Banyak orang bercita-cita bisa kuliah, menjadi sarjana yang membanggakan keluarga. Tapi seringkali semangat sekolah tinggi tidak diiringi dukungan kemampuan ekonomi keluarga. Tentu hal ini sangat menyedihkan bagi mereka yang tidak beruntung memiliki keluarga mapan. Apakah cita-cita menjadi sarjana harus pupus? Tentu tidak, pasti ada jalan lain yang bisa ditempuh. Misalnya dengan kuliah sambil kerja.
Memang, ijazah S-1 jadi standar umum untuk dapat pekerjaan yang menjanjikan. Namun kuliah sebenarnya juga untuk memperluas wawasan, membuka wacana dan pengalaman sesuai disiplin ilmu, lho.
Jika kamu merupakan salah satu anak yang nggak beruntung bisa kuliah dengan biaya orang tua, kamu nggak sendiri. Banyak kisah orang sukses yang dulunya membiayai sendiri kuliahnya. Dengan cara apa? Selain mencari beasiswa, juga sembari bekerja.
Jangan salah, mahasiswa yang memilih kuliah sambil kerja, tak hanya untuk mencukupi kebutuhan biaya kuliahnya saja, namun juga untuk mencari jaringan dan pengalaman di dunia kerja. Tertarik kuliah sambil bekerja, sebaiknya ketahui dulu 12 tips kuliah sambil kerja berikut ini.
1. Berprinsip bisa
Jangan pernah ragu bisa melakukan dua aktivitas bersamaan, yang mungkin sama-sama berat. Kuliah sambil kerja memang tidak mudah. Tapi berpikirlah saat ini hanya dengan bekerja, kamu bisa mendapatkan uang agar mampu membayar kuliah. Ingat ya, saat kamu memutuskan kuliah, biaya yang kamu keluarkan bukan hanya biaya uang kuliah saja, tapi banyak biaya tambahan lainnya. Misal biaya kos, makan, transportasi, sampai biaya praktikum. Berpikirlah bisa bekerja sambil kuliah dengan memegang komitmen harus menyelesaikan kuliah secepatnya bagaimanapun caranya. Makin cepat lulus makin baik.
2. Pilih bidang kerja yang kamu suka
Bekerja dengan bahagia tentu diinginkan semua orang. Meski kamu bekerja karena terpaksa demi membayar uang kuliah dan biaya hidup, tapi sebaiknya kamu bisa memilih jenis pekerjaan yang sesuai minat atau bakat. Terlebih kamu juga sedang menjalani perkualiahan. Sebisa mungkin pilih jenis pekerjaan yang sesuai jurusanmu. Hal ini bisa mengasah ilmu yang kamu dapat di ruang kelas yang nantinya setelah lulus kamu punya pengalaman lapangan. Jaringan sudah ada, kemampuan terasah, tentu hal ini lebih menguntungkan. Setidaknya kamu bisa langsung mempraktekkan teori mata kuliah yang didapatkan di kampus secara langsung. Menarik kan?
3. Jujur statusmu sebagai mahasiswa
Lebih baik jujur buat mengamankanmu. Tentu kamu harus terus terang menginformasikan pada perusahaan tempatmu bekerja bahwa kamu adalah mahasiswa. Mereka harus paham, bahwa kuliah tentu menjadi prioritas utamamu. Jadi kamu harus melakukan negosiasi dengan perusahaan terlebih dahulu, ya. Bicarakan semua dengan baik. Maka kalau perusahaan membutuhkan jasamu, maka mereka akan menyesuaikan aktivitas kuliahmu. Pekerjaanmu jangan sampai membuat kuliahmu berantakan.
4. Kerja paruh waktu
Banyak kok bidang pekerjaan yang paruh waktu atau part time, bahkan bisa pilih shift atau hanya weekend saja. Kamu bisa pilih. Kategori pekerja freelancer tampaknya lebih sesuai agar bisa menyesuaikan waktu kerja dan kuliah. Lebih-lebih saat ini banyak bidang pekerjaan yang bisa dikerjakan dari jarak jauh secara online. Misal ghostwriter, content writer, desain grafis, videographer, layouter, editor, dan lain-lain.
5. Tetap fokus
Ingat ya bahwa tujuan kamu bekerja hanya untuk mencari penghasilan tambahan, menjalin jaringan dan mencari pengalaman baru. Maka kamu wajib fokus pada kuliahmu. Jangan sampai kamu larut, terlalu asyik bekerja yang bagimu cukup menghasilkan, lalu mengabaikan kuliah.
6. Pilih kuliah reguler atau kelas karyawan
Semua pilihan punya risiko. Nah, kalau kamu memang ingin memprioritaskan pekerjaan, bisa memilih metode kuliah kelas malam atau kelas karyawan. Sebaliknya, kalau kamu prioritaskan kuliah, bisa memilih kuliah reguler dan memilih pekerjaan yang bisa dilakukan waktu malam hari atau weekend.
7. Bikin daftar pekerjaan
Jangan lupa bikin daftar aktivitas apa saja setiap harinya. Agar tidak tumpang tindih kegiatan kuliah dengan tugas pekerjaan yang akan kamu lakukan. Agendakan setiap hari, karena tentu aktivitas akan dinamis saat memasuki perkuliahan. Jadwal-jawal yang tertulis rapi sangat membantu mengatur aktivitas dengan skala prioritas.
8. Manfaatkan fasilitas online untuk belajar
Kadang banyak tugas kuliah yang belum bisa kamu kerjakan karena kesibukan pekerjaan. Nah, manfaatkan jam istirahat. Googling atau masuk WA grup kampus, cari informasi sebanyak-banyaknya agar kamu nggak tertinggal. Saat rehat, kamu bisa mencicil tugas kuliah atau mengikuti pembelajaran materi kuliah lewat online.
9. Pastikan seimbang kuliah dan pekerjaan sama-sama bisa maksimal
Berat tapi bisa menjadi ringan saat kamu pintar mengatur semuanya secara baik. Teori memang tidak semudah praktek ya, namun kamu tetap dituntut memiliki performa tinggi. Dua-duanya harus mencapai target maksimal. Dapat empat acungan jempol kalau bisa. Kamu butuh belajar banyak adaptasi baik di lingkungan kampus atau lingkungan kerja.
10. Harus tetap produktif
Ingat ya komitmen kalian saat memutuskan bekerja sambil kuliah. Meski sibuk menjalani kuliah sambil kerja, tetap buat diri sebagai orang produktif ya. Bahkan jika bisa inovatif. Kalian tetap harus bisa memanjakan diri untuk have fun, rileks, memiliki waktu untuk berolahraga, melakukan hobi, ngopi bersama teman-teman. Jangan sampai karena kerja malah bikin kamu stress.
11. Istirahat cukup
Kesehatan tetap nomor satu. Atur waktu sebaik mungkin, dan ingat, kamu tetap butuh beristirahat setidaknya 6 jam setiap hari. Istirahat cukup salah satu kunci pola hidup sehat. Hal ini bisa membuat kamu selalu sehat dan bugar, lancar menjalani aktivitas sehari-hari.
12. Bikin timeline
Rajin bikin jadwal jangka pendek maupun panjang, dan wajib dipatuhi. Hal ini membuatmu disiplin bekerja keras, belajar rajin, hingga targetmu lulus cepet tanpa kendala bisa segera tercapai.
