Home Sejarah Literasi

Sejarah Literasi

Literasi
Literasi secara umum didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, memahami, dan menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai konteks. Selain itu, literasi juga mencakup keterampilan berpikir kritis, menyaring informasi, serta berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Saat ini, literasi tidak hanya terbatas pada aspek bahasa, tetapi juga meliputi literasi digital, finansial, dan budaya yang semakin berkembang dalam masyarakat modern.

Sejarah Lahirnya Literasi
Sejarah literasi dapat ditelusuri sejak zaman kuno, ketika manusia mulai menggunakan simbol dan bahasa tulisan untuk mencatat informasi dan berkomunikasi. Salah satu bukti tertua berasal dari sekitar 3000 SM di Mesopotamia, di mana aksara paku digunakan oleh bangsa Sumeria untuk mencatat transaksi ekonomi dan sejarah. Seiring waktu, bentuk tulisan berkembang di berbagai peradaban, seperti hieroglif di Mesir, aksara Brahmi di India, dan alfabet Yunani. Perkembangan ini menjadikan literasi alat penting untuk mempertahankan peradaban dan mengelola pemerintahan, ekonomi, serta agama.

Kemajuan dan Perkembangan Literasi
Perkembangan literasi mengalami lompatan besar setelah penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Mesin cetak memungkinkan produksi buku secara massal dan menyebarkan pengetahuan lebih luas, sehingga mendorong peningkatan angka literasi di Eropa selama Renaisans. Revolusi industri dan kemajuan teknologi komunikasi di abad-abad berikutnya semakin mempercepat penyebaran literasi ke berbagai lapisan masyarakat. Saat ini, literasi telah berkembang menjadi kebutuhan dasar dalam era digital, di mana kemampuan untuk memahami informasi melalui media digital menjadi krusial. Literasi tidak hanya menjadi alat untuk mengakses pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk masyarakat yang lebih kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.