Apa yang pertama kali di benak kalian ketika mengalami sakit? Merasakan gejala yang dirasakan di tubuh bukan? Tentu ketika seseorang sakit pasti merasakan tubuh yang tidak biasa dari hari-hari biasanya. Gejala-gejala sakit yang sedang dialami, Apakah kamu langsung mencari informasi penyakit di mesin pencari google? Dari sebagian orang yang membaca tulisan ini pasti pernah secara langsung dan secara sadar ingin mencari informasi penyakit yang diderita di mesin pencari google. Setelah membaca informasi penyakit di mesin pencari google apa ada rasa ketakutan dan panik? Jika benar, mulai hari ini tanamkan di pikiran untuk membiarkan pola pikir skeptis masuk ke dalam benak pikiran.
Saat ini penggunaan mesin pencari google sebagai wujud nyata atas adanya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi telah membawa perspektif baru pada masyarakat. Tidak hanya teknologi yang mengalami perubahan, cara berpikir masyarakat turut mengalami perubahan. Teknologi menggiring masyarakat dalam pola pikir yang berbeda. Masyarakat yang dihadapkan oleh keberadaan teknologi dalam mencari informasi membentuk pola pikir yang mengacu pada informasi di mesin pencari google. Bukan hanya kalangan pelajar yang mayoritas menggunakan mesin pencari google dalam mencari pengetahuan di kancah pendidikan yang dianggap memiliki kebenaran yang sebenarnya. Orang yang sudah menginjak dewasa saja terkadang mempercayai hal sesuatu dalam sistem teknologi dan sebaliknya tidak mempercayai dengan apa yang diketahuinya dan dirasakannya.
Kehidupan yang dijalani masyarakat, saat ini kebanyakan selalu ditentukan berdasarkan dari google. Sebagian besar memang semua informasi ada pada mesin pencari google. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk tidak selalu mempercayai informasi yang tertera. Mesin pencari google yang termasuk media informasi memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran semua orang. Bahkan, kepercayaan individu dalam mencari suatu informasi di mesin pencari lebih besar kepercayaannya dibandingkan kepercayaannya pada diri sendiri. Kepercayaan pada diri sendiri seolah telah hilang sejak perubahan teknologi yang kian semakin canggih hingga selalu menunjukkan eksistensinya di jalanan, rumah, bangunan, dan lain-lain. Kepercayaan masyarakat terkait suatu gejala penyakit yang ingin mendapatkan informasi tersebut, lebih mendahulukan dalam mencari informasi pada mesin pencari. Mesin pencari khususnya google melemahkan diri seseorang yang sebetulnya informasi yang ditemukannya tidak selalu menunjukkan kebenaran. Pada konteks ini, kebenaran tidak semua rata dengan adanya ketidaksesuaian penyakit, meski reaksi tubuh atas gejala-gejala yang dirasakan memiliki kesamaan.
Dari rasa keingintahuan yang otomatis ada keinginan tergerak untuk mencari informasi penyakit dengan jangkauannya yang lebih mudah dan lebih dekat. Inilah satu alasan informasi mesin pencari google membuat seseorang memunculkan perasaan yang tidak semestinya mereka takuti. Ketika ada pertanyaan di pikiran yang tidak bisa terjawab oleh diri kita sendiri, tubuh menjadi saksi melalui pertanyaan yang diketik pada mesin pencari google. Keingintahuan tersebut akibatnya mengarah ke reaksi dalam diri kita yang timbulnya kepercayaan informasi google hingga mengakibatkan hilangnya ketidakyakinan diri sendiri bahwa diri kita bisa saja baik-baik saja. Apa yang dipikirkan dan dirasakan seseorang dapat menjadi penyebab atas penyakit itu sendiri. Sebenarnya yang paling harus ditakuti adalah pikiran yang bisa membawa kita ke antah berantahnya kehidupan.
