Malang memiliki sejarah yang panjang sebagai kota pendidikan di Indonesia. Sejak zaman kolonial Belanda, Malang telah menjadi pusat pendidikan penting di Jawa Timur. Sejarah Malang sebagai kota pendidikan dimulai pada masa kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, Belanda mendirikan Sekolah Tinggi Buitenzorg di Malang pada tahun 1913. Sekolah ini awalnya merupakan cabang dari Sekolah Tinggi Buitenzorg di Batavia (sekarang Jakarta). Pendirian sekolah ini bertujuan untuk melatih tenaga medis dan bidang kesehatan lainnya. Sekolah Tinggi Buitenzorg menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama di luar Batavia dan menjadi landasan awal bagi perkembangan pendidikan di Malang.
Setelah kemerdekaan Indonesia, seiring dengan perkembangan nasionalisme dan semangat memajukan pendidikan di Indonesia, Malang terus berkembang sebagai kota pendidikan. Pada tanggal 5 Januari 1946, Universitas Brawijaya didirikan di Malang. Awalnya, universitas ini merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Buitenzorg. Universitas Brawijaya menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain Universitas Brawijaya, Malang juga menjadi tuan rumah bagi berbagai institusi pendidikan tinggi lainnya. Pada tahun 1964, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) didirikan dengan fokus pada bidang teknik dan ilmu terapan. ITN Malang kemudian berkembang menjadi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang terletak di Surabaya.
Selain perguruan tinggi, Malang juga memiliki tradisi kuat dalam pendidikan dasar dan menengah. Pada tahun 1964, Sekolah Dasar Negeri 1 Malang menjadi sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan Kurikulum Berorientasi Masyarakat (KBK). Ini menunjukkan komitmen Malang dalam menciptakan inovasi dalam dunia pendidikan.
Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan di Malang. Pada tahun 1964, Universitas Negeri Malang (UM) didirikan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang fokus pada pendidikan guru. Universitas ini terus berkembang dan saat ini menjadi salah satu universitas negeri terkemuka di Indonesia.
Malang juga memiliki banyak sekolah swasta yang terkenal dengan kualitas pendidikan yang baik. Beberapa sekolah swasta ternama di Malang antara lain SMAK St. Louis 1, SMAK St. Albertus, dan SMAK St. Ignatius.
Selain karena Belanda mendirikan Sekolah Tinggi Buitenzorg di Malang, yang menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama di luar Batavia (Jakarta).
Beberapa faktor yang juga berkontribusi terhadap perkembangan Malang sebagai kota pendidikan antara lain:
- Letak geografis: Malang terletak di dataran tinggi, dikelilingi oleh pegunungan dan memiliki iklim yang sejuk. Hal ini menjadikan Malang sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan berkembang bagi para siswa dan mahasiswa.
- Kebijakan pemerintah: Pemerintah kolonial Belanda dan pemerintah Indonesia pasca-kemerdekaan memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan di Malang. Beberapa lembaga pendidikan terkemuka didirikan di kota ini, seperti Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Nasional Malang, dan Universitas Negeri Malang.
- Pertumbuhan industri pendidikan: Di Malang, terdapat banyak sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan swasta yang berkualitas. Hal ini menciptakan ekosistem pendidikan yang subur dan menarik bagi para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
- Tradisi pendidikan yang kuat: Malang memiliki tradisi pendidikan yang kuat dan dihormati. Banyak keluarga di Malang mengutamakan pendidikan sebagai investasi masa depan yang penting bagi anak-anak mereka.
Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, Malang secara bertahap berkembang menjadi salah satu kota pendidikan utama di Indonesia. Perguruan tinggi dan sekolah di Malang terkenal karena kualitas pendidikan yang tinggi, fasilitas yang baik, dan keberagaman program studi yang ditawarkan.