Laufey Lín Jónsdóttir

Pengalaman menonton banyak film romantis menginspirasi Laufey melahirkan karya berjudul “Like The Movies”, sebuah lagu yang menurutnya mengandung twisted perception about love.  

Bernama lengkap Laufey Lín Jónsdóttir, penyanyi dan penulis lagu asal Islandia ini tampil sebagai salah satu line up yang paling ditunggu-tunggu di panggung Java Jazz Festival 2023 pada hari Jumat, 2 Juni lalu. Ia tampil mempesona dengan karisma dan suara indahnya, membawakan lagu-lagu miliknya di panggung JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan nuansa jazz dan gaya pop tradisional yang terlantun syahdu dan sukses membuat audiens terpukau.

Dengan anggun Laufey menggendong gitar, memetiknya lembut dan mengajak audiens turut menyanyikan lagu-lagunya. Ia membawakan single terbaiknya seperti “Fragile” dan “Valentine”, termasuk “Let You Break My Heart Again” yang secara khusus dibawakannya sembari memainkan grand piano.

Bertumbuh di keluarga dengan latar belakang musik yang kuat, Ibunda Laufey merupakan seorang pemain biola profesional, dan kakeknya adalah seorang pendidik di sebuah konservatori musik. Tidak hanya pandai bernyanyi dan menulis lagu, Laufey piawai memainkan instrumen gitar, piano, begitu juga cello. Di usia remaja ia bergabung dengan orkestra sebagai pemain cello. Laufey juga mengikuti ajang pencarian bakat untuk mengaktualisasi keterampilannya di bidang tarik suara.

Sejumlah media musik menganugerahkan kepadanya predikat sebagai seorang multi-instrumentalis. Beberapa karya Laufey disuguhkan bersama salah satu dari tiga instrumen yang dikuasainya, dan berhasil menjadi magnet yang merebut hati pendengarnya baik di media sosial maupun pertunjukan live.

Kecintaan Laufey terhadap musik klasik dan jazz diturunkan dan dipengaruhi langsung dari keluarganya sendiri sejak ia masih kecil. Debut single perdananya “Street By Street” pada tahun 2020 sukses mengguncang media sosial, dan menuai pujian dari penyanyi sekelas Billie Eilish yang mengaku kagum dan sangat menyukai musiknya.

Beberapa karyanya direkam dan dipertunjukan bersama Iceland Symphonic Orchestra, sebuah mimpi yang akhirnya Laufey wujudkan setelah lebih dari 2 dekade hidup dikelilingi dunia musik klasik. Sebagai seorang musisi berusia muda, Laufey melahirkan lagu-lagu yang distingtif dari tren yang sedang bergulir. Karya-karyanya mematahkan stigma bahwa musik jazz dan klasik hanya untuk orang tua dan hanya diciptakan oleh sosok-sosok yang sudah berumur. Laufey justru digemari karena orisinalitasnya dalam mengeksplorasi kemungkinan untuk menggubah lagu-lagu dengan sentuhan jazz dan klasik, yang dikemas secara modern untuk dapat dinikmati generasi muda di era sekarang. 

Para penggemarnya terpesona dengan bagaimana Laufey menciptakan koneksi dan keintiman melalui karya-karyanya yang direkam langsung di ruangan kamar tidurnya sendiri, sampai sematan gaya musik “bedroom pop” dilekatkan dengan ciri khas proses berkaryanya. Laufey juga kerap menanyakan pendapat para penggemarnya di Tiktok dan Instagram soal potongan lagu yang ia tulis sebelum ia merilisnya. Ketika banyak musisi muda berkarya dengan mengikuti arus, Laufey memilih untuk mempertahankan idealismenya, dan memproduksi karya-karya yang spesial dengan sentuhannya yang berbeda. Lirik-liriknya begitu puitis, musiknya terasa hangat, membawa suasana yang romantis dan mudah diterima oleh penikmat musik berusia muda.

Pengolahan melodi dan harmoni yang unik menawarkan kejutan dan daya pikat. Lagunya yang berjudul “Like The Movies” menceritakan tentang hubungan asmara yang disaksikannya di banyak film romantis, tentang hubungan yang sempurna dan terasa magis, yang di dunia nyata baginya justru terasa utopis. Berikut penggalan liriknya:

Oh, maybe I’m just to old fashioned
Read too many fairy tales
It’s no wonder why I’ve had no luck
No one’s ever good enough
I want a love like I’ve seen in the movies
That’s why I never fall in love

Secara jujur, Laufey menyuguhkan realitas asmara yang tragis dan terhubung dengan pengalaman para penikmatnya, namun dibalut indah dengan sentuhan elemen pop-jazz yang elegan, serta jalinan bait yang romantis sangat memorable.

Musik hadir layaknya seorang teman dekat, terutama bagi Laufey yang memaknai segala pengalamannya dan menuangkan itu menjadi karya demi karya yang membesarkannya, yang menggambarkan siapa dirinya, bagaimana perjalanan yang telah ia arungi, begitu juga tentang cinta yang baginya punya arti terdalam berkat eksplorasi artistik dan bermusik yang digelutinya sejak belia. Jazz kini telah menemukan kembali daya magisnya, melalui sentuhan ajaib Laufey yang tiada henti membuat dunia menjadi tempat terindah, berkat karya musik yang diciptakannya.

Pertunjukan “Like The Movies” Laufey & Iceland Symphony Orchestra:

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here