Mesin pencari di google berdampak pada orang yang mudah mempercayai suatu informasi terutama bidang kesehatan dalam keingintahuan penyakit. Tidak diragukan lagi penggunaan mesin pencari google telah banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan mesin pencari telah menjadi hal pakem orang dalam mempercayai informasi yang dianggap kebenaran. Informasi tentang suatu gejala penyakit yang terdapat di google menjauhkan realitas yang dihadapi oleh setiap individu. Dalam mencari kebenaran penyakit yang diderita, orang Indonesia seringkali hanya berpatokan pada informasi yang telah ada pada teknologi yang dimilikinya. Sehingga, realitas penyakit yang diderita tertutupi oleh data informasi teknologi. Tanpa disadari orang yang mengutamakan kepercayaan penyakit pada mesin pencari google seiring waktu mengakibatkan perubahan kehidupan yang dijalaninya. Kehidupan yang bisa saja menjadi berantakan dan susunan yang telah dirancang sebelumnya bisa saja menghilang dan menjauh karena mempercayai informasi di sistem teknologi.
Mudah mempercayai penyakit yang diderita seseorang dalam mencari informasi penyakit di mesin pencari menjadi hal yang tidak pandang usia. Semua masyarakat khususnya generasi saat ini bergantung pada media internet. Internet membuat keterlekatan informasi yang instan dalam benak pikiran masing-masing individu. Gejala seseorang yang memiliki kesamaan dengan gejala penyakit dalam informasi media internet secara langsung berujung mendiagnosis penyakit yang diderita oleh diri sendiri atau istilah yang dikenal sekarang yaitu self diagnosis. Kata self diagnosis sudah tidak asing lagi didengar oleh orang yang hidupnya tidak bisa terlepas dari teknologi seperti handphone. Informasi yang ada di mesin pencari dapat menjerumuskan pemikiran seseorang apabila informasi yang didapatkan tidak melewati tahap penyaringan terlebih dahulu. Seseorang yang mendapat sejumlah informasi tanpa adanya penyaringan cenderung ditenggelamkan dengan jalan pikirannya masing-masing bersamaan rasa ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran yang berlebihan. Takut pada penyakit yang tertulis di mesin pencari google yang membuat kamu sulit melangkah untuk bekerja? Khawatir dengan kondisi yang akan buruk? Cemas dengan rencana yang belum terwujud? Rasa-rasa tersebut akan mempersulit langkah seseorang yang sedang berjalan di tengah rutinitas kehidupan.
Dalam hal ini, pemikiran skeptis diperlukan dalam menanggapi suatu informasi. Pemikiran skeptis tidak selalu buruk, tergantung pada fenomena apa yang ingin dilihat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis adalah kurang percaya atau ragu-ragu terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya. Suatu pernyataan sudah semestinya dibentengi oleh pemikiran skeptis yang memang tidak semua hal pemikiran ini berpihak. Fenomena orang Indonesia yang mempercayai dan meyakini informasi di mesin pencari perlu ada pemikiran skeptis untuk melindungi pikiran dari sumber informasi penyakit yang dalam informasi tersebut cenderung informasi yang tingkat penyakitnya tinggi dan serius. Skeptis pada sebuah informasi di mesin pencari dapat menguntungkan diri agar tidak mudah dilanda rasa negatif. Ketika melihat dengan ada rasa keingintahuan penyakit yang dialami, melalui pemikiran skeptis dapat menjadi benteng perlindungan dari perasaan kecemasan yang akan melanda diri ketika mempercayai informasi di mesin pencari google.
Pada umumnya, skeptis memang sering terjadi dalam dunia pengetahuan termasuk bidang teknologi. Adanya teknologi bukan sepenuhnya ditolak atas keberadaannya yang telah mengalami perkembangan. Tetapi, dengan adanya internet yang dihasilkan dari teknologi sudah sepantasnya membuka pola pikir yang lebih terbuka yang tidak menutup pemikiran lain. Keraguan yang dirasakan bukan terletak pada dalam diri seseorang, melainkan keraguan sangat diperlukan pada sebuah sistem. Sistem yang berisi informasi kesehatan tidak selalu memiliki kesamaan dengan apa yang dialami dan diderita. Hal tersebut memperlihatkan posisi kepercayaan diri sendiri lebih rendah posisinya dibandingkan kepercayaan sistem yang telah dibentuk menjadi susunan sedemikian rupa. Sekarang ini mempercayai diri dikesampingkan atas mempercayai informasi yang ada di sistem yang memiliki algoritmanya tersendiri.
