Film Little Women

Menjadi seorang gadis yang menduduki posisi anak kedua dari empat bersaudara bukan hal yang mudah bagi Jo, tokoh utama dalam Film Little Women. Jo dewasa harus memosisikan diri menggantikan peran orang tuanya setelah anak pertama, Meg, tinggal bersama suaminya.

Film Little Women merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama, lalu dialih wahanakan ke dalam film yang dirilis pada Februari 2020. Film yang disutradarai oleh Greta Gerwig ini sangat populer sejak pertama kali dirilis di bioskop hingga sekarang. Bagi kamu yang menggemari film yang mengangkat tema isu-isu feminisme, film ini sangat direkomendasikan loh!

Film Little Women rlatar belakang pada masa 1860-an, mengisahkan tentang empat bersaudara perempuan seusai terjadi perang di Amerika. Ayahnya, masih berjuang di medan perang yang ditempatkan di Washington. Sedangkan sang ibu beserta keempat anaknya berjuang dengan kehidupannya hingga mereka semua menikah. Namun, malangnya satu saudari perempuan mereka Beth, meninggal karena sakit.

Ketiga saudara lainnya, Meg akhirnya menikah dengan John Brooke yang merupakan seorang guru private. Sementara Jo, merupakan representasi dari si penulis novel, Alcott sang penggemar sastra dan kebebasan. Itulah sebabnya ia mengejar mimpinya dengan pergi ke New York.

Saudari ketiga, Amy, yang gemar melukis hingga akhirnya bisa masuk sekolah umum karena harus mendampingi bibi March untuk berkeliling ke Eropa. Sampai di sana Amy bertemu dengan Laurie, sahabat Jo. Keduanya kemudian menikah setelah lamaran Laurie terhadap Jo ditolaknya mentah-mentah. Ia kemudian membuka hatinya terhadap Amy yang mencintainya terlebih dahulu. Sedangkan Jo baru merasa menyesali pilihannya ketika Laurie pergi ke Paris hingga menikahi adik kandung Jo.

Josephine March atau Jo, dalam film ini merupakan pusat dari alur cerita yang dibangunnya sendiri berdasarkan pengalamannya bersama ketiga saudarinya. Ia adalah kakak kedua tertua setelah Meg dan menjadi gadis yang paling tomboi di antara yang lainnya. Siapa yang menyangka di balik sifatnya yang terkesan tak acuh, dia adalah sosok yang paling peduli, pemaaf, dan selalu mengalah demi ketiga saudaranya. Ia juga sosok idealis yang berpegang teguh pada prinsipnya.

Misalnya ketika si bungsu sakit keras karena terserang demam, Jo mengorbankan mimpinya sejenak dengan merawat Beth bersama sang ibu karena Meg merawat suami dan anak-anaknya sementara Amy fokus mengejar impiannya di Paris.

Tak hanya itu, Jo lagi-lagi harus merelakan perasaannya terluka ketika pria yang sempat menempati hatinya menikah dengan adiknya, Amy. Jo senantiasa menempatkan keluarganya sebagai prioritas nomor satu. Maka jangan heran, Jo tidak punya waktu untuk meladeni perasaan Laurie.

Sebenarnya di sini Jo mengalami kotradiksi dengan prinsipnya sendiri, ia menginginkan kebebasan karena pada masa itu wanita yang telah menikah artinya harus patuh terhadap suaminya setiap saat. Sementara ada mimpi-mimpinya yang harus ia perjuangkan. Di sisi lain, Laurie adalah pria ideal yang ada dalam bayangannya. Di sanalah awal mula Amy mendapatkan cela di antara Jo dan Laurie.

Kisah dalam film Little Women mengandung makna yang begitu dalam mengenai mimpi, kehidupan, dan keluarga. Dari kisah hidup empat kakak adik bersaudara keluarga March ini, Little Women mengajarkan bahwa setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing-masing karena setiap orang tentu memiliki tujuan berbeda yang ingin mereka raih dalam hidup.

Film ini berhasil meraih prestasi pada ajang British Academy Film Awards, Critics Choice Movie Awards, National Society of Film Critic Awards, dan banyak ajang-ajang lainnya. Beberapa penghargaan tersebut tentu didapat bukan tanpa alasan, film ini merupakan film Barat yang mengangkat isu feminis dibalut secara manis versi sobat Semilir, loh!

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here