Ketika kalian mengunjungi toko buku pasti terdapat satu rak khusus yang bertuliskan best seller. Biasanya label tersebut dimaksudkan untuk mengatakan bahwa buku di rak itu sedang laris, dicari, telah dibaca banyak orang, serta terbukti dari hasil penjualannya yang tinggi.
Kalau untuk film, fenomena ini disebut box office. Biasanya terdapat juga beberapa karya novel dari penulis-penulis terkemuka terpajang di rak tersebut.
Novel menjadi salah satu bacaan yang sangat digemari oleh pembaca. Bahkan untuk sekarang penggemar novel semakin banyak. Hal itu pula yang menjadikan penulis-penulis sastra semakin banyak mengeluarkan karya novel.
Di antara banyaknya karya tersebut, terdapat beberapa novel yang dianggap sebagi karya terbaik sepanjang masa. Berikut beberapa novel sastra Indonesia terbaik sepanjang masa yang wajib kamu baca.
Tetralogi Pulau Buru (Pramoedya Ananta Toer)
Tetralogi “Pulau Buru” merupakan novel sejarah yang ditulus oleh Pramoedya Ananta Toer. Tetralogi Buru adalah novel-novel yang ditulis selama pengasingannya di Pulau Buru.
Terdiri dari novel Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Tetralogi Pulau Buru menceritakan tentang seorang Minke sebagai tokoh utama, yang merupakan pejuang pers generasi awal Indonesia, R.M. Tirto Adhi Soerjo.
Tetralogi Pulau Buru telah dikenal sebagai novel terbaik sepanjang masa, sederetan penghargaan internasional juga diterima seperti PEN/Barbara Goldsmith Freedom to Write Award, Ramon Magsaysay Award, dan lain-lain.
Cantik itu Luka (Eka Kurniawan)
“Cantik Itu Luka” merupakan sebuah novel yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Novel karya Eka Kurniawan ini layak dinobatkan sebagai salah satu novel terbaik sepanjang masa.
Hal ini karena novel tersebut berhasil memenangkan penghargaan perdana World Readers pada 2016. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan cantik di masa kolonial Bernama Dewi Ayu.
Ia dipaksa menjadi seorang pelacur sehingga membuat dirinya tumbuh menjadi wanita pelacur yang tersohor di Halimunda.
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)
Ronggeng Dukuh Paruk ditulis oleh Ahmad Tohari, yang menceritakan tentang seorang penari ronggeng Jawa bernama Srintil dan seorang tentara yang bernama Rasus.
Novel ini mendapatkan penghargaan dari Yayasan Rancage di Bandung pada 1987, Southest Asian Writer Award 1995, dan sudah difilmkan dengan judul Sang Penari pada tahun 2011.
Olenka (Budi Darma)
Novel Olenka yang ditulis oleh Budi Darma ini menceritakan tentang kisah gaya kehidupan percintaan atau cinta kasih orang-orang Amerika yang bebas, percaya diri, serta sungguh-sungguh. Menceritakan tentang kisah yang cukup sederhana, tetapi tetap filosofis.
Olenka memenangkan Sayembara Mengarang Roman yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta, memperoleh hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta, dan Budi Darma behasil meraih hadiah Sastra ASEAN (SEA Write Award).
Lelaki Harimau (Eka Kurniawan)
“Lelaki Harimau” juga merupakan novel karya dari Eka Kurniawan yang juga menjadi salah satu novel terbaik sepanjang masa. Novel ini berkaitan erat dengan realisme magis, yang menceritakan kehidupan sehari-hari.
Lelaki Harimau berhasil mencatatkan prestasi sebagai buku Indonesia pertama yang dinominasikan di ajang penghargaan sastra bergengsi dunia, The Man Booker International Prize.
Setelah sedikit menceritakan sepenggal isi novel-novel di atas, tentunya kamu perlu membaca mereka minimal satu kali seumur hidup.
Atau setidaknya, salah satu judul novel di atas harus ada di rak bukumu. Selamat menikmati!