Menelusuri 5 Tradisi Makanan Ramadan Dunia

Saat bulan Ramadan tiba, tak hanya ibadah yang menjadi fokus, tetapi juga tradisi makanan Ramadan yang membuat waktu berbuka puasa semakin dinantikan. Di seluruh dunia, setiap negara memiliki makanan unik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan bulan penuh berkah ini.  Saat azan Maghrib berkumandang, umat Muslim di seluruh dunia serempak berbuka puasa.

Namun, tahukah kamu bahwa setiap negara memiliki makanan Ramadan yang berbeda? Dari Indonesia hingga Aljazair, mari kita telusuri beragam hidangan istimewa yang menyempurnakan pengalaman berbuka puasa. Mulai dari sup hangat hingga makanan manis yang lembut, setiap sajian memiliki cerita dan tradisinya sendiri. Yuk, kita jelajahi kuliner Ramadan dari berbagai penjuru dunia!

Kolak dari Indonesia: Manisnya Tradisi Berbuka

Kolak dari Indonesia (sumber foto: CNN Indonesia)
Kolak dari Indonesia (sumber foto: CNN Indonesia)


Di Indonesia, kolak adalah sajian wajib saat berbuka puasa. Kombinasi pisang, ubi, dan labu yang dimasak dalam kuah santan manis dengan gula merah dan daun pandan, memberikan rasa manis yang menggoda. Kolak bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang kenangan dan kehangatan saat berbuka dengan keluarga. Kolak hadir dalam berbagai variasi, dengan bahan-bahan yang berbeda sesuai dengan daerahnya, namun tetap mempertahankan cita rasa manis yang khas.

- Poster Iklan -

Tak hanya lezat, kolak juga memiliki nilai historis. Konon, kolak sudah ada sejak masa Kesultanan Mataram dan sering disajikan di pesantren sebagai hidangan berbuka. Selain kolak, ada juga mie glosor, sajian khas Jawa Barat berbahan dasar mie tapioka yang diberi bumbu pedas dan rempah-rempah, cocok bagi pecinta kuliner berbumbu kuat.

Bubur Lambuk dari Malaysia: Gurihnya Kebersamaan

Bubur Lambuk dari Malaysia (sumber foto: Cantika)
Bubur Lambuk dari Malaysia (sumber foto: Cantika)


Bubur lambuk adalah makanan yang sangat populer di Malaysia saat Ramadan. Dibuat dengan bubur nasi yang dicampur dengan daging, santan, dan rempah-rempah aromatik, bubur lambuk menawarkan cita rasa yang manis dan gurih. Proses pembuatannya yang melibatkan rempah-rempah seperti bawang bombay, bawang putih, dan daun pandan, memberikan rasa yang kompleks namun memikat. Rasanya yang kaya dan teksturnya yang lembut menjadikan bubur lambuk pilihan tepat untuk berbuka puasa, sambil menikmati kebersamaan dengan keluarga atau teman.

Menariknya, bubur lambuk bukan hanya sekadar hidangan berbuka. Selama Ramadan, banyak masjid di Malaysia membagikan bubur lambuk secara gratis kepada masyarakat. Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu sebagai simbol kebersamaan dan kepedulian sosial.

Harira dari Maroko: Kaya akan Rasa dan Nutrisi

Harira dari Maroko (sumber foto: Star Jogja FM)
Harira dari Maroko (sumber foto: Star Jogja FM)


Harira adalah sup khas Maroko yang memiliki bahan dasar tomat, ditambah dengan kacang lentil, buncis, dan sayuran cincang. Sup ini kaya akan rasa dan nutrisi, menjadikannya hidangan favorit untuk berbuka puasa di Maroko. Harira juga sering diperkaya dengan daging kambing atau domba, yang menambah cita rasa gurih dan kaya. Bumbu rempah yang digunakan, seperti ketumbar, jintan, dan paprika, memberikan kedalaman rasa yang membuat harira begitu istimewa saat disantap di malam Ramadan.

Chorba Frik dari Aljazair: Sup Berbumbu Pedas dengan Sejarah

Chorba Frik dari Aljazair (sumber foto: Haluan.co)
Chorba Frik dari Aljazair (sumber foto: Haluan.co)


Chorba frik adalah sup tradisional yang populer di Aljazair dan Tunisia. Sup ini terdiri dari biji-bijian yang dimasak dalam kaldu tomat yang diberi bumbu seperti paprika, ketumbar, jintan, dan mint. Seringkali, daging kambing atau domba ditambahkan untuk memberikan rasa gurih yang mendalam. Chorba frik bukan hanya tentang kelezatannya, tetapi juga mencerminkan tradisi panjang masakan Maghreb yang telah diwariskan turun-temurun.

Nisalda dari Uzbekistan: Paduan Manis dan Aromatik

Nisalda dari Uzbekistan (sumber foto: beautynesia)
Nisalda dari Uzbekistan (sumber foto: beautynesia)

Masyarakat Uzbekistan menyajikan Nisalda sebagai hidangan istimewa saat Ramadan. Terbuat dari putih telur yang dikocok dan dicampur dengan sirup gula, Nisalda memberikan sensasi manis yang lembut. Penambahan yetmek, tanaman mirip cengkih asli Uzbekistan, memberikan aroma yang khas dan menyegarkan. Nisalda adalah simbol kehangatan Ramadan di Uzbekistan, menjadi makanan penutup yang ringan namun penuh makna.

Ramadan di seluruh dunia menawarkan ragam hidangan yang kaya rasa, penuh tradisi, dan tentunya membawa kehangatan dalam setiap sajian. Mulai dari Kolak yang manis hingga Harira yang kaya bumbu, setiap makanan mencerminkan budaya dan kebersamaan dalam berbuka puasa. Dari makanan manis hingga sup berbumbu, setiap negara punya tradisi kuliner unik saat Ramadan. Selain mengenyangkan, hidangan ini juga menjadi simbol kebersamaan dan warisan budaya yang terus dijaga. Jadi, dari mana pun Anda berasal, apakah Anda sudah mencicipi makanan Ramadan dari negara-negara ini?

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here