Chopin lahir di Zelazowa Wola, Warsawa, Polandia, pada tanggal 1 Maret 1810, dari pasangan Prancis-Polandia. Itu sebabnya nama Chopin kental terasa logat Prancis. Chopin tumbuh dalam keluarga yang mencintai musik. Sejak usia 4 tahun, ia telah tampil di hadapan umum pada saat sebuah pesta digelar. Sementara menginjak usia 15 tahun, Chopin telah menggubah komposisi luar biasanya—yang diberi judul, Rondo in C minor. Karya tersebut menjadi karyanya yang terkenal untuk pertama kalinya dan menghantarkan namanya sebagai pianis virtuoso berbakat yang perlu disegani.
Pada usia muda itulah masa-masa paling produktif Chopin untuk memulai karirnya dan menciptakan berpuluh-puluh opus. Gubahannya tercatat meliputi pelbagai corak komposisi di antaranya Polonaise, Mazurka, Waltz, Impromptu, Scherzo, dan Prelude—yang menjadi terobosan radikalnya dalam dunia musik. Namun dari keseluruhan di atas, hanya beberapa opus-opusnya yang sampai saat ini akrab oleh pendengaran masyarakat awam maupun pegiat musik. Bahkan keseluruhan Etude gubahannya menjadi percontohan dalam pelajaran-pelajaran bermain piano.
Sepanjang perjalanan karirnya, Chopin tercatat telah menciptakan 2 opus etudes yang terdiri dari 12 komposisi pada masing-masingnya, 55 mazurka, kurang lebih 10 polonaise, 4 impromptu, 4 ballada, 4 sonata, 4 scherzo, 2 konserto, 21 nocturne, 26 prelude, 18 waltz, dan 2 fantasia. Di bawah ini, saya berusaha merangkum beberapa karya Chopin yang paling terkenal dan paling banyak didengarkan hingga sekarang, dari keseluruhan gubahan komposis-komposisinya.
Nocturne in C Sharp Minor
Nocturne in C Sharp Minor berjudul asli Nocturne No. 20 in C Minor. Chopin menuliskan aransemen Nocturne No. 20 pada rentang waktu antara 1830-1831. Nocturne in C Sharp Minor ini digubah Chopin dan diperuntukkan kepada saudari perempuannya. Komposisi Nocturne ini sangatlah lekat oleh para orang-orang Polandia berketurunan Yahudi. Pasalnya, komposisi tersebut berdengung di kamp-kamp konsentrasi pada masa kependudukan Jerman Nazi atas Polandia—dan dimainkan oleh penyintas Holocaust yang juga seorang pianis, Natalia Karp. Oleh sebab itu, komposisi Nocturne in C Sharp Minor juga terkadang disebut dengan sebutan reminiscence. Sebuah ingatan kelam akan peristiwa yang pembantaian bangsa Yahudi.
Istilah ‘nocturne’ untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh pianis kelahiran Dublin, John Field. Nocturne merupakan komposisi yang populer dengan definisi malam harinya. Opus Chopin, Nocturne in C Sharp Minor adalah gubahan yang keluar dari penggambaran demikian ketika karyanya disangkutpautkan oleh peristiwa Holocaust. Nocturne-nya tak terasa intim menggambarkan keadaan malam hari—namun malah menggambarkan sesuatu yang mengerikan—sebuah kesunyian di antara ruang-ruang yang gelap. Opus tersebut merupakan gubahannya yang paling banyak diingat sampai detik ini. Bahkan Nocturne in C Sharp Minor tersebut banyak diputar sebagai latar musik dalam film-film bergenre peperangan.
Satu contoh paling berhasil dalam mengaplikasikan komposisi Nocturne in C Sharp Minor Chopin di sebuah film terlihat dalam The Pianist, buah karya sutradara ternama Roman Polanski. Oleh sentuhan kreativitas Roman Polanski, Nocturne in C Sharp Minor menjelma bukan menjelaskan keheningan malam hari—melainkan membentuk sebuah cakrawala perenungan dalam situasi kejatuhan Polandia atas Jerman Nazi—sebuah upaya menjangkau momen humanis di tengah keadaan yang balau.
Etudes
Kurang lebih hampir keseluruhan etudes Chopin memiliki kedudukan penting di dunia pembelajaran piano. Opus etudes gubahannya yang terdiri dari 27 komposisi secara keseluruhan, membentuk serangkaian yang tak cuman tantangan teknis dalam kepelatihan piano, namun juga substansi musikal yang membentuk revolusi artistik. Hasilnya, beberapa pianis sezaman maupun setelah zaman Chopin, seperti Debussy, Rachmaninoff, sampai Schumann banyak menuliskan rangkaian komposisi etudes mereka yang hampir bercorak sama dengan gaya Chopin.
Etudes Chopin lebih akrab didengarkan oleh para pengajar piano, konduktor, arranger, dan para pengamat musik romantik. Kendati demikian, etudes-etudes Chopin sedikitnya masih punya tempat di telinga orang awam, sebagaimana etude ‘Revolutionary’ gubahannya yang diciptakan khusus bagi perlawanan rakyat Polandia terhadap kependudukan Rusia pada masa itu.
Opus etudes Chopin dituliskan di berbagai tempat, negara. Ada yang tercipta ketika ia berada di Jerman, juga Paris, sampai dengan di Inggris. Etudes pertama kali digubah Chopin pada tahun 1829 dann berakhir pada tahun antara 1841-1842. Beberapa opus etudes-nya menandai pelbagai macam emosional dan latar belakang, hingga diidentifikasi dengan beberapa sebutan, antara lain Sadness, Winter Wind, Black Keys, dan Revolutionary Etude.
Fantaisie Impromptu Op. 66
Impromptu in C# Minor atau yang lebih akrab dikenal dengan sebuatan Fantaisie Impromptu ini merupakan karya Chopin yang paling banyak ditampilkan oleh para pianis era modern sampai detik ini. Banyak musikolok yang berasumsi bahwa Op. 66 memiliki kesamaan dengan Moonlight Sonata Beethoven, dalam persoalan nada dan harmoninya. Barangkali itu benar atau mungkin juga tidak. Kendati ditulis dalam kunci yang sama dengan Adagio Sostenuto (judul asli dari Moonlight Sonata), yakni C-sharp minor dan D-flat major pada bagian B, namun improvisasi dari Op. 66 terasa menghilangkan format formal dari kebakuan musikal klasik-romantik.
Fantaisie Impromptu Op. 66 merupakan komposisi pertama dari komposisi-komposisi impromptu yang ditulis oleh Chopin. Op. 66 ini digubah Chopin pada rentang waktu antara 1834-1835. Komposisi piano solo ini ia dedikasikan untuk pianis virtuoso senegaranya sekaligus sahabat dekatnya, yaitu Julian Fontana. Tak cuman berprofesi sebagai pianis virtuoso, Julian Fontana, yang memiliki tahun kelahiran sama dengan Chopin, juga merupakan komposer, dan asisten Chopin pada masa itu.
Melodi dari Fantaisie Impromptu Op. 66 dikatakan sebagai sajian yang ringan dan lembut untuk kalangan pendengar manapun. Pola dari musik ini keluar dari gaya pakem sistemik pada zamannya, sehingga Op. 66 terdengar sangat mencolok, progresif, dan sangat berkarakter dengan temponya yag laju.
Ketiga komposisi di atas adalah karya Chopin yang hingga sekarang masih malang melintang di jagat musik dunia. Orang-orang awam pun, yang notabene tak memahami musik hampir keseluruhannya pernah mendengarkan komposisi Chopin di atas—kendati tak mengenal judulnya.