Kita pasti asing dengan istilah folk horor. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui film-film menyeramkan disebut dengan istilah horor. Namun sebenarnya genre horor mempunyai ragam genre yang banyak, mulai dari slasher, monster, pskilogi, sampai folk horor satu ini. Film-film folk horor adalah salah satu subgenre horor yang memanfaatkan unsur-unsur ritual, cerita misteri rakyat, penumbalan, paganisme, dan mitos-mitos desa sebagai pembentukan efek seramnya.
Seiring perkembangannya, film-film folk horor banyak mendapatkan perhatian khalayak luas karena cerita yang sangat meneror, kendati mayoritasnya tak menggunakan penampakan hantu, pocong, atau semacamnya. Film-film folk horor biasanya lebih berhasil bikin ngeri ketimbang genre induknya sendiri.
Lebih lanjut, Semilir punya rekomendasi film-film folk horor buat kalian tonton. Berikut selengkapnya.
Suspiria
Suspiria tahun 2018 adalah garapan yang terilhami oleh film pertamanya yang berjudul sama, yang tayang pada tahun 1977. Film remake ini disutradarai oleh Luca Guadagnino. Horor folk terasa kental pada Suspiria, karena film ini banyak mengambil lini atau unsur-unsur yang terkait dengan takhayul, dan penumbalan. Apalagi kekuatan magis dan obsesi pada tubuh lewat tarian-tariannya terasa sangat tak mengenakkan.
Film Susperia tak jauh berbeda dengan film aslinya. Namun kesan seram yang tersaji memunculkan banyak tusukan pagi psikologis kita. Bercerita mengenai Susie Bannion yang menempuh keterampilan menarinya di sebuah akademi ballet yang ada di Berlin pada musim dingin. Di sana ia menemukan berbagai kejanggalan dan cerita misterius mengenai keberadaan penyihir yang mempengaruhi murid-murid akademi.
Midsommar
Siapa yang tak tahu Midsommar? Rasa-rasanya semua mengenal film yang sempat mendapat banyak perhatian pada tahun 2019 lalu. Film yang disutradarai Ari Aster ini dikagumi banyak masyarakat karena jalinan kisahnya yang menghadirkan misteri-misteri secara bertahap begitu sangat persuasif.
Desa yang putih dan tampak ramah ternyata menyimpan rahasia mencurigakan—di mana warganya memiliki agenda tahunan yang aneh, sebuah ritual yang menumbalkan warganya sendiri, dan itu wajib diikuti oleh para pelancong. Liburan musim panas yang dijalankan oleh sekawanan pemuda akhirnya berubah menjadi mimpi buruk.
Hereditary
Hereditary mengundang perhatian masyarakat dunia secara luas dengan filmnya yang menakutkan. Film ini juga digarap oleh Ari Aster pada tahun 2018 (nampaknya ia memang jago). Menceritakan satu keluarga yang mulai dihantui oleh hal-hal yang sangat mistik dan mengerikan setelah anak perempuannya tewas akibat satu insiden.
Kekuatan Hereditary sebagai film folkhoror jatuh pada naskahnya yang padat dan totalitas akting para pemainnya. Memang benar. Cerita dalam film ini tak menemui kecacatan yang signifikan. Alhasil, kita dipaksa terngiang-ngiang aka napa yang terjadi di dalam sana. Permainan misteri, ritual, sampai karakter yang tiba-tiba berubah jadi brutal, adalah pemantik yang menjerang bulu-bulu di lengan.
The Blood on Satan’s Claw
Film ini menceritakan kekuatan pengaruh makhul gaib yang menjangkit pada manusia dengan sangat kompleks dan menyeramkan. Keberadaan sihir dan cerita-cerita rakyat mengenai makhluk halus begitu intimidatif. The Blood on Satan’s Claw menjadi sebuah folkhoror yang menyiksa sekaligus bergelimang rentetan ketakutan.
Film ini bercerita tentang eksistensi makhluk halus yang masuk ke tubuh seorang pemuda di satu desa, ketika pada waktu yang sama salah sesorang petani setempat menggali dan menemukan tengkorak misterius yang ada di sebuah lahan lapang yang ada di sana. Film ini memotret kejadian jamak pada film-film horor, namun dengan cengkraman paling kuat.
The Witch
Sebagaimana Midsommar, pada kemunculan awalnya tahun 2015, The Witch mendapat ulasan-ulasan positif dari pegiat film, serta komentar-komentar menyenangkan. The Witch menjadi debut penyutradaraan Robert Eggers yang sangat berhasil. Kepercayaan akan penyihir dan ritual-ritual orang-orang pedesaan berhasil dijalin-kelindankan lewat kisah minornya.
Kehidupan satu keluarga yang memilih tinggal di lingkungan desa terpencil pada sekitar abad ke-17 membawa satu kejadian tak diinginkan. Ketika itu sang bayi yang baru lahir menghilang tiba-tiba dan diyakini itu adalah ulah penyihir. Namun situasi semakin kacau ketika keluarga itu menduga bahwa sang penyihir adalah salah satu anggota mereka. The Witch menjadi folkhoror terbaik dengan gelaran unsur-unsur keyakinan dan ritual-ritualnya yang menakutkan.
The Ritual
The Ritual mengisahkan sekelompok backpacker yang mencoba masuk dan menjelajah sisi-sisi gelap hutan di daerah skandinavia. Namun tak sesuai harapan, mereka dibuntuti oleh makhluk misterius yang mengincar mereka satu persatu hingga tewas.
Film The Ritual yang disutradarai oleh David Bruckner ini nyaris sekali klise. Formula yang dipakai memang formula kebanyakan film-film horor. Tetapi yang menjadikannya menarik sekaligus termasuk folk horor adalah kemisteriusan sosok makhluk yang mengancam mereka, dan ritual-ritual penumbalan bangsa nordik yang kejam.
The Wailing
Jika mencari film horor yang betul-betul kental folk horornya maka The Wailing jawabannya. Film inii mengisahkan tentang sebuah desa yang awalnya damai tiba-tiba dihebohkan dengan berita pembunuhan berantai dua keluarga. Anehnya, yang melakukan itu adalah anggota keluarga itu sendiri. Itu semua dipengaruhi oleh masuknya iblis ke desa mereka.
The Wailing yang disutradarai oleh Na Hong-jin ini bukanlah folk horor biasa. Tak ada hantu dan tak ada penampakan apapun mengenai makhluk halus. The Wailing adalah perang kekuatan antara penyihir di dalamnya. Ritual-ritual pengusir setan, dan darah akan kita temui dalam film ini secara intens.