Pendidikan berkearifan lokal semakin relevan dalam era disrupsi saat ini, di mana perkembangan teknologi dan globalisasi membawa perubahan cepat dalam berbagai aspek kehidupan. Paradigma ini menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai, tradisi, dan pengetahuan lokal dalam sistem pendidikan untuk menjaga identitas budaya dan memperkaya pengalaman belajar. Pendidikan yang berbasis kearifan lokal juga bertujuan untuk memberikan konteks yang relevan dan bermakna bagi siswa, yang dapat membantu mereka memahami dan menghadapi tantangan global dengan perspektif yang lebih luas. Namun, kenyataannya, penerapan pendidikan berkearifan lokal masih menghadapi berbagai tantangan signifikan.

Masih banyak di berbagai daerah, terutama di wilayah pedesaan yang terpencil, kurangnya sumber daya dan akses terhadap teknologi modern menjadi hambatan utama dalam mengintegrasikan pendidikan berkearifan lokal dengan teknologi. Selain itu, globalisasi sering kali menyebabkan penurunan apresiasi terhadap budaya lokal, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terpapar pada budaya populer global. Akibatnya, nilai-nilai dan praktik lokal berisiko terpinggirkan atau bahkan hilang. Meskipun demikian, upaya-upaya untuk memperkuat pendidikan berkearifan lokal terus dilakukan, baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan, maupun komunitas lokal. Melalui kurikulum yang inklusif dan kolaborasi yang erat dengan masyarakat, diharapkan pendidikan berkearifan lokal dapat tetap relevan dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan generasi muda di era disrupsi ini.

Melihat kondisi kontekstual pendidikan di Indonesia saat ini, buku “Paradigma Pendidikan Berkearifan Lokal: Tantangan Praksis Pendidikan di Era Disrupsi” memberikan pandangan yang relevan dan solutif untuk menghadapi tantangan globalisasi dan era disrupsi. Pendekatan ini sangat penting bagi para pendidik, mahasiswa, dan pembuat kebijakan pendidikan untuk membangun sistem pendidikan yang mengakar pada budaya lokal sambil tetap terbuka terhadap perkembangan global. Dengan menekankan pada kearifan lokal, buku ini menawarkan cara untuk menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi yang cepat, sebuah strategi yang sesuai dalam mempertahankan nilai-nilai luhur dan keunikan budaya Indonesia.

Dalam kenyataannya, pendidikan yang memadukan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi dapat memberikan siswa pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar mereka. Buku ini menekankan pentingnya fleksibilitas dan adaptabilitas dalam pendidikan, yang tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan, tetapi juga menjaga keberlanjutan budaya lokal. Bagi target pembaca, terutama mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan, buku ini menawarkan wawasan praktis dan teoritis yang penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan responsif terhadap tantangan zaman. Dengan demikian, karya ini tidak hanya relevan untuk saat ini tetapi juga memberikan panduan yang berharga untuk masa depan pendidikan di Indonesia.

Penulis mengemas buku ini dengan sangat baik, salah satu kelebihan yang dimiliki buku ini ialah pemaparannya yang mendalam; Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan yang berbasis kearifan lokal dalam menghadapi tantangan era disrupsi. Penulis mengajak pembaca untuk memahami relevansi pendidikan yang mengedepankan budaya lokal sebagai respons terhadap dinamika global. Selain itu, ada fokus yang kuat pada pentingnya profesionalisme guru sebagai agen utama dalam transformasi pendidikan, yang menunjukkan perhatian penulis terhadap pelaku utama pendidikan.

Di samping kelebihan yang dimiliki juga ada kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu bahasa yang akademis; Gaya penulisan yang cenderung akademis dan filosofis mungkin membuat beberapa pembaca awam sulit memahami isi buku secara penuh, sehingga diperlukan pembaca yang memiliki latar belakang pendidikan atau sosial yang kuat. Beberapa bagian dari buku ini juga lebih banyak menyajikan konsep-konsep teoritis tanpa disertai contoh konkret yang dapat memudahkan pembaca dalam penerapannya di dunia nyata.

Buku ini adalah panggilan bagi kita semua untuk kembali kepada akar budaya dalam proses pendidikan, bukan sebagai penolakan terhadap perubahan, tetapi sebagai kekuatan untuk bertahan dan berkembang di tengah arus globalisasi yang kian deras. Membaca buku ini akan membuka perspektif baru tentang pentingnya menjaga nilai-nilai lokal di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi. Pembaca akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana pendidikan yang berbasis kearifan lokal tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga mampu membekali generasi muda dengan nilai-nilai yang relevan untuk menghadapi era disrupsi. Buku ini menginspirasi pembaca untuk menjadi agen perubahan yang mampu memadukan kebijaksanaan lokal dengan tuntutan global, membangun karakter bangsa yang tangguh dan berkelanjutan.

Judul : PARADIGMA PENDIDIKAN BERKEARIFAN LOKAL: Tantangan Praksis Pendidikan di Era Disrupsi
Penulis : Prof. Dr. Wahyu, MS. Dr. Moh. Yamin, M.Pd.
Penerbit : Madani
Tahun Terbit : Cetakan pertama, Januari 2024
Halaman : 158
Ukuran Buku :15,5 x 23 cm
ISBN : 978-623-8042-23-4

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here