Plot klise anime isekai (dunia lain) : gagal hidup di dunia nyata, merasa kalah, lalu menemukan portal menuju dunia lain. Setelahnya kita bisa senang-senang bisa membentuk dunia yang diinginkan, jauh dari sosok tokoh penuh kegagalan, masyarakat yang hancur, atau dunia yang tak adil. Ini semua gambaran umum isekai. Apa yang membedakan satu sama lain, hanyalah penokohan, latar cerita dan bangunan logika yang ingin dibawa oleh mangaka dari prolog sampai ke ending. Sama seperti Tensei Kenja dan Tensura.
Kesamaan pertama mereka, mati konyol di dunia nyata. Keduanya sama gagal di dunia nyata. Tokoh Tensei kenja pegawai kantoran yang saban hari bekerja di depan kompunter kantor, barangkali seperti admin perusahaan. Tensura, sama-sama pegawai kantoran, tapi cerita detail tokoh masih samar. Sepanjang jalan pulang, isi kepala tokoh utama Tensura kosong, melihat jalanan lenggang pulang-pergi para pekerja kantor yang membuatnya bingung; apa yang mereka kejar. Kesamaan kedua, menggunakan slime sebagai citra tokoh terkuat di dunia isekai, yang di dunia nyata slime dianggap makhluk paling lemah di dunia. Ketiga, pembentukan karakter slime. Slime yang lemah, diangkat menjadi tokoh terkuat, bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai alat yang menyimpan kekuatan melimpah.
Apa yang membedakan ribuan orang gagal yang masuk ke dunia isekai, atau, apa yang membedakan ribuan mangaka yang membentuk isekai dalam dunia anime atau manga. Garis tegas, yang membedakan mereka adalah kekayaan cerita. Ada banyak anime yang lahir, mengambil tema isekai tapi gagal memberi cerita yang kaya, paling mudah diterka, paling rendah, seorang mangaka hanya memuat tokoh lemah menjadi overpower, dengan keterangan kekuatan masing-masing tokoh yang penuh menu. Ada yang mampu mengangkat gunung ke langit, menjatuhkannya ke bumi, dan menciptakan kiamat. Ada yang mampu membelah lautan. Tapi apa dengan cara itu, kita melihat seolah Anime-Isekai yang macam itu, terasa oke?
Dari sini antara Tensei Kenja dan Tensura perlu didudukkan. Hal pertama yang diperlukan, tentu membedakan grafik dan visual. Animasi grafik dan visual dalam anime, tentu jelas berbeda. One Piece pada tahun 2010 dan 2020 misalnya, akan terlihat kentara jelasnya. Visual dalam dunia grafis anime, sama seperti dunia sinematik, dalam konteks beberapa teknis. Perihal latar dan frame kamera, dalam Tensura lebih variatif. Dengan ragam Teknik pengelihatan, ini paling mudah membuat penonton menilai, apa dan seperti apa kelebihan film A dibanding film B. Menyajikan ragam sudut pandang, akan cenderung memudahkan penonto menangkap kekayaan film.
Misalnya, dalam dialog sederhana pertanyaan, bagaimana kondisi peperangan di Lapangan A. Ini akan terlihat dramatis, genting, dan perlu siasat cepat, apa yang harus dilakukan setelahnya jika kamerah mengarah kepada ekspresi wajah dalam medium shot. Berbeda jika visual itu memperlihatkan medan perang jauh dari atas awan memakai mode longshot drone. Suasana pertanyaan itu, akan menimbulkan penangkapan makna hanya sekedar melihat sejauh mana suasana perang berlangsung.Dalam konteks Tensei Kenja dan Tensura, keduanya memiliki banyak Battle Scene. Hanya yang membedakan, Tensura lebih variatif. Seperti untuk menggambarkan tokoh Rimuru menjelang berubah dewa.
Alur penceritaan. Kedua tokoh utama itu sama-sama gagal, tetapi yang membedakan apa? Antara Rimuru dan Yuji. Rimuru, dengan latar belakang kematiannya yang penuh kekonyolan memiliki imajinasi lebih luas. Rimuru, tidak hanya menekankan aspek overpowernya tokoh utama. Kendati overpower-nya seorang Rimuru menjadi bumbu muatan cerita yang menarik, dilihat dari ragam menu kekuatannya. Dunia tempat Rimuru tinggal, adalah dunia multiras. Setiap ras, memiliki etnis dan adatnya masing-masing, hanya saja dari setiap ras, belum pernah sedikitpun membangun diplomasi untuk hidup bersama. Selain itu, belum mampunya antar ras hidup bersama, anatara lain juga disebabkan oleh para raja ibilis yang menetapkan teritorinya tanpa musyawarah dengan ras lain.
Rimuru lahir di tengah stabilitas politik yang itu-itu saja, dan muncul dengan kekuatan tanpa batas. Apa yang lahir dari idenya, adalah tentang bagaimana cara membuat dunia ini bisa berbagi dalam kasta yang sama. Ia tidak hanya agung sebagai pahlawan. Kadang-kadang, ketika penonton ingin melihat Rimuru sebagai tokoh, konstruk itu sekera dihancurkan dengan komedi. Ini jelas membedakan dengan Tensei Kenja dengan sosok Yuji-nya. Yuji dalam tokoh Tensa Kenju, memang sedari awal sudah dibentuk sebagai tokoh terkuat, yang memiliki muatan motif menjadi pahlawan. Sehingga bangungan cerita berikutnya, hanya selalu lekat dengan ide bagaimana menciptakan peristiwa-peristiwa heroik. Begitu dan seterusnya. Isekai memang untuk orang gagal, tapi tokoh gagal macam apa yang anda ingin pilih dalam dunia Isekai?.