Sejarah musik Indonesia sangatlah panjang dan kompleks. Musik Indonesia sendiri merupakan hasil dari pengaruh budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia, seperti India, China, Arab, dan Eropa, yang kemudian dicampur dengan unsur-unsur musik tradisional Indonesia.
Sebelum masa kolonial, musik Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat di berbagai daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan jenis musik yang berbeda-beda, seperti gamelan di Jawa dan Bali, gending di Solo, tembang di Yogyakarta, dan lain sebagainya.
Pada masa kolonial, musik Indonesia semakin dipengaruhi oleh budaya Barat, terutama musik klasik Eropa. Hal ini terlihat dari adanya orkestra-orketra di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Musik Barat juga mempengaruhi perkembangan musik daerah seperti kroncong, yang merupakan campuran musik Portugis dan Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, musik Indonesia semakin berkembang dan terus mengalami perubahan. Pada tahun 1960-an, muncul genre musik populer baru seperti pop dan rock. Beberapa musisi terkenal pada saat itu adalah Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Chrisye.
Pada tahun 1970-an, muncul genre musik dangdut yang sangat populer di Indonesia. Musik dangdut merupakan campuran dari musik Melayu, India, dan Arab. Pada saat itu, musik dangdut dianggap sebagai musik rakyat dan banyak diputar di stasiun radio dan televisi.
Pada tahun 1980-an, muncul juga genre musik rock alternatif yang populer di Indonesia, seperti Boomerang dan God Bless. Kemudian, pada tahun 1990-an, muncul genre musik baru seperti pop Melayu dan hip hop.
Di era 2000-an, musik Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan, terutama di genre pop, rock, dan dangdut. Beberapa musisi dan grup musik Indonesia berhasil meraih popularitas di dalam dan luar negeri.
Di awal tahun 2000-an, musik populer Indonesia didominasi oleh musik pop dan rock, dengan munculnya beberapa musisi baru seperti Peterpan, Nidji, Gigi, Dewa 19, dan Slank. Lagu-lagu mereka menjadi sangat populer dan sering diputar di radio dan televisi.
Pada pertengahan tahun 2000-an, musik dangdut kembali meraih popularitas, terutama melalui artis-artis seperti Rhoma Irama, Inul Daratista, dan Siti Badriah. Musik dangdut juga mengalami perubahan dan modernisasi, dengan munculnya sub-genre seperti dangdut koplo dan dangdut remix.
Pada akhir tahun 2000-an, musik Indonesia semakin terbuka terhadap pengaruh musik luar negeri, terutama musik barat dan korea. K-pop dan J-pop menjadi sangat populer di kalangan anak muda Indonesia, dengan munculnya grup-grup musik seperti Super Junior, Girls’ Generation, dan JKT48.
Pada dekade berikutnya, musik Indonesia semakin terbuka terhadap genre-genre baru seperti EDM, hip hop, dan indie. Beberapa musisi indie yang populer di Indonesia adalah Mocca, Efek Rumah Kaca, dan Payung Teduh. Sedangkan dalam genre hip hop, munculnya musisi seperti Iwa K, Bondan Prakoso & Fade 2 Black, dan Rich Brian.
Selain itu, Indonesia juga semakin menjadi tuan rumah berbagai festival musik, seperti Java Jazz Festival, We The Fest, dan Djakarta Warehouse Project, yang menampilkan musisi-musisi terkenal dari dalam dan luar negeri. Hal ini membantu memperkenalkan musik Indonesia ke dunia internasional dan semakin memperkaya perkembangan musik di Indonesia.
Saat ini, musik Indonesia semakin beragam dan terus berkembang dengan munculnya banyak genre musik baru, seperti indie, metal, dan EDM. Musik Indonesia juga semakin dikenal di dunia internasional, seperti lagu-lagu dari grup musik seperti Gamelan Sekar Jaya dan Balawan.
Sejarah musik Indonesia perlu dipelajari generasi kini agar dapat melestarikan kekayaan budaya tanah air.
Artikel berikut sangat menambah ilmu pengetahuan terutama kepada para pengemar musik di Indonesia. Karena ternyata perkembangan musik di Indonesia cukup lama dan telah berevolusi sampai sekarang.
[…] tua itu terbahak-bahak. “Tidak ada. Aku sudah tidak menghasilkan musik apa pun. Aku kehabisan […]