Semilir.co membuka kesempatan kepada para pembaca untuk mengirim karya baik berupa cerita pendek atau puisi. Informasi selengkapnya klik di sini!
Pada Garis
pada garis-garis itu tak aku temukan
langit atau laut. hanya kilau biru
menyamarkan putih sekaligus
menegaskan ruang-ruang kosong
apakah harus kutuangkan lagi warna, kata
atau warna kata. agar ia tak buru-buru
minta dilipat
jadi pesawat. kuterbangkan ke tepi langit
barangkali diseret angin ke sebuah pohon
terjebak pada daun-daun, ranting atau
akar ingatan dalam dirinya
menunggu, sekali lagi menunggu tubuhnya
terurai jadi kekosongan baru
Gambar Kecil Anak Kecil
langit biru. gunung ungu. di bawahnya
sepasang garis melata membelah sisa sawah
sebuah rumah dengan jam kehilangan detaknya
dalam goresan krayon-krayon tua
lingkaran seukuran logam di tepi gambar
kosong tanpa warna. barangkali tempat
sembunyi matahari. agar tak melukai mimpi
saat cahaya terakhir dimatikan
Sebelum Azan Terakhir
: Putra Yakub
sebelum azan terakhir hari itu
berakhir. ia pulang menggenggam
sepotong tulang
di pedalaman gurun ia bersandar
pada angin. merebut arah bintang
mengurai bahasa pertanda di pasir
badai menyalin warna hari
tak ada yang tampak di matanya
selain cahaya pada retakan tulang
berisi pesan. bahwa rumahnya
berubah jadi rumahNya