Gelap sudah menyelimuti ruangan itu. Satu-satunya cahaya berasal dari layar besar yang memutar film sejak pukul 19.00 WIB pada Sabtu malam, 17 September 2022. Nonton bareng (nobar) film Romantik Problematik yang digelar Bioskop Online turut diramaikan komunitas-komunitas film Malang, seperti Siar Sinema dan Guyub Film Malang Raya.
Saat penayangan, auditorium Kampus II Universitas Muhammadiyah Malang hanya diisi oleh suara-suara yang berasal dari film. Tak lain karena penonton menikmati apa yang sedang disajikan di depan mata mereka.
Film besutan B.W. Purbanegara kembali menyuguhkan cerita cinta yang unik. Kekhasan film garapan B.W. kerap berkenaan dengan realita cinta yang terjadi pada rentang usia tertentu. Kali ini, ia menyuguhkan kompleksitas cerita cinta insan berusia 20-an tahun.
Pada usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun, manusia sering mengalami masalah kompleks yang membuatnya mempertanyakan jati diri hingga orientasi hidup selanjutnya, kemudian kita kenal dengan sebutan Quarter-Life Crisis.
Fenomena Quarter-Life Crisis dirasakan pula oleh Ricky (Bisma Karisma) dan Alisha (Lania Fira). Masalah-masalah kompleks yang dipantik lingkungan terdekat seperti keluarga, intens dialami Alisha sejak kecil. Daddy issue membentuknya menjadi pribadi yang keras.
Karakter ini ditunjukkan Alisha dengan sikap-sikap maskulin dan dominan yang ia lakukan atas Ricky. Alisha kemudian bingung akan tujuan hidupnya setelah mengingat kembali masalah lampau itu.
Sementara Ricky, ia tak lebih dari sekadar pemuda biasa yang menghabiskan hari-harinya bermain gitar. Ricky dengan jaket jeansnya, ditampilkan sebagai musisi yang juga hobi bermotor. Ricky sama halnya dengan Alisha, ia tak paham betul dengan keinginan jalan hidupnya.
Alur film kemudian pelan-pelan dipretel sejak perjalanan berkendara yang dilakukan Ricky dan Alisha. Perjalanan berkendara Ricky dan Alisha dibarengi dengan suguhan pemandangan-pemandangan hijau yang memanjakan mata.
Pemandangan dalam setiap adegan membuat dialog yang dibangun Ricky dan Alisha terasa dalam dan hidup. Pemandangan yang dipertontonkan tak hanya sekadar memanjakan mata, justru ia yang menjadikan film ini unik. Sebab, setiap destinasi persinggahan Ricky dan Alisha selalu dipenuhi dengan percakapan, dari yang hangat hingga yang berupa konflik.
Percakapan dan konflik yang mereka hadapi di setiap destinasi berisi dialog yang tak pernah terungkap selama mereka menjalin hubungan. Inilah yang memantik Ricky dan Alisha untuk menyingkap sejarah hidup mereka masing-masing. Tentu saja, apa yang mereka ungkapkan berkaitan erat dengan Quarter-Life Crisis. Dalam setiap dialog yang berlatar pemandangan, Ricky dan Alisha membongkar kisah cinta apa adanya yang mereka alami.
Seolah-olah dua sejoli ini berusaha menyadarkan kita semua bahwa kisah cinta ideal dan sempurna tak mungkin dicapai. Justru, kisah cinta yang diwarnai konflik-konflik realistis adalah hal yang normal dan wajar.
Cerita cinta film ini agaknya menghancurkan bangunan ekspektasi sosial yang telah kukuh akibat film-film roman picisan lainnya. Akan tetapi, Romantik Problematik berhasil menenangkan penonton bahwa ketidaksempurnaan dalam cinta adalah realita yang terjadi dalam hidup.
Film Romantik Problematik saat ini sedang tour ke beberapa kota, Malang adalah kota ketiga. Film ini juga bisa diakses di platform layanan streaming, yaitu Bioskop Online. Tak usah khawatir soal tiket, mulai dari Rp 5.000,- penonton sudah bisa menikmati film-film di Bioskop Online.
Setelah film selesai, ruangan ramai akibat tepuk tangan para penonton. Kegelapan yang tadinya menyelimuti, disapu habis oleh terang cahaya-cahaya lampu.
MC kemudian memanggil sutradara (B.W. Purbanegara), produser (Damar Ardi), dan Bonafacius Soemarmo selaku VP Growth & Marketing of Digital Business Visinema untuk maju ke depan sebagai narasumber. Acara mengalir dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin moderator.