Era Society 5.0 (Malang: Madani, 2023);
  13. Sejarah Islam Inspiratif Mengubah Haluan Pendidikan Sejarah Islam untuk Generasi Masa Depan (Malang: Madani, 2023);
  14. Tasawuf Ekspansif Gelombang Ekspansi Tasawuf dalam Ilmu Pengetahuan, Gerakan Sosial, Politik, dan Ekonomi-Bisnis (Malang: Madani, 2023);
  15. Aksiologi Pendidikan Pesantren: Etika dan Nilai-nilai Kearifan Islam di Pesantren (Malang: Intrans Publishing, 2023);
  16. Politik dalam Ilmu Kalam: Historisitas, Diplomasi, dan Kreasi, (Malang: Setara Press, 2024);
  17. Memajukan Islam: Mengurai Kejumudan, Menawarkan Pembaruan, (Malang: Intrans Publishing, 2024);
  18. Pendidikan Fiqh Sufistik, (Malang: Setara Press, 2024);
  19. Metode Penelitian Literatur, (Malang: Madani, 2024);
  20. Epistemologi Studi Islam, (Malang: Madani, 2024);
  21. Paradigma Studi Islam, (Malang: Madani, 2024);
  22. Khazanah Penelitian Islam, (Malang: Madani, 2024).

Klik di sini untuk mendapatkan buku Prof. Mujamil Qomar.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here