Sebutan ‘film klasik’ dewasa ini merujuk pada film-fim yang dirilis pada dekade lampau. Film-film klasik pun dicirikan karena memiliki karakter tersendiri, seperti hitam-putih, sampai bisu, dan non-CGI. Namun sesungguhnya itu bukanlah karakter film klasik, melainkan pencapaian teknologi yang belum memadai layaknya hari ini. Film belum bersuara, film belum berwarna, film belum CGI. Tetapi di balik itu semua, film-film klasik merupakan pijakan yang dijelajahi oleh para sineas sekarang. Mereka menjadikan film klasik sebagai referensi primer, baik cerita maupun gaya. Dengan bahasa lain, kalau tidak ada film-film klasik, sepertinya film-film hari ini tidak sejernih, semenarik, semenyenangkan seperti sekarang.

Memang terkadang film-film klasik terkesan membosankan dan menjenuhkan, tapi itu tidak berlaku dengan film-film klasik yang sudah tercatat sebagai sinema terbaik dunia. Malah karya klasik yang demikian, lebih bisa menarik perhatian ketimbang sinema modern hari ini. Bahkan, dari banyak jajak pendapat tentang film-film terbaik dunia, pastilah film-film klasik yang menduduki tangga-tangga atas. Maka menarik kiranya bila kita mengintip film klasik dunia yang mesti ditonton. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.

Citizane Kane (1941)

Citizane Kane, sebuah debut yang menjadi mahakarya dari seorang Orson Welles, salah satu sutradara terbesar yang pernah dimiliki oleh Amerika, dan dunia. Film ini nyaris tak pernah absen dari perbincangan tentang sinema dunia, sinema kontemporer, sinema klasik, bahkan daftar film-film terbesar sepanjang sejarah. Inilah alasan kuat kenapa kalian mesti menonton Citizane Kane.

Film dengan durasi kurang lebih dua jam tersebut berkisah tentang seorang pengusaha yang dikenal sebagai raja media kaya raya bernama Kane yang meninggal dunia dengan mengucapkan kata terakhir yang misterius. Dari situ, salah seorang reporter berusaha menerjemahkan maksud dari ucapan terakhir Kane. Maka dari sanalah kehidupan Kane terlacak kemudian. Film ini dipuji habis-habisan oleh para pengamat film karena sebuah debut yang fantastis dan lincah perihal teknis. Orson Welles lalu terkenal seantero penjuru perfilman, dan karya-karyanya selalu ditunggu-tunggu.

La Dolce Vita (1960)

Film yang bergenre drama komedi ini disebut sebagai salah satu film yang paling banyak ditonton dan menggaet beberapa penghargaan bergengsi pada tahun 1960. Adalah La Dolce Vita, karya sutradara kaliber Federico Fellini. Film Italia ini memenangkan penghargaan paling prestisius di dunia film pada saat itu, yakni Palem d’Or 1960, mengalahkan film-film yang juga memiliki mutu yang tinggi.

La Dolce Vita menceritakan kisah yang sederhana yakni tentang seorang jurnalis yang menulis untuk majalah-majalah gosip selama tujuh hari tujuh malam pada perjalanannya di Roma. Keistimewaan film ini adalah unsur-unsur satirnya yang kocak, juga pada masa perilisannya yang berada di era transisi neorealisme Italia. Dari kisah dalam film ini juga kita akan memiliki keakraban dengan apa yang sering muncul saat ini; paparazzi. Karya film ini juga menjadi tonggak pencapaian dari seorang sutradara sekanonik Federico Fellini.

12 Angry Men (1957)

Salah satu sinema minimalis dengan narasi yang berbobot mungkin diawali oleh 12 Angry Men. Film ini benar-benar fantastis dengan dialog-dialognya yang tak pernah sia-sia. Pergerakan, pembicaraan, segala yang ada dalam miss en scene benar-benar berguna dan bernilai. Inilah salah satu karya visioner dari debut penyutradaraan Sydney Lumet. Bukan mustahil, ini mungkin sebab Sydney Lumet merupakan seorang yang bertekun di teater sebelum menajajaki dunia penyutradaraan film. Oleh karena 12 Angry Men inilah ia mengganjar penghargaan sutradara terbaik pada Oscar pada tahun 1958.

