Kalau ada kesempatan ke Kota Malang, jika keliling ke beberapa titik atau jalur, maka akan dengan mudah tidak sengaja ketemu dengan Meteor Cell. Beberapa outlet modern store handphone nya bertebaran di penjuru kota. Beberapa outletnya megah mengambil posisi di lokasi strategis Kota Malang.
Bicara tentang handphone, jika Kita iseng memeriksa beberapa fungsi di HP, maka di bagian log panggilan, akan menemukan ada bagian yang merekap mengenai incoming calls dan outgoing calls. Karena dekat dengan keseharian Kita, bakat untuk mudah relate dan relevan, konsep ini Saya adopsi dan gunakan dalam pembahasan mengenai marketing.
Kalau outgoing calls, biasanya font nya berwarna merah, sebagai rekap untuk panggilan keluar yang Kita lakukan dari nomer HP Kita menghubungi nomer HP lain. Kadang yang sana mengangkat telepon dan nyambung, kadang juga tidak berbalas alias bertepuk sebelah tangan. Kita pengen menghubungi, sementara di sisi sebelah sana menghindari. Kenapa ya? Tidak mengagetkan, bisa jadi, sisi sana sedang hutang dan belum ada niatan atau rencana membayar, sehingga pura-pura tidak sambung koneksinya.
Bagian yang lebih Saya perdalam dalam pembahasan kali ini, adalah perkara : incoming calls. Di log panggilan, biasanya berwarna hijau, menandakan nomer nomer yang mencoba menghubungi Kita, baik tersambung atau tidak.
Incoming call, atau incoming messages, adalah sebuah fenomena dan indikator yang bagus dalam proses marketing yang Kita jalankan. Banyak brand yang sok iye. Maksudnya, sok keren, sok estetik, sok artistik, di media sosialnya, demi apa? Ya demi menarik perhatian, dan meniti tujuan agar para prospek potensi calon konsumen, pada melirik, penasaran, dan kemudian membuka interaksi dengan Kita, menghubungi untuk bertanya lebih lanjut atas apa yang Kita tawarkan.
Incoming calls, incoming messages, incoming comments, Saya sebut sebagai incoming prospect. Jika sudah ada yang mulai menghubungi, sudah mulai ada yang mengirim pesan, sudah ada yang meninggalkan komentar, maka separuh masalah marketing sudah mulai terurai.
Pasti hati tenang dan suasana tenang kalau prospek calon konsumen pada berdatangan nyamperin jalur-jalur marketing yang sudah Kita siapkan. Makanya, di Meteor Cell, indikator berupa incoming prospect ini jadi satu faktor penting yang dipantau betul-betul, bahkan ditargetkan dengan ketat.
Berapa chat masuk harian ke nomer WA?
Berapa DM masuk harian ke akun IG?
Berapa chat masuk harian di akun Shopee?
Berapa chat masuk harian di akun Tokopedia?
Berapa chat masuk harian di akun Tiktok dan TikTok Shop?
Tidak cuma itu, hal-hal seperti prosentase pesan dibalas, kecepatan membalas, dan juga perbandingan hasil ujung akhir chat juga dianalisis dan disajikan. Percuma jika hanya memantau chat banyak masuk, karena di ujung chat, bisa ada paling nggak 3 muara akhir : berujung beli, berbuah loss sales, atau ngambang jadi PHP tanpa kepastian.
Nah, sudah paham tentang incoming prospect. Pertanyaannya, bagaimana cara memicu agar incoming prospect terjadi? Karena kalau sadar, incoming prospect punya poin yang tinggi dalam pencapaian target penjualan kan? Ibaratnya, kalau team sales Kita mau memasak, maka se jago-jagonya dia memasak, ya cuman bakalan memasak angin, jika tidak ada bahan baku berkualitas tinggi yang disediakan atau disuplai.
Incoming prospect dipicu dengan cara mengujikan aneka konten, menguploadnya dalam takaran jumlah dan rumus tertentu, lalu mengukur konten mana yang menarik lebih banyak minat. Jangan sepelekan stories, karena dalam banyak kasus, target incoming prospect ditopang dari pekerjaan harian membuat stories.
Status WA itu banyak yang lihat, kalau banyak kontak WA nya saling simpan kontak.
Status IG itu banyak yang lihat, kalau banyak followers dan jangkauan akun tinggi.
Jadi, meningkatkan incoming prospect caranya gampang, terang benderang : rajin nyetatus, terutama stories.
Cuman, yang memang berat, adalah meniti langkah awal, yakni memiliki ribuan kontak dan atau followers, yang caranya sudah dibahas di tulisan sebelum ini, yakni FLKD di media sosial, fan canvassing untuk WA.
Kalau gak mau cara rajin, rutin, disiplin, maunya yang cepat cepet, dan sat set, ya sudah, pakai iklan berbayar, keluarkan budget perluasan sebaran dengan iklan, jangan kayak orang susah.
Apa kalau banyak incoming prospect, lalu otomatis naik tinggi juga omzetnya?
Kita bahas di tulisan berikutnya.