Bincang Buku: Menemukan Jawaban dalam Perjalanan Tumbuh Dewasa
Bincang Buku: Menemukan Jawaban dalam Perjalanan Tumbuh Dewasa

Togamas Dieng, Minggu, 24 November 2024 – Duduk Baca, komunitas pecinta literasi, menggelar acara Bincang Buku dengan topik Tumbuh Dewasa dengan Segenap Tanya. Acara ini mengupas tuntas karya Kurniawan Gunadi, seorang penulis yang telah memulai perjalanannya dalam dunia tulis-menulis sejak 2009 dan menerbitkan buku pertamanya pada 2014. Dengan tagline “Tumbuh dewasa antara tanggung jawab dan panggilan hati”, diskusi ini menjadi ruang refleksi bagi banyak peserta yang sedang bergulat dengan tantangan hidup dewasa.

Bincang Buku: Menemukan Jawaban dalam Perjalanan Tumbuh Dewasa
Bincang Buku: Menemukan Jawaban dalam Perjalanan Tumbuh Dewasa

Mengurai Krisis Usia 30-an

Kurniawan Gunadi, atau yang akrab disapa Mas Gun, membuka sesi bincang dengan cerita tentang awal dirinya menulis. “Saya mulai menulis sejak 2009, tetapi baru mencetak buku di 2014. Itu adalah masa peralihan—banyak kebingungan tentang masa depan: bagaimana membeli rumah, bagaimana bekerja, bagaimana menyampaikan keinginan yang berbeda,” ungkapnya.

Buku Tumbuh Dewasa dengan Segenap Tanya dirancang untuk menangkap life crisis yang sering kali menghantui usia 30-an. Buku ini, menurut moderator Khansa, berhasil membuat pembacanya “dimengerti tanpa digurui.”

“Perspektif setiap orang itu berbeda-beda, tentang apa yang mahal, apa yang berarti, semuanya tergantung pada pengalaman masing-masing,” tambah Khansa, menyoroti pentingnya memahami sudut pandang orang lain dalam perjalanan hidup.

Dewasa: Antara Tanggung Jawab dan Panggilan Hati

Mas Gun mengangkat dilema besar yang sering muncul saat seseorang memasuki fase dewasa: bagaimana menyeimbangkan tanggung jawab sosial dengan keinginan pribadi. Menurutnya, sosial media memainkan peran besar dalam memperberat perjalanan ini. “Standar sukses yang dibentuk sosial media membuat kita sering merasa tidak cukup dewasa atau sukses sesuai ekspektasi orang lain,” jelasnya.

Tiga Pilar Menghargai Diri Sendiri

Dalam sesi tanya jawab, Mas Gun membagikan tiga langkah utama untuk menghargai diri:

  1. Percaya diri dengan apa yang ada dalam diri: Apapun yang kita miliki, kita perlu meyakininya sebagai bagian penting dari diri kita.
  2. Terbuka kepada orang lain: “Ketika kita respek pada diri sendiri, kita akan lebih mudah membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.”
  3. Menerima kehadiran orang lain: Dewasa bukan tentang membatasi diri, tetapi belajar memahami dan menerima keberadaan orang lain di sekitar kita.

“Tidak Berhenti untuk Mencari Tahu”

Pertanyaan menjadi benang merah dalam diskusi ini. “Ketika kita mulai bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dalam hidup, itu adalah langkah awal untuk menemukan jawaban,” ujar Mas Gun. Namun, ia menekankan bahwa mengambil keputusan membutuhkan waktu. “Kalau butuh waktu untuk memutuskan, itu tidak apa-apa. Yang penting, setelah keputusan itu diambil, kita tidak tersesat lebih jauh.”

Makna di Balik Pengorbanan

Diskusi ditutup dengan refleksi mendalam tentang proses menemukan diri. “Sesuatu yang kita korbankan, ketika akhirnya didapatkan, akan terasa lebih berarti,” tegas Mas Gun. Ia juga mengingatkan bahwa proses pencarian jati diri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran.

Bagi peserta, acara ini menjadi oase dari kebingungan hidup. “Nanti kalau habis sini tidak overthinking lagi,” ujar salah satu peserta dengan senyum lega.

Acara bincang buku ini menyadarkan peserta bahwa menjadi dewasa adalah proses dinamis, penuh tanya, dan tidak jarang berat. Namun, dengan percaya diri, menerima diri sendiri, dan terus belajar memahami orang lain, perjalanan ini akan terasa lebih bermakna. Buku Tumbuh Dewasa dengan Segenap Tanya menjadi pengingat bahwa setiap orang berhak mencari jawabannya sendiri dalam perjalanan hidup ini.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here