Apakah kalian pecinta horor? Genre horor memang biasanya dinikmati dengan menonton film, namun kita juga bisa merasakan sensasinya dengan membaca novel horor, lho.. Dijamin deh, gak kalah seru dan menegangkan. Bahkan dari riwayat novel horor diketahui genre horor berawal dari sebuah novel yang kemudian di-filmkan.
Novel horor dapat mengajak pembaca untuk berimajinasi sendiri, mulai dari suasana, alur, hingga sosok hantunya. Tak heran jika terkadang ada peringatan “Jangan dibaca sendirian” sebleum membaca. Hiii, malah bikin merinding!
Meski dinilai menakutkan, namun ternyata novel horor banyak diminati oleh masyarakat. Sensasinya wahh sulit dijelaskan, baca sendiri dehh dan rasakan sensasinya. Sebelum membaca kita pahami dulu riwayat atau asal usul novel horor di dunia.
Fiksi horor sendiri dapat diartikan sebagai genre cerita fiksi yang bertujuan untuk membuat rasa takut atau ngeri bagi pembacanya. Pada umumnya, fiksi horor ini berkaitan erat dengan dunia supranatural dan makhluk tak kasat mata.
Namun sebelum itu, pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana asal mula novel horor diciptakan? Apa yang menjadi pemantik adanya novel genre horor di dunia?
Jadi, begini ceritanya. Mulanya, genre horor ini sudah ada sejak berabad-abad lalu, yaitu zaman Romawi dan Yunani Kuno. Akar timbulnya genre horor ini bermula dari sebuah cerita rakyat yang berkaitan dengan tradisi kepercayaan nenek moyang, kematian, dan hal yang berkaitan dengan dunia sesudah mati.
Artinya, genre horor ini timbul karena ada kehidupan setelah kematian yang mana manusia setelah mati terhubung dengan arwah, iblis, setan, penyihir, manusia serigala, drakula hingga vampir. Tradisi dan cerita rakyat tersebut terus berkembang hingga akhirnya menjadi sebuah novel horor.
Abad ke-15 merupakan abad pertengahan dalam dunia kesusastraan. Fiksi horor di abad ini didominasi oleh sastra Prancis. Karya-karya pada abad ini pun masih terikat agama. Adapun contoh fiksi horor yang populer di masa itu, di antaranya Bisclavret karya Marie de France yang menceritakan tentang manusia serigala, Guillaume de Palerme menceritakan kisah dua manusia serigala.
Pada abad ke-18 fiksi horor mulai berkembang, cerita dikemas dengan memadukan genre horor gotik dan romantisme. Genre gotik mengandung unsur teror dan ketegangan yang biasanya berlatar di sebuah kastil. Pada abad ke-18 ini novel horor pertama kali diterbitkan.
Novel horor pertama yang diterbitkan pada tahun 1764 yang berjudul The Castle of Otranto. Novel ini ditulis oleh Horace Walpole. Kabarnya, novel Horace Walpole ini dinilai menuai kontroversi, sebab dikemas dan menyamar menjadi sebuah novel romantis. Meski dinilai kontroversial, The Castle of Otranto malah menginspirasi penulis lainnya untuk membuat novel bergenre horor.
Perkembangan novel horor yang begitu pesat di abad ke-18 telah menginspirasi penulis baru di abad ke-19. Novel fiksi horor pada abad ke-19 ini mulai dikemas modern dan dibumbui tradisi gotik. Novel horor pada abad ini pun banyak dijadikan sebagai skenario film.
Adapun beberapa novel horor yang populer pada masa itu, di antaranya Hansel and Gretel karya Brothers Grimm, Frankenstein karya Mary Shelley, The Vampyre karya John Polidori, The Mummy karya Jane C. Loudon, H. G., dan The Invisible Man karya Wells.
Pada abad ke-20, novel horor mulai dikemas secara modern. Perkembangan novel horor bertambah pesat di Amerika, Inggris, Prancis, dan beberapa negara lainnya. Namun cerita pendek sempat lebih populer di kalangan penulis dari pada novel pada abad ini.
Adapun novel yang populer pada abad ke-20 di antaranya, Le Fantôme de l’Opéra karya Gaston Leroux, Psycho karya Robert Bloch, Red Dragon karya Thomas Harris. Kemudian pada akhir abad ke-20 muncul karya Stephen King yang disebut sebagai bapak novel horor dunia.
Novel horor pada abad ke-21 semakin banyak diminati oleh pembaca. Tidak hanya dalam bentuk buku, bahkan tercatat banyak film yang diangkat dari riwayat sebuah novel horor. Di antaranya film The Shining yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Stephen King, The Ring yang sukses diadaptasi dari novel berjudul Ring karya Koji Sizuki, dan masih banyak lagi.