Resmi dibuka, Pelangi Sastra Malang meluncurkan acara Festival Sastra Kota Malang pada Kamis, 19 Oktober 2023. Pintu Festival Sastra Kota Malang dibuka untuk memberi ruang nyaman dan menjadi wadah berbagi ilmu serta pengalaman. Tahun ini, Pelangi Sastra Malang menyelenggarakan Festival Sastra Kota Malang dengan bantuan dana Banpem dari Pusbanglin Kemdikbud.
“Dua tahun lalu, Festival Sastra ini masih bernamakan Pekan Sastra Kota Malang. Hari ini, lahir kembali dengan nama Festival Sastra Kota Malang,” ucap salah satu Perwakilan Balai Bahasa Jawa Timur.
Disusul Ketua Komunitas Pelangi Sastra Malang, Denny Mizhar, ikut berbagi beberapa patah kata pengantar dan resmi membuka acara Festival Sastra Kota Malang.
“Memang benar, sebelum bernama Festival Sastra Kota Malang, acara ini bernama Pekan Sastra Kota Malang. Festival Sastra Kota Malang lahir dengan nama baru agar dalam jangka waktu pelaksanaannya bisa lebih leluasa,” ujar Denny Mizhar.
Festival ini adalah sebentuk usaha mempertemukan para penulis, pembaca, dan pegiat literasi. Pada tahun ini, Festival Sastra Kota Malang mengusung tema “Perjumpaan: Mengingat Masa Lalu, Membaca Masa Kini, Membayangkan Masa Depan”.
Hari pertama Festival Sastra Kota Malang, dibuka dengan Orasi Budaya oleh Prof. Djoko Saryono yang berbicara tentang pengembaraan waktu, sesuai dengan tema Festival Sastra Kota Malang, yaitu Perjumpaan.
“Dengan tema Perjumpaan tadi, bersama-sama kita bisa membaca masa lalu dari sastrawan terdahulu, menghadirkan para sastrawan masa kini, guna membayangkan masa depan. Dari perjumpaan, kita juga turut ingin menghadirkan medium seni yang lain,” jelas Denny Mizhar.
View this post on Instagram
Selepas dibuka dengan Orasi Budaya, acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi. Satu-persatu para pegiat sastra dipersilakan maju dan membacakan puisi-puisi kebanggaannya. Puisi masa lalu sampai puisi terbaru dideklamasikan di tengah-tengah padatnya panggung utama.
Selain itu, ada beberapa diskusi yang mengisi riuhnya Kamis itu. Di antaranya adalah Peluncuran Buku Antologi Esai Pelangi Sastra Malang: Membaca Malang Melalui Kajoetangan, Peluncuran Buku Antologi Puisi Pelangi Sastra Malang: Kata & Kota, Perbincangan Teater dan Penjelajahan Estetik yang Berkisar di Dalamnya, dan Alih Wahana Sastra dalam Lintas-Medium: Musik, Seni Rupa, dan Film.
Bahkan, ada pula Pertunjukan Alih Wahana Cerpen dan Puisi, yakni Monolog “Baju” yang merupakan adaptasi dari cerpen Sastrawan perempuan Malang, Ratna Indraswari Ibrahim. Terdapat pula pertunjukan Teater Tari “Pengakuan Rahwana” yang merupakan adaptasi “Kemelut Cinta Rahwana”, kumpulan puisi Karya Djoko Saryono. Mengakhiri malam yang semarak itu, keseruan festival hari pertama ditutup dengan Jamming Puisi.
Hari pertama Festival Sastra Kota Malang menjadi pijakan awal untuk tiga hari ke depannya. Festival Sastra Kota Malang berlangsung mulai tanggal 19-22 Oktober 2023. Rangkaian acara yang disajikan sangat menarik dan bisa menjadi ajang berjejaring serta berbagi ilmu. Mulai dari diskusi buku, peluncuran buku, pasar buku, lokakarya menulis, jelajah sastra, panggung musik dan puisi, pemutaran film, dan lain sebagainya.
Festival Sastra Kota Malang menjadi wadah pertemuan para sastrawan dan penikmatnya. Tak hanya seputar sastra, festival ini juga menjadi wadah bagi pegiat seni, baik musik, tari, lukis, bahkan pertunjukkan.
“Diharapkan, festival ini tidak berhenti hari ini, tetapi akan berlanjut di masa depan nanti,” ucap Denny Mizhar.
Selaras dengan pendapat Denny Mizhar, M. Dandy, selaku Ketua Pelaksana Festival Sastra Kota Malang 2023 ikut menambahkan bahwa festival ini bisa menjadi ruang yang berkelanjutan.
“Kami ingin ada wacana-wacana baru yang bisa hadir dari festival ini; ada regenerasi baru dari teman-teman yang akan datang, juga dari teman-teman panitia sehingga bisa sustainable,” lanjutnya.
Festival Sastra Kota Malang menjadi ruang nyaman untuk berbagi pengalaman. Festival ini menghadirkan serangkaian peristiwa hangat dengan meramu masa lalu, masa kini, dan masa depan.