Ketika mendengar kata Britania Raya, sebagian dari kita sering mengira Britania adalah sebuah negara. Faktanya, Britania bukan negara lho. Tepatnya, Britania Raya adalah sebutan untuk sebuah wilayah geografis, sebuah pulau yang berada di wilayah Benua Eropa yang terdiri dari negara Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Negara-negara di wilayah Britania Raya memiliki sejarah yang panjang dan kompleks yang meliputi berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia. Negara kepulauan yang terletak di Barat Laut Benua Eropa yang pada mulanya dihuni oleh suku-suku primitif seperti Kelt dan Saxon.
Selama hampir 400 tahun lamanya wilayah Inggris diduduki oleh bangsa Romawi pada abad ke-1 Masehi. Bangsa Romawi membawa bahasa Latin dan agama Kristen kemudian dileburkan ke daerah Inggris kala itu. Namun, kedudukan ini mengalami pengunduran pada abad ke-5 Masehi dan langsung dialihkuasakan oleh bangsa Anglo-Saxon yang terdiri dari beberapa kerajaan, hingga pada akhirnya terbentuklah kerajaan Inggris yang bersatu pada abad ke-10 Masehi.
Pada abad ke-13, Raja John mengalami kekalahan dalam perang melawan Prancis dan menghasilkan Magna Carta pada 15 Juni 1215 yang merupakan sebuah dokumen penting yang menjamin hak-hak dasar bagi rakyat dan membatasi kekuasaan raja. Isi dari Magna Carta menyatakan bahwa Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk. Raja Jhon sendiri naik tahta pada tanggal 6 April 1199 dan mendapat julukan Lackland. Dampak dari kekalahan Raja Jhon kemudian pada abad ke-16, Inggris mulai memperluas kekuasaannya ke seluruh dunia melalui penjajahan.
Di bawah pemerintahan Ratu Elizabeth I, Inggris mengalahkan Armada Spanyol pada 1588 dan mulai menjadi negara yang kuat secara militer dan ekonomi.
Pada abad ke-17,terjadilah konflik antara Parlemen dan Raja mengakibatkan Perang Saudara yang berlangsung selama hampir satu dekade. Perang ini berakhir dengan kemenangan Parlemen dan eksekusi Raja Charles I pada 1649. Britania Raya modern terbentuk pada 1707 ketika Skotlandia bergabung dengan Inggris untuk membentuk satu negara yang dikenal sebagai Kerajaan Britania Raya.
Pada abad ke-19, Britania Raya menjadi kekuatan kolonial terbesar di dunia dan memegang kendali atas banyak wilayah seperti India, Australia, dan Afrika Selatan. Pada abad ke-20, Britania Raya mengalami perubahan besar-besaran setelah Perang Dunia I dan II, termasuk kehilangan kekuasaan atas sebagian besar wilayah kolonialnya. Hingga saat ini, Britania Raya masih menjadi negara yang penting dalam politik dan ekonomi global, meskipun telah mengalami perubahan besar dalam sejarahnya. Negara ini terdiri dari empat negara anggota: Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Kemudian sekitar abad 43-410 M, Britania dihuni oleh suku-suku Celtic yang disebut Briton.
Pada tahun 43 Masehi, Romawi menaklukkan Britania dan menjadikannya provinsi Romawi. Romawi membangun jalan-jalan, benteng-benteng, dan infrastruktur lainnya di seluruh Britania. Memasuki abad ke-5, suku-suku Jermanik seperti Anglo-Saxon dan Jute mulai menyerang Britania dan mengambil alih wilayah-wilayah di Inggris. Ini menyebabkan penurunan pengaruh Romawi di wilayah tersebut.
Pada tahun 410 M, Romawi meninggalkan Britania. Mereka menyebutnya sebagai sejarah Britania Kuno. Setelah Romawi meninggalkan Britania, suku-suku Anglo-Saxon dan Jute terus berkembang dan membentuk kerajaan-kerajaan seperti Wessex, Mercia, dan Northumbria. Selanjutnya, pada abad ke-9, suku Viking dari Denmark dan Norwegia menyerang dan menaklukkan sebagian besar wilayah Inggris. Pada tahun 1066, William sang Penakluk dari Normandia menaklukkan Inggris dan menjadi raja Inggris yang pertama dari dinasti Norman. Ini adalah awal perkembangan global yang disebut Britania Awal sekitar abad 410–1066 M.
Pada abad pertengahan sekitar 1066–1485 M, raja-raja Inggris memerintah dengan tangan besi dan perang saudara pun sering terjadi. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Britania pada saat itu adalah Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis. Pada akhir abad ke-15, Dinasti Tudor naik ke takhta Inggris dengan raja pertama mereka, Henry VII. Tudor memerintah selama hampir satu abad dan mengakhiri perang saudara di Inggris. Kemudian pada abad ke-16, Britania mulai mengembangkan kekuasaannya di luar negeri.
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, Inggris menjadi kekuatan maritim yang besar dan menaklukkan wilayah-wilayah di Amerika Utara dan Afrika Barat. Pada abad ke-17, Inggris menjadi terlibat dalam Perang Saudara Inggris dan kemudian perang dengan Prancis. Pada akhir abad ke-17, Raja James II dijatuhkan dalam Revolusi Glorious dan digantikan oleh William dan Mary dari Oranye. Ini merupakan awal Britania memasuki era Modern sekitar 1485-1688 M. Alhasil pada 1688–1815 M, Britania menjadi pusat dari gerakan Pencerahan, yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional.
Uniknya, lagi Britania Raya atau Inggris Raya (dalam bahasa Inggris disebut “United Kingdom” atau “UK”) secara resmi dibentuk pada tanggal 1 Januari 1801 melalui Undang-Undang Penyatuan Britania Raya (Act of Union 1800) yang menggabungkan Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia menjadi satu negara yang disebut Britania Raya. Sebelumnya, Inggris dan Skotlandia telah berdiri sebagai entitas politik yang terpisah selama berabad-abad, meskipun mereka telah memiliki hubungan dekat sejak abad ke-16 melalui persatuan mahkota.
Lalu, siapa raja pertama dari Britania Raya? Raja Britania Raya pertama adalah Raja Æthelstan, yang memerintah pada 927 M sampai 939 M. Æthelstan merupakan raja Anglo-Saxon yang berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di Inggris sehingga ia dianggap sebagai raja pertama Britania Raya. Namun, penting untuk diingat bahwa konsep Britania Raya sebagai sebuah negara yang terpusat baru muncul pada abad ke-18, dan pada masa pemerintahan Æthelstan, Inggris masih terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah.
Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di Britania Raya. Namun, ada beberapa bahasa minoritas yang juga digunakan di sana, seperti Gaelic Skotlandia, Welsh, dan bahasa-bahasa Cornish serta Manx. Namun, Bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, baik di bidang bisnis, pendidikan, maupun media di seluruh Britania Raya.
Suku-suku yang pertama kali mendiami Britania Raya sebagian besar tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa orang-orang telah hidup di wilayah tersebut sejak zaman batu atau Paleolitikum. Adapun beberapa suku yang paling terkenal dan signifikan dalam sejarah awal Britania Raya termasuk Celtic Britons, yang terdiri dari berbagai kelompok suku seperti Brigantes, Cornovii, dan Iceni. Suku-suku ini dianggap sebagai penduduk asli Britania Raya, tetapi kemudian dijajah oleh suku-suku bangsa Jermanik seperti Anglo-Saxon dan Viking.