Seseorang yang multitalenta, mungkin itu yang terlintas di benak sebagian besar orang ketika mendengar nama Raditya Dika. Ia merupakan seorang komedian, penulis, sutradara, produser, penulis skenario, pebisnis, YouTuber, dan aktor Indonesia. Ia sangat produktif dalam berkarya, baik melalui karya tulis maupun tampil di layar kaca.
Pria yang memiliki nama asli Dika Angkasaputra Moerwani ini lahir di Kota Jakarta pada 28 Desember 1984, dari pasangan orang tua Joeslin Nasution dan Tetty Nasution. Ia pernah menempuh pendidikan di SMP Tarakanita Jakarta, SMU 70 Bulungan. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Dika memilih untuk berkuliah ke luar negeri, tepatnya di University of Adelaide.
Hanya saja, perjalanan Dika meraih gelar sarjana di luar negeri harus terhenti di tengah jalan. Alasan utama Dika tidak mampu menyelesaikan pendidikannya di University of Adelaide karena memiliki permasalahan kesehatan. Selanjutnya, Dika memutuskan untuk melanjutkan studi ke Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.
Karier Dika sebagai novelis sangat digandrungi oleh pembacanya. Apalagi, genre novel yang dibuatnya berbeda dengan novel-novel lain yang beredar di Indonesia. Novel yang ditulis oleh Dika adalah novel komedi, yang notabene masih sangat jarang dibuat oleh penulis tanah air. Kambing Jantan kemudian menjadi novel best seller dan mendorong kemunculan novel-novel komedi lain.
Kesuksesan novel pertamanya yang berjudul Kambing Jantan membuat Dika semakin berambisi dalam menulis. Setelah Kambing Jantan, novel lainnya yang ditulisnya di antaranya Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa, Koala Kumal, Ubur-Ubur Lembur, dan yang terbaru adalah Sketsa Mendung.
Tidak hanya aktif menulis novel, Dika juga kerap membagikan uneg-uneg pribadinya melalui blog. Namun sayangnya blog yang dibangun oleh Dika kini sudah tidak lagi bisa diakses. Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Detik, Dika mengungkapkan saat ini dia lebih memilih untuk membagikan cerita kesehariannya melalui platform lain. Meski sudah tidak lagi aktif, tetapi Dika memiliki reputasi dalam komunitas blogger. Sebagai buktinya, blog miliknya mampu meraih gelar di Indonesian Blog Award yang dilangsungkan pada tahun 2003. Tulisan di blog inilah yang kemudian menginspirasi kelahiran novel best seller Kambing Jantan.
Novelnya yang selalu laku keras ternyata membuat para produser tertarik untuk memfilmkannya. Tak tanggung-tanggung, bahkan mereka meminta langsung Dika untuk menjadi pemeran utama dan penulis skenario.
Film debutnya yang pertama diadaptasi dari novel berjudul “Kambing Jantan: The Movie” (2009). Dalam film tersebut ia memerankan dirinya sendiri sebagai Dika dan beradu akting dengan Herfiza Novianti serta Edric Tjandra.
Sukses dengan film pertamanya, Dika kembali mengangkat novelnya ke layar lebar. Tercatat 3 filmnya yang berjudul Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, dan Marmut Merah Jambu diambil dari judul buku yang sama. Ketiga film ini rata-rata memiliki tema tentang kisah percintaan Dika yang selalu gagal.
Di tengah kesibukannya dalam dunia film, Raditya Dika juga memiliki aktivitas lain. Pada tahun 2011, Dika bersama dengan komedian lain, seperti Pandji Pragiwaksono dan Soleh Solihun, secara aktif mempopulerkan seni lawak yang dilakukan oleh satu orang, kemudian disebut stand up comedy.
Karier sebagai komika stand up comedy yang dilakoni Dika terbilang sukses. Apalagi, dia kemudian menjadi salah satu juri dalam ajang pencarian bakat komika yang disiarkan di televisi, bertajuk Stand Up Comedy Indonesia.
Kariernya yang terus melejit membuatnya semakin tertantang untuk mencoba hal baru. Ia kemudian membuat serial komedi TV berjudul “Malam Minggu Miko” pada 2012. Menariknya serial ini diperankan sendiri oleh Dika yang bertindak sebagai Miko, cowok yang selalu ketiban sial saat mengejar cinta. Tak hanya itu saja, Dika juga bertindak sebagai produser, penulis cerita sekaligus pengarah dalam serialnya ini.
Meski hanya tayang 12 menit per episodenya namun serial ini ternyata sukses besar dengan besarnya animo masyarakat yang menontonnya di YouTube mencapai 50 juta orang. Serial ini terdiri dari 2 season yang masing-masing memiliki 26 episode, yang kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul “Cinta Dalam Kardus”.
Menariknya, di tengah kesibukannya, Dika ternyata mampu melahirkan novel baru berjudul Ubur-Ubur Lembur yang terbit tahun 2018, disusul karya terbarunya berjudul Sketsa Mendung yang diterbitkan pada 2021. Saat ini Dika menjadi salah satu YouTuber sekaligus komika kenamaan Indonesia yang sangat poluler.