Rahasia Marketing: Konsumen Cari Manfaat, Bukan Sekadar Produk!
Rahasia Marketing: Konsumen Cari Manfaat, Bukan Sekadar Produk!

Dampak dari sering bertemu dengan orang berbeda dari aneka industri yang berbeda, ada momen yang menarik ketika Saya konsisten melihat wajah yang kaget, ekspresi mengernyitkan dahi, dan sorot mata penasaran setengah tidak terima, setiap Saya lontarkan pernyataan :

“Konsumen tidak pernah mau membeli produk”

Langsung reaksi dong pastinya? Lha ngapain Kita pusing-pusing mikirin marketing jika konsumen tidak pernah mau membeli produk? Eh, ternyata ada kalimat lanjutannya :

“Konsumen membeli benefit, faedah, dan manfaat dari produk.”

Ini pemikiran sederhana, namun banyak berguna, karena dalam pembahasan tentang produk, yang jadi titik fokus bukanlah produknya, namun justru benefit, faedah, dan manfaat dari produk tersebut.

Apa hubungannya dengan proses marketing? Banyak sekali, terutama terkait dengan cara team marketing Kita memahami produk yang dijual. Dalam praktek keseharian, Kita menyebutnya sebagai product knowledge. Kalau team tidak memahami product knowledge, maka tidak heran akan mungkin terjadi situasi :

“Menawarkan ke 10 orang, ditolak oleh 11 orang”

Lho kok bisa? Ya bisa aja, karena 10 orang yang ditawari menolak, dan 1 orang yang jualan juga dalam pikiran dan hatinya menolak, karena tidak yakin dengan produk yang dijual.

Dengan dasar pemahaman bahwa konsumen tidak membeli produk, namun membeli manfaat dari produk yang dijual, maka ini dapat menjadi panduan tentang bagaimana Kita menampilkan sebuah produk dalam konten dan berbagai media. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menjelaskan produk adalah urutan : Manfaat, Nama Produk & Spesifikasi, Nilai Tambah, Harga, Dan Promo Yang Berlaku.

Contoh :

Nyari baju lebaran anak model terbaru dengan kualitas yang bagus? [Manfaat] Twist Kids cocok jadi pilihan dengan koleksi kemeja, t-shirt, celana, jaket model terbaru untuk anak usia 4 hingga 14 tahun, [Nama Produk & Spesifikasi] dari brand yang telah teruji sejak 35 tahun dan tersedia di 150 lebih gerai di jaringan Matahari Department Store, [Nilai Tambah] dengan harga mulai 150rb an [Harga] dan dapatkan voucher belanja langsung dengan DM ke akun IG www.instagram.com/twistkids.co [Promo Yang Berlaku].

Meski Saya adalah orang dengan latar belakang marketing, namun dengan tanpa ragu dan sepenuh hati, Saya akan bilang bahwa Saya adalah pemuja keunggulan produk. Maksudnya bagaimana? Sederhana saja, marketing adalah pekerjaan memahami, mengemas, dan memasarkan produk. Pertanyaannya, produknya apa? Kalau produknya bagus, ya proses memahami, mengemas, dan memasarkan, akan berjalan mulus.

“Produk yang bagus, memasarkan dirinya sendiri, sedangkan marketing yang bagus, melipatgandakan pemasarannya.”

Namun, dalam banyak kasus, marketing ditempatkan secara salah kaprah, dalam posisi sebagai juru poles alias tukang make up yang berlebihan. Bagaimana caranya, agar produk yang biasa saja, atau lebih parahnya produk yang jelek, terkesan dan dianggap produk bagus, kan kacau?

Oke, memang make up artist atau MUA, tugasnya memoles dan mempercantik tampilan, namun tugasnya lebih mudah jika sedari polosan talent nya memang sudah cantik, maka tugas marketing adalah mempertebal kecantikan yang sudah ada, dan menyebarluaskan pada dunia.

Seperti bisnis makanan, jika makanan memang enak, maka tugas marketing adalah memahami, mengemas, dan memasarkan makanan enak tersebut kepada khalayak yang lebih luas. Memastikan yang sudah pernag beli mau beli lagi dan beli terus, dan yang belum beli jadi bergegas kebelet dan ngebet beli. Menjadi rumit jika makanannya kurang enak, dan marketing diharap untuk membuat kesan produknya enak, dan dituntut membuat produknya laku keras di pasaran. Karena, inti masalahnya, adalah balik dulu ke resep, bahan, cara masak, dan tempur dulu di dapur, bukan pusing di marketing.

Jadi ingat percakapan cowok jelek yang datang ke tukang cukur rambut, kemudian tukang cukurnya nanya :

“Pengen potong model apa Bang?”

Cowok jelek menjawab :

“Terserah Bang, asal jadi ganteng… ”

Tukang cukur menjawab :

“Maaf Bang, gak sanggup, Saya cuman bisa ngubah potongan rambut, belum bisa kalau dipaksa ngubah takdir…. “

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here