Mengenal Lebih Dalam Tentang Filsafat Politik Kuno dan Klasik
Mengenal Lebih Dalam Tentang Filsafat Politik Kuno dan Klasik

Kelas filsafat pada hari Sabtu 19 Oktober 2024 bertempat di Togamas Dieng setiap hari Sabtu sukses diselenggarakan di mana tema pada kelas filsafat pada hari ketujuh membahas tentang “Filsafat Politik Kuno dan Klasik” yang dimoderatori oleh Asrofi dengan pemateri Bapak Muhammad Anaf.  Pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober membahas tema yang cukup menarik dimana di buka dengan moderator menyampaikan tentang materi filsafat politik kuno dan klasik terutama yang berhubungan dengan socrates aristotoles dan plato. Dimana moderator menyampaikan pengantar bahwasaanya ”kondisi saat ini luar biasa runyam karena skema politik nasional bagaimana trias politika itu dikekangi oleh bapak Jokowi, dimana konstitusi di langgar seeenaknya mengubah aturan atau dalam lingkup internasional yang memiliki standar ganda dimana hanya bersolidaritas terhadap satu negara. Oleh karena itu materi  pada hari Sabtu 19 Oktober tentang sangat berhubungan tentang bagaimana mengelola suatu negara melalui pandangan Filsafat Politik Kuno dan klasik”.

Bapak Anaf dalam pembukaan materi sekaligus yang menjadi materi inti mengungkapkan bahwa filsafat politik kuno atau classic disini istilahnya kita membiarkan pertentangan. Dalam pengantarnya beliau mengungkapkan sebenarnya jadi kita awal politik itu dengan pemikiranYunani nah dari federasi 5 sebelum masehi sampai runtuhnya kekasiaran romawi pada 5 masehi tokoh intinya aristoteles dan sebenarnya itu juga kontisasi dari bagian plato serta aristotoles. karena bersifat muntatikonis tokoh utama berasal dari isu-isu politik terus konsep yang digunakan dalam implementasi dan mengorganisasi politik contoh seperti politik dan kesateraan nah itu akhirnya juga menghubungkan intensitas-intensitas politikus siapa? tidak membedakan startis dan konvensus ujung-ujungnya membahas suatu hal yang praktis.

Pengaruh Pemikiran Plato

Dalam hal ini pengaruh modern plato itu sangat kuat jadi secara kuat tidak harus diamini tapi di menjadi di emban karena memiliki pengaruh. Pemikiran Plato memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan filsafat politik kuno dan klasik. Sebagai murid dari Sokrates dan guru dari Aristoteles, Plato tidak hanya memberikan dasar-dasar penting bagi filsafat politik, tetapi juga menjadi rujukan utama bagi para pemikir di kemudian hari. Salah satu kontribusi utamanya adalah gagasan tentang negara ideal yang diuraikannya dalam karya monumental The Republic (Republik).

Pada hal ini menjadi hal yang sangat penting untuk mengukapkan bahwasanya sebuah tatanan negara yang sempurna, di mana keadilan menjadi prinsip utamanya. Menurut Plato itu sendiri , keadilan dapat dicapai melalui pembagian kerja yang sesuai dengan kemampuan alamiah setiap individu. Ia membagi masyarakat ke dalam tiga kelas: kelas penguasa (filosof), kelas prajurit, dan kelas pekerja. Filosof dipandang sebagai pemimpin yang ideal karena mereka dianggap memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang lebih tinggi dibandingkan kelas lainnya. Hal ini menjadi cikal bakal konsep meritokrasi, di mana pemimpin haruslah individu yang paling bijaksana dan berpengetahuan.

Pengaruh Plato dalam filsafat politik juga terlihat dari pemikiran tentang idea of forms (ide tentang bentuk-bentuk), yang merupakan konsep bahwa dunia nyata hanya merupakan bayangan dari dunia ideal yang sempurna. Di dalam politik, hal ini bermakna bahwa tatanan politik yang ada di dunia ini hanyalah cerminan dari tatanan yang lebih tinggi, dan tugas para pemimpin serta masyarakat adalah mendekati bentuk ideal tersebut.

Selain itu, Plato juga memperkenalkan gagasan tentang philosopher-king atau raja filosof, di mana seorang pemimpin haruslah seorang filosof yang menguasai kebenaran dan keadilan. Menurutnya, hanya mereka yang telah mencapai kebijaksanaan sejati yang layak memimpin negara. Konsep ini menjadi landasan bagi teori politik di masa-masa berikutnya, dan menjadi topik yang terus diperdebatkan dalam sejarah pemikiran politik, baik di Barat maupun di Timur. Plato juga memberikan perhatian besar pada peran pendidikan dalam politik. Menurutnya, pendidikan bukan hanya sekadar alat untuk memperbaiki individu, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan pendidikan yang tepat, seorang pemimpin dapat terbentuk dengan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kebijaksanaan.

Pengaruh Plato dalam filsafat politik kuno dan klasik sangat besar, terutama dalam memberikan konsep-konsep dasar tentang keadilan, kepemimpinan, dan peran pendidikan dalam politik. Pemikirannya terus relevan hingga masa kini, memberikan landasan penting bagi diskusi-diskusi politik modern.

Kesimpulan

Dalam pemikiran Plato memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan filsafat politik kuno dan klasik. Sebagai murid Sokrates dan guru Aristoteles, Plato memberikan dasar-dasar penting bagi filsafat politik yang menjadi rujukan utama bagi para pemikir di kemudian hari. Salah satu kontribusi utamanya adalah gagasan tentang negara ideal yang diuraikannya dalam karya monumental.  Selain itu juga , Plato memperkenalkan gagasan tentang philosopher-king atau raja filosof, di mana seorang pemimpin haruslah seorang filosof yang menguasai kebenaran dan keadilan. Pengaruh Plato dalam filsafat politik kuno dan klasik sangat besar, memberikan konsep-konsep dasar tentang keadilan, kepemimpinan, dan peran pendidikan yang terus relevan hingga masa kini.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here