Keberadaan teknologi membuat masyarakat lebih cenderung menyukai hal-hal praktis, salah satunya mempercayai diagnosa penyakit di mesin pencari. Orang-orang ketika mencari informasi mengutamakan pada mesin pencari google dalam memperlihatkan kebenaran. Orang-orang Indonesia yang kebanyakan mempercayai suatu informasi harus memposisikan diri dengan membuka ruang pemikiran melalui membiarkan sikap skeptis memasuki pikiran dalam meragukan pernyataan yang tertera di media internet khususnya mesin pencari google sebagai suatu informasi yang tidak selalu bersifat fakta dengan kondisi seseorang yang dialami. Jangan membiarkan dan mengasingkan pola pikir skeptis, justru biarkan pemikiran skeptis mendekat. Skeptis dapat menjadi tali yang memperkuat diri dari perasaan negatif yang sewaktu-waktu merubah sikap, baik itu pada diri sendiri maupun orang lain.
Realitas yang dihadapi seseorang terkait penyakit tertutupi dengan informasi dunia teknologi. Teknologi dapat membutakan penglihatan manusia dalam menunjukkan realitas. Pola pikir masyarakat yang berubah mengarah pada kondisi di mana suatu penyakit muncul dari pikiran manusia itu sendiri yang didorong oleh informasi yang dianggap kebenaran. Informasi di berbagai media internet terutama mesin pencari google tidak selalu akurat bagi seseorang yang menderita penyakit, walaupun gejala penyakit yang diderita memiliki kesamaan dengan informasi gejala penyakit di mesin pencari google. Sementara itu, pada umumnya mesin pencari google tidak selalu memperlihatkan hal objektif yang sebetulnya hanya memperlihatkan kemungkinan kondisi kesehatan yang diderita. Kewaspadaan orang-orang Indonesia tidak hanya terletak pada penyakit, tetapi juga pada sebuah informasi kesehatan di mesin pencari google. Meskipun begitu, informasi mengenai penyakit yang tersimpan pada sistem teknologi tidak menandakan semua hal itu tidak valid. Melainkan, informasi tersebut diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja yang menderita penyakit hal serupa.
Untuk itu, sudah sepatutnya seseorang konsultasi dengan tenaga medis. Di era perkembangan teknologi sekarang ini sudah ada hal baru yang dapat membantu orang yang ingin berkonsultasi ke dokter. Aplikasi Halodoc, Alodokter, Klikdokter, dan aplikasi kesehatan lainnya bisa menjadi pilihan untuk berkonsultasi ke pakar ahlinya. Jika dibandingkan dengan informasi mesin pencari google, aplikasi tersebut termasuk salah satu solusi agar kepercayaan diri tidak terlalu berpatokan pada informasi di mesin pencari google. Aplikasi-aplikasi bidang kesehatan tersebut menyesuaikan kondisi fisik yang sedang dialami seseorang. Berbagai pertanyaan akan dihadapi oleh penderita yang sekaligus bisa mengurangi kepanikan. Hal ini tetap tidak memungkiri berkonsultasi dengan tenaga medis secara langsung ke tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi solusi terbaik dalam adanya tindakan pemeriksaan dan menindaklanjuti bila penyakit yang diderita memiliki keparahan.
Dalam menangkap sebuah informasi tentang gejala penyakit yang dirasakan, semua orang harus membuka pola pikir skeptis yang tidak lebih memihak pada semua informasi mengenai penyakit di mesin pencari google. Mesin pencari google hanya akan membuat seseorang mengalami kepanikan yang kondisinya bertolak belakang dengan informasi yang disebutkan oleh dokter di tempat pelayanan kesehatan ataupun aplikasi konsultasi masalah kesehatan. Jika seseorang terlalu memihak informasi yang ditunjukkan di mesin pencarian google akan dilanda kecemasan yang berlebihan yang sebenarnya kondisi kesehatannya tidak memiliki tingkat keparahan yang serius. Kemampuan manusia dengan menanggapi informasi penyakit yang tertera di mesin pencari melalui pemikiran skeptis dapat membantu dan menyelamatkan pikiran dari kekhawatiran atas penyakit yang lazimnya informasi penyakit tersebut memperlihatkan tingkatan keparahan penyakit yang tinggi. Sudah selayaknya kita yang berhadapan dengan kemajuan teknologi untuk mencerna berulang dalam melihat kenyataan. Apa yang dilihat dari informasi penyakit di mesin pencari google tidak selalu menunjukkan hidup yang gelap di kenyataan.
Sumber:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Skeptis. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).