Film yang dirilis pada tahun 1957 tersebut berkisah tentang 12 warga sipil yang menjadi juri pengadilan untuk tuntutan hukuman seorang anak di bawah umur yang dituduh membunuh ayahnya. 11 di antara mereka setuju menghukum mati pelaku, namun ada 1 orang yang tidak menerimanya. 12 Angry Men hanya mengambil 3 latar sebagai tempat pergumulan kisahnya yang menarik dan mendecak kagum. Salah satu sinema klasik terbaik dunia yang harus kalian tonton.

Sunset Boulevard (1950)

Sunset Boulevard datang dari seorang jeniuss Billy Wilder, spesialis noir dan drama percintaan yang nyeni. Film Sunset Boulevard dirilis pada tahun 1950 dan bergenre noir drama musikal. Film ini menggila semenjak perilisannya dan tak pernah terlewatkan kalau ada pembicaraan tentang karya-karya klasik sinema Hollywood. Film ini juga dikatakan sebagai fragmen yang sempurna tentang sebuah eksistensi individu yang termarjinalkan.

Judul Sunset Boulevard diambil dari sebuah Boulevard yang membentang panjangdari LA sampai ke Beverly Hills. Film yang berdurasi kurang lebih 2 jam ini menceritakan tentang seorang pemeran film bisu yang sudah tua dan kembali ke dunia perfilman. Sunset Boulevard adalah menu wajib untuk mencicipi cita rasa perfilman klasik.

Tokyo Story (1953)

Banyaik kata tentang film karya Yasujiro Ozu. Namun singkatnya, Tokyo Story adalah kecerahan, keindahan, dan kesederhanaan dari sebuah sinema. Film ini dirilis pada tahun 1953 dan termasuk dalam daftar kategori sineas papan atas, sebut saja Martin Scrosese, Koreda dan Francis Ford Coppola. Memang terasa sulit mendeskripsikan kekuatan dari Tokyo Story, sebab film ini sangat terhormat.

Premisnya tentang sepasang suami istri yang berkunjung ke Tokyo untuk menemui anak-anak mereka. Secara keseluruhan, ceritanya sangat dalam dan bermakna. Inilah yang menyebabkan kenapa Tokyo Story dikatakan sebagai salah satu sinema terbesar yang pernah dibuat di dunia.

The 400 Blows (1959)

The 400 Blows atau yang berjudul aslinya Les Quatre Cents Coups ini menandai kemunculan French New Wave di Prancis, dan menjadi gerakan sangat berpengaruh bagi perfilman mutakhir. Sebuah debut yang lagi-lagi menyempurnakan neorealisme Italia dari seorang Francois Truffaut.

The 400 Blows adalah sebuah kejujuran di tengah sinema arus utama. Film ini berkisah menyoal kehidupan seorang anak yang tumbuh dengan kebengisan banyak pihak di tengah-tengah kota Paris yang indah dan menawan. Tak perlu dibicarakan lebih jauh lagi, kalian mesti menonton film ini secepatnya.

Umberto D. (1952)

Umberto D. merupakan salah satu karya yang lahir dari rahim neorealisme Italia. Film garapan sutradara Vittoria De Sica ini berhasil membuat orang-orang prihatin dan berkaca-kaca karena ceritanya yang menyentuh.

Umberto D. bercerita tentang sosok lelaki tua pensiunan yang bernama Umberto Domenico Ferari. Ia berusaha mati-matian mempertahankan kamarnya agar tidak diusir oleh sang pemilik. Film ini secara jelas memotret peristiwa paling nyata dalam sosial-kultural yang ada di Roma.

Itulah fim-film klasik dunia yang mesti kalian tonton minimal sekali seumur hidup. Selamat menonton.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here