Festival Sastra Kota Malang 2024: Peluncuran Antologi Cerpen Jelajah Cita Rasa
Festival Sastra Kota Malang 2024: Peluncuran Antologi Cerpen Jelajah Cita Rasa

Karya sastra berbau rempah seolah bumbu sedang bercerita

Festival Sastra Kota Malang (FSKM) merupakan sebuah perayaan yang tidak hanya mengapresiasi karya sastra, tetapi juga mencoba mengeksplorasi cara-cara baru dalam memadukan seni dengan elemen-elemen lain seperti gastronomi. Melalui tema inovatif “Jelajah Cita Rasa”, FSKM menghadirkan ruang bagi seniman dan penulis untuk menemukan inspirasi dari dunia yang mereka alami sehari-hari, termasuk dari makanan.

Kemeriahan Festival Sastra melibatkan banyak komunitas sastra dan seniman yang ada di kota Malang. Para penulis sastra juga turut serta bergabung dalam acara tersebut, khususnya penulis yang memenangkan sayembara cerita pendek sebagai karya terbaik.  Pelaksanaan acara Festival Sastra berlangsung selama empat hari,  tepatnya pada tanggal 26-29 September 2024 yang berlokasi di Critasena Kafe.

Pada tahun 2024, FSKM mengambil langkah yang berbeda dengan menghadirkan tema “Jelajah Cita Rasa“. Tema ini menghubungkan dunia sastra dengan gastronomi. Konsep ini unik karena mencoba menjelajahi bagaimana makanan, mulai dari proses perolehan, pengolahan hingga penyajiannya bisa menjadi inspirasi dalam dunia sastra dan kesenian lainnya. Melalui tema ini, festival berusaha memadukan dua hal yang tampaknya berbeda.

Pada hari ketiga di salah satu sesi Festival Sastra Kota Malang, Ruang Teater tampil dengan konsep pertunjukan yang unik, yaitu teater memasak. Dalam penampilan tersebut, penonton disuguhi pengalaman yang tak biasa. Ketika proses memasak menghasilkan wujud sebuah hidangan, puisi dan narasi mulai dibacakan. Seolah mempertemukan seni kata dengan seni rasa.

Festival Sastra Kota Malang 2024: Peluncuran Antologi Cerpen Jelajah Cita Rasa
Festival Sastra Kota Malang 2024: Peluncuran Antologi Cerpen Jelajah Cita Rasa

Selain itu, festival ini turut menghadirkan tiga bintang tamu spesial yang tidak lain adalah pemenang dari 10 karya terbaik sayembara cerpen, yaitu Mashdar Zainal, Muna Masyari, Bramantio, dan Fikri Zulfikar. Mas Dar dikenal sebagai seseorang yang menyukai puisi dan menulis prosa. Ibu Muna juga menyampaikan kesan bahwa format cerpen yang diusung dalam festival ini seolah seperti melihat hidangan makanan, apakah menggugah selera atau tidak. Sementara itu, Dar Zainal menambahkan bahwa mencicipi cerpen seperti mencicipi hidangan kuliner tak perlu waktu lama untuk memahami rasanya, “Karya yang matang adalah karya yang layak dinikmati”, ujarnya. Ada juga Mas Bra, menambahkan bahwa penggunaan bahasa yang tepat dan efektif hal pertama yang perlu diperhatikan.

Salah satu media partner yang turut berpartisipasi memberikan kesan yang positif terhadap FSKM. Menurut mereka, tema yang diusung sangat menarik. Para peserta bisa menemukan beragam bentuk seni, mulai dari puisi, teater, hingga literatur bacaan yang kaya akan cita rasa budaya. Mereka berharap agar festival ini dapat terus berlangsung dan menjadi ajang yang berkelanjutan.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here