“BBM Naik, Lagu Iwan Fals Galang Rambu Anarki Mewakili Perasaan Rakyat”
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali naik. Kenaikan harga BBM itu diumumkan oleh pemerintah di Istana Negara per tanggal 03 Agustus 2022. Harga BBM yang dinaikkan ada tiga jenis minyak, yaitu Pertalite, Solar, dan Pertamax. Selain langsung menaikkan tiga jenis bahan bakar, kenaikan harganya juga terbilang cukup drastis.
- Harga Pertalite semula Rp7.650 per liter naik menjadi Rp10.000;
- Harga Solar subsidi dari Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800;
- Harga Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500.
Kenaikan harga BBM ini tentu wajar jika mengkhawatirkan masyarakat. Sebab, kenaikan harga BBM selalu berpengaruh pada naiknya harga bahan pokok seperti biaya transportasi, dan harga sembako (logistik). Dengan kata lain biaya hidup tambah mahal. Guyonan kalangan terdampak berkata “BBM naik, gaji tetap kecil”.
Iwan Fals, seorang musisi Indonesia, menceritakan dalam lirik lagunya berjudul “Galang Rambu Anarki” tatkala pemerintah menaikkan harga BBM pada masa lampau. Lagu yang bernuansa kritik apa adanya.
Lagu ini mengisahkan kelahiran seorang anak ke dunia tepatnya di belahan negara Indonesia. Kelahiran anak itu berbarengan dengan kenaikan harga BBM. Dari situ Iwan Fals terinspirasi membuat lagu. Semacam pesan kepada sang anak: “Galang rambu anarki ingatlah tangisan pertamamu ditandai BBM melambung tinggi”.
Lagu ini juga menceritakan betapa kenaikan harga BBM membuat rakyat semakin susah “Maafkan kedua orang tuamu kalau tak mampu beli susu, BBM naik susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi”.
Selengkapnya Lirik Lagu Galang Rambu Anarki
Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Melambung tinggi
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Itulah untaian lirik lagu “Galang Rambu Anarki” Iwan Fals yang relevan dengan kondisi saat ini. Iwan Fals memang dikenal acap menyanyikan lagu bertema kritik terhadap pemerintah yang dianggapnya menyimpang dan mengabaikan rakyat. Lagu-lagu Iwan Fals selain dapat menghibur masyarakat, juga menjadi kritik keras bagi pemerintah Indonesia.
Kebenaran memang seharusnya disuarakan melalui berbagai kanal. Bagai lirik lagu om Iwan Fals yang nyata menggambarkan perasaan rakyat Indonesia; menderita karena naiknya harga kebutuhan pokok: “Maafkan kedua orang tuamu kalau tak mampu beli susu, BBM naik susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi”.