Langit biru berseri menyambut sang pagi. Waktu masih berada di angka sembilan, namun kendaraan sudah banyak yang berlalu-lalang. 14 September 2022, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pun sudah disesaki lautan manusia calon sarjana. Para pemuda itu hendak berburu ilmu ihwal pendidikan islam transformatif. Kegiatan tersebut bertepatan dengan Pekan Kunjung Perpustakaan Internasional.

Di tempat yang sama dalam senarai Pekan Kunjung Perpustakaan 2022, sebuah bedah buku digelar, kini dengan tema yang berbeda dengan sebelumnya. Begitu juga dengan suasananya.

Acara baru dimulai, namun berjejer calon kaum intelektual berjas hitam sudah mengantri panjang, menulis nama di daftar pengunjung senarai di gedung baca itu. Bangku-bangku pun hampir penuh terisi, sehingga mau tak mau yang lain duduk di lain sisi atau ada juga yang malah pergi kembali.

Hadir di sana dari kanal-kanal yang berbeda, mulai dari Semilir, Intrans Publishing, dan tak lupa mahasiswa-mahasiswa dari tuan rumah sendiri.

Acara Bedah Buku Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur

Tak tahu pukul berapa tepatnya acara dimulai sebab begitu saya datang, Prof. Dr. H. Mujamil Qomar., M.Ag. sedang menyampaikan poin-poin penting dalam buku berjudul “Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur” yang ditulisnya.

Dalam penyampainnya, buku yang ditulis selama terjebak masa pandemi itu mengulas perihal peran mindhunnur yang tidak hanya mencoba mengembangkan ayat-ayat Al-Qur’an untuk dakwah, namun juga mentransformasikannya dalam pendidikan Islam. Mindhunnur merubah kebodohan menjadi kepintaran.

Mindhunnur memiliki jelajah yang sangat luas, mencakup paud hingga instansi pendidikan agama terkecil yang ada di masyarakat. Mindhunnur menekankan upaya untuk melakukan perombakan dalam pendidikan Islam dan memindahkan pengetahuan maju terkini, termasuk IPTEK, menuju perombakan positif yang berporos pada keimanan.

Manajemen mindhunnur memposisikan manusia sebagai subjek. Kehadiran manusia dalam sebuah organisasi atau lembaga yang diperalat perlu dirombak, sebab pada hakikatnya memiliki martabat. “Kepemimpinan adalah melayani, bekerja keras, dan bertanggung jawab untuk hak-hak karyawannya,” tukas penulis sekaligus Guru Besar UIN SATU Tulungung itu.

Buku Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur

Moderator, Devi Pramitha, kemudian memberi kesempatan kepada Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A. selaku pembedah buku sebagai pembicara selanjutnya. M. Zainuddin mengulas pendapatnya mengenai buku Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur yang terdapat dalam resensi yang sudah ditulisnya.

Dalam pandangannya, pembahasan yang diulas terkait manajemen pendidikan Islam masih belum tuntas seperti perihal manajemen keuangan, kelembagaan, tata kelola, dan seterusnya.

Beliau juga berpendapat terkait persoalan judul buku yang terlalu rumit untuk diucapkan. Namun terlepas dari kekurangan itu, buku Manajemen Pendidikan Islam sangat penting dan berkontribusi dalam pengayaan materi, baik dari segi pendidikan maupun kelembagaan.

Tak lupa intermezo-nya yang memotivasi peserta untuk membaca buku. Beberapa tips membaca buku yang baik dan cepat disampaikannya dan disimak cermat oleh peserta.

Adapun tips-tips tersebut, meliputi membaca pengantar buku, membaca pendahuluan, membaca kesimpulan, membaca subbab buku hanya sekilas saja. Beberapa kata-kata mutiara pun tak segan disampaikannya dalam acara, bahwa “Membaca dan menulis dengan teliti itu adalah hidup kita,” ujarnya untuk meningkatkan minat baca mahasiswa. Acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, yang dimeriahkan dengan hadiah sebuah buku bagi siapa saja yang bertanya.

Suasana Acara bedah Buku

Tak lupa kesan dan pesan dari peserta pun disampaikan, disertai pemberian buku sebagai hadiah apresiasi. Bedah buku hampir tiba pada penghujung acara, moderator pamit undur diri.

Tak sampai disitu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A. juga selaku rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kemudian dilanjutkan dengan acara penyerahan sertifikat kepada penulis dan pembedah buku.

Baling-baling kipas angin makin berhembus menembus pori-pori. Tepuk tangan meriah meramaikan sepanjnag acara pada pagi di gedung baca itu. Acara pun telah berada di penghujungnya dan ditutup dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyerahan cendera mata juga sempat diberikan kepada penulis dan pembedah buku sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi kedua.

Foto bersama panitia tak luput dari momen senarai kali ini. Doorprize yang mengejutkan semakin memeriahkan acara dan semangat peserta. Agenda pun dilanjutkan oleh MC dengan pengumuman pemenang lomba-lomba yang telah diadakan tempo hari.

Beli Alat Peraga Edukasi Disini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here