Musik seringkali hanya dinikmati instrumen dan alunan musiknya saja. Malahan mengesampingkan makna atas lirik dan pesan dari komposer musik tersebut. Pun, pembacaan atas lirik yang kurang begitu mendalam juga dapat menggeser esensi pesan yang dibawa komposer tersebut.
Memang, pada dasarnya, musik tidak hanya berdimensi nada dan irama, tidak hanya sekumpulan not yang dirangkai untuk memanjakan telinga, namun juga sebagai langkah ekspresif, untuk membawa pesan, bahkan propaganda.
“Imagine” salah satu karya maestro musik berkebangsaan Britannia Raya, John Lennon, memiliki makna sangat mendalam. Melalui “Imagine,” Lennon mengkampanyekan ide-ide perdamaian bagi seluruh manusia.
Lagu yang pernah digunakan oleh UNICEF untuk kampanye perdamaian 2014 silam sedikit banyak disalahartikan oleh sebagian pihak. Kutipan lirik menggelitik “no religion too” yang dirangkai oleh Lennon menuai berbagai ujaran dan cacian yang menyudutkan Lennon sebagai orang yang tidak beragama dan ajakannya untuk meninggalkan agama alias ngatheis.
Padahal Lennon memiliki jiwa perdamaian anti peperangan yang patut diacungi jempol. Pasalnya, Lennon sering melakukan demonstrasi penolakan terhadap berbagai peperangan di seluruh dunia termasuk peperangan di Vietman pada 1960-an silam.
Tentang Imagine dan Maknanya
Lagu yang dikarang oleh John Lennon pada 1971 selepas bubarnya The Beatles ini merupakan debut pertamanya. Pada tahun yang sama, debut pertamanya itu menggapai tangga lagu ke-3 dalam Billboard di Amerika Serikat serta peringkat ke-6 di Britania Raya. Lalu, pada tahun 2004 lalu “Imagine” dinobatkan sebagai lagu ketiga terbaik sepanjang masa oleh majah Rolling Stone.
Untuk menyentuk pemahaman yang lebih mendalam, penulis akan menyajikan lirik lagu “imagine” di bawah ini.
Imagine there’s no heaven
It’s easy if you try
No hell below us
Above us, only sky
Imagine all the people
Livin’ for today
Imagine there’s no countries
It isn’t hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Livin’ life in peace
You may say I’m a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will be as one
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world
You may say I’m a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will live as one
Pada penggalan lirik “Imagine there’s no countries, It isn’t hard to do Nothing to kill or die for, And no religion too Imagine all the people, Living life in peace,” Lennon menganggap jika tidak ada suatu negara maka tidak akan terjadi peperangan. Memang, jika dilihat dalam sejarah, peperangan sering dilakukan oleh suatu negara. Menengok perang dunia II yang hampir menelan korban jiwa sebanyak 62,5 juta nyawa melayang dikarenakan perang yang dilakukan oleh negara-negara yang terbagi dalam 2 kubu, yakni Blok Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet dan Cina) melawan Blok Poros (Jerman, Jepang Italia).
Juga agama, yang selama ini tak kalah mengenaskannya dengan negara karena kontribusi negatifnya menciptakan peperangan. Terlepas agama apa yang melakukan peperangan, namun diakui atau tidak dalam sejarah ditemukan peperangan yang dilakukan agama-agama.
Lennon berusaha menghilangkan sekat-sekat perbedaan, entah itu sekat Negera atau pun Agama.
Pada penggalan lirik selanjutnya, “Imagine no possessions I wonder if you can No need for greed or hunger A brotherhood of man,” Lennon mengecam penuh setiap manusia yang dirasa memiliki rasa rakus. Kerakusan bagi Lennon menjadi penyebab utama tidak terwujudnya perdamaian. Pasalnya, kerakusan akan menjadikan manusia lupa terhadap persaudaraan manusia tanpa batas apapun.
Pada bait terakhir, Lennon menyebut dirinya sebagai ‘pemimpi’ dan dia bukan salah satunya, pasti banyak orang di dunia ini yang memiliki mimpi perdamaian dan anti peperangan. Dia berusaha mengajak seluruh insan di seluruh dunia untuk membuka mata dan merangkul setiap manusia dan berseru “Make Love Not